Waktu pun berlalu dengan cepat dan kondisi fisik Vil sudah kembali seperti semula namun secara psikis dia belum bisa dikatakan sembuh. Karena kejadian 2 bulan lalu begitu menguras emosi dan energinya, Vil akhirnya memilih untuk vakum sebentar dari pekerjaannya. Tentu Farena membantunya untuk itu.
Tapi selama itu pula Vil dan Leona saling menghindar, bahkan menatap saja tidak ingin. Vil masih merasa sangat kesal apabila mengingat apa yang dilakukan Leona ketika dirinya baru beberapa menit terbangun dari ketidaksadarannya akibat terbentur yang disebabkan oleh Leona juga.
Vil tidak habis pikir kenapa Leona bisa seperti itu jika menyangkut masalah Malleus dan berani sekali ringan tangan pada dirinya yang bahkan hanya melakukan ucapan kasar lewat ucapan. Semakin hari Vil semakin menyadari jika pilihannya menikah dengab Leona adalah mimpi buruk baginya. Tapi, berpisah atau menjauh dari Leona pun bukan pilihan yang tepat.
Tiba-tiba pintu kamar Vil dibuka atau lebih tepat seperti di dobrak oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Leona. Segera Vil berniat kabur dari Leona yang dilihat ternyata sedang mabuk akibat meminum alkohol terlalu banyak. Tapi baru beberapa langkah berjalan, tangan Vil langsung di genggam Leona dan Leona memulai pembicaraan di antara mereka.
"Hei wanita murahan, kau mau pergi ke mana huh? "
"Apa kamu bilang tadi? "
"Wanita murahan. Kau tidak ada bedanya denganku....hik.... "
"Lepaskan tanganku, bodoh! "
"Tidak mau sampai aku memberikan hukuman untukmu, wanita murahan! "
Dengan kasar Leona menarik tangan Vil dan kemudian melemparnya ke atas kasur. Vil tentu merasa sangat ketakutan dan memiliki firasat tak baik akan perlakuan Leona padanya. Vil pun berusaha untuk kabur dari ranjang tidurnya namun sayang Leona telah menangkap kakinya kemudian menariknya hingga mendekat ke arah Leona.
"Berani kabur, aku akan membuatmu kesakitan. Nikmati dan puaskan diriku, wanita murahan! "
Vil masih belum menyerah dan melakukan perlawanan dengan memberikan tendangan pada Leona namun sayang tidak berdampak apapun. Pada akhirnya Vil mendapat sebuah tamparan keras dari Leona namun tidak sampai separah waktu itu.
Vil terdiam untuk beberapa saat tapi kembali merespon saat Leona mulai merobek gaun tidur yang dia kenakan dan tak butuh waktu lama gaun tidur Vil sudah terbagi jadi 2. Tubuh langsing dan putih bersih milik Vil pun terekspos sempurna dihadapan Leona.
"Tidak begitu bagus tapi lumayan untuk ku berikan pelajaran. Jangan melawan atau aku akan membuatmu pergi dari dunia ini. Kau harus ingat jika aku ini adalah suamimu dan kau harus melayaniku sebagai istri yang baik. "
Mendengar kesan angkuh Leona membuat Vil kesal hingga Vil berani meludahi wajah Leona dan segera sebuah tonjokan yang tidak begitu keras (tapi cukup terasa untuk Vil) langsung di arahkan ke ulu hati Vil. Tentu Vil langsung merasa kesakitan dan bersamaan dengan itu Leona pun mencekik lehernya sambil memberikan ciuman paksa Vil.
"Mmmnnngh! "
Dengan kasarnya Leona menggigit bibir Vil untuk dapat masuk ke dalam mulut Vil dan tentu saja Vil reflek membuka mulutnya. Rasa darah dan saliva keduanya bercampur jadi satu di tambah air mata Vil yang mulai mengalir di pipinya. Tak hanya bibir Leona yang bergerak namun tangannya mulai meremas dada Vil dengan sangat keras hingga Vil teriak tertahan karena hal itu.
Puas dengan bibir milik Vil, Leona beralih pada leher Vil yang masih bersih dari apapun. Segera Leona memberikan tanda kepemilikan pada Vil, tak hanya satu namun cukup banyak dan tentu Leona merasa bangga dengan hal itu. Setelah itu Leona kembali turun menuju dada milik Vil dan Leona memberikan perlakuan kasar di sana hingga membuat sedikit luka di bagian puncak dada Vil. Vil semakin pasrah dan hanya bisa menangis melihat kelakuan Leona padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Wedding Journey of Us
FanfictionVil Schoenheit, seorang top model yang terkenal akan kecantikannya dan tubuhnya yang sempurna. Vil sangat menikmati apa yang ada dihidupnya dan tidak pernah sekalipun dia menjalani hubungan dengan seseorang karena dia begitu mencintai dirinya sendir...