Part 2

35 5 0
                                    

Hallo, happy reading!

*****

Jam istirahat masih berlangsung. Siswa-siswi sekolah menengah pertama itu melakukan hal yang mereka suka.

"Ziyad, ayo bermain basket!" ajak salah satu temannya.

"Ziyad, ayo bermain basket!" ajak salah satu temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ziyad menggeleng tidak minat. Lantas ia berjalan ke almari loker depan kelas. Ia hendak mengambil beberapa buku.

Sementara itu ....

"Berikan uang yang kuminta tempo hari. Kau tidak lupa, kan? Atau, kau ingin ku kunci di dalam kamar mandi?" Ica menekankan.

Faya tertunduk diam dan tangannya gemetar. "Uangku hanya cukup untuk beli makan siang."

"Lalu apa menurutmu aku peduli?" Ica hendak mendorong kepala Faya, namun Ziyad lebih dulu menepis tubuhnya dan alhail kepala Ziyad yang didorong.

Ica dan temannya bahkan Faya terkejut menyadari itu. "Ziyad?"

Ziyad terdiam sejenak. "Apa kau diberi nyawa untuk meminta-minta?" Tepat diakhir kata, Ziyad pergi meninggalkan mereka.

"Ziyad!" Faya memanggilnya setelah berlari dari tempat sebelumnya.

Ia menoleh tanpa berkata.

Faya menunjuk sepatu Ziyad. "Tali sepatumu terlepas."

Mengetahui itu, Ziyad segera mengikat talinya, sedangkan Faya perlahan ikut membungkukkan badannya menghadap Ziyad.

"Maaf, karena aku kepalamu di dorong Ica." Kata Faya, lantas ia kembali berdiri.

Ziyad diam di tempat tanpa mendongak. "Jika kau tidak suka dengan perlakuannya, kenapa tidak menunjukkan sisi dirimu yang sebenarnya?" ucapannya berhasil membungkam Faya.

*****

"Sudah hampir tiga tahun, aku dirundung oleh sebagian teman-temanku. Kenapa aku tidak bisa menjadi diriku sendiri?" Faya memukul kepalanya penuh kesal. Lantas menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan di malam itu.

 Lantas menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan di malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
USIA 12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang