Jisu tidak tahu, sudah berapa lama ia berada di tempat asing ini. Disini semua nya terlihat kering, ia tidak bisa melihat apapun selain warna putih yang menyelimuti padang yang kering ini. Dan Jisu, sendirian.
"Apa ada sesuatu yang kulakukan?"
Seingatnya, ia masih berada di atap gedung itu. Merenungi semua "kesalahannya", dan setelah itu ia memutuskan untuk pergi. Tapi Jisu tidak yakin, dia pergi kemana ...
"Apa Mama mencariku?"
Jisu ingat dia tidak memberitahu ibunya kemana ia pergi, pasti ibunya sedang mengkhawatirkannya sekarang. Jisu tidak ingin merepotkan ibunya lagi, sudah cukup ibunya yang selama ini khawatir terhadap penyakit yang dideritanya.
Ayahnya, juga pasti mencarinya kemana-mana. Mungkin karena Jisu pergi dari rumah, ayahnya pasti meninggalkan pekerjaannya demi mencari Jisu.
"Maafkan aku Papa, Mama."
"Apa Chan hyung juga ikut mencariku?"
Jisu menghela nafasnya. Ia juga ingat kalau Chan menjauhinya karena masalah itu. Atau lebih tepatnya disuruh Chihoon untuk menjauhinya, karena Jisu memang tahu Chan tidak membencinya. Hanya saja, Chan sudah pasti akan mendengarkan kata-kata Chihoon daripada dirinya.
"Apa perlombaan Robin berjalan dengan lancar?"
Sebelum Jisu pergi, Jisu juga ingat kalau Robin tengah mengikuti perlombaan sains mewakili sekolahnya. Harusnya Jisu ikut mendukungnya saat itu, tapi ... tentu saja pemuda itu masih enggan berkomunikasi lagi dengan Jisu. Bagaimanapun menurut Jisu Robin tidak salah, Jisu juga tidak ingin Robin kehilangan beasiswanya hanya karena dirinya.
"Apa Haneul dan Donggeon baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
falsch verstehen✔️
Fiksi PenggemarJisu kira, ia sudah cukup berbuat baik kepada orang lain selama ini. Ia kira itu semua sudah cukup, tapi ternyata tidak. Mereka melupakan semua kebaikannya, hanya karena satu kesalahpahaman kecil. Mereka tidak mempercayainya lagi. Mereka tidak perna...