Tidak Biasanya

345 40 2
                                    

"Kami pulaaang" pintu dorm terbuka, menampakkan tiga orang anggota grup yang hampir sama tingginya sedang menenteng barang belanjaan.

"Haahh, aku lelah sekali. Beomgyu hyung sih, pilih baju saja lama sekali huh"

Taehyun, anggota termuda kedua di dalam grup, mengeluh sambil mendudukkan dirinya di sofa empuk yang ada di sana. Ia menatap Beomgyu dan Yeonjun yang masih asik menata barang belanjaan mereka. Tidak banyak yang mereka beli, tapi karena Beomgyu yang sangat pemilih jadilah mereka membutuhkan waktu lama untuk berada diluar.

Suasana hening tercipta, salah satu dari ketiga orang tersebut baru menyadari kalau tidak ada tanda-tanda kehidupan dari dua anggota lain yang berada di dorm ini. Pikir mereka mungkin Soobin dan Hueningkai sudah tidur duluan. Namun tak lama kemudian, bunyi isakan kecil dan gemericik air membuyarkan keheningan di dorm tersebut..

"Ya!! Ya!! Siapa yang menangis malam-malam begini? Ditambah bunyi air pula, bukan hantu kan?" Beomgyu bergidik ngeri membayangkan ucapannya sendiri.

Yeonjun, anggota paling tua di grup tersebut memberi tanda kepada dua anggota yang lain untuk diam. Dia berjalan menuju arah suara, dan yang didapatinya adalah suara tersebut berasal dari kamar mandi di kamar anggota termuda grup mereka.

"Eh, Kai menangis? Tidak biasanya. Ini pasti karena Soobin hyung" Beomgyu menelengkan kepalanya heran. Pasalnya, dalam ingatannya sendiri, Kai tidak pernah menangis lagi dari semenjak waktu mereka debut. Ini pertama kalinya ia mendengar anggota termuda di grup mereka itu menangis bahkan sampai terisak-isak seperti itu.

"Mereka mungkin habis bertengkar, biarkan saja dulu, nanti baru kita tanyakan." Perkataan Yeonjun barusan berhasil menghentikan keheranan yang ada di benak Beomgyu.

Taehyun dan Beomgyu hanya mengangguk patuh mendengar kata-kata Yeonjun barusan. Mereka juga tidak ingin ikut campur mengenai masalah sepasang kekasih itu. Jika sudah terlalu berat, maka mereka akan membantu sebisa mungkin.

Beomgyu dan Taehyun masing-masing masuk ke kamar, Taehyun yang sekamar dengan Hueningkai tidak tega melihat si bungsu terlihat menyedihkan seperti itu. Dalam hatinya ia sedikit mengutuk Soobin yang mungkin memang benar adalah sumber penyebab Hueningkai seperti ini.

"Ah Taehyun-ah, kau sudah pulang? Aku akan tidur lebih awal. Jangan bangunkan aku ya."

Hueningkai berucap dengan wajah datarnya, benar-benar tidak ada lagi senyuman merekah disana. Ia yang biasanya akan sangat aktif mengganggu Taehyun atau anggota lainnya walaupun sudah larut malam tiba-tiba saja berubah menjadi seorang yang sangat pendiam.

'Aneh, tidak biasanya'

Taehyun agaknya tidak menyadari apa yang terjadi sudah bukan permasalahan kecil lagi. Ini sudah menyangkut masalah masa depan grup mereka sekaligus hilangnya senyuman maknae tersayang mereka. Maknae yang biasanya sangat ceria, hyperactive dan jahil terhadap anggota lain, namun sekarang tidak biasanya.

Dilain sisi, Soobin terlihat sedang berbaring dilantai menghadap langit-langit kamar mereka, lebih tepatnya kamarnya dengan Beomgyu. Beomgyu yang melihat Soobin seperti itu hanya diam dan melanjutkan aktivitasnya sendiri. Dia sangat gerah, rasanya ingin mandi air hangat malam-malam begini.

Soobin berbalik menghadap ke samping, ia teringat kembali dengan kejadian beberapa saat yang lalu. Pikirnya ia sangat jahat, sungguh sangatlah jahat. Bagaimana bisa dia menghancurkan hati seseorang yang masih sangat dicintainya itu demi mematuhi perintah PD-nim? Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi mengenai masalah ini. Besok dia akan mencoba berbicara dengan Hueningkai lagi, mungkin saja hatinya sudah cukup ringan dan ingin membicarakan masalah ini dengan baik dengannya.

Ah, ia sungguh tidak tahu malu, pikirnya. Bagaimana bisa dia meminta Hueningkai untuk kembali membicarakan masalah tersebut? Tentu itu akan tambah menyakiti hatinya. Ah, dia sungguh bodoh sekali.

'Semuanya akan baik-baik saja, yaa..semuanya akan baik-baik saja. Semoga.'

........

Di ruang santai, terlihat Yeonjun yang sedang asik menonton film yang telah diunduhnya beberapa hari yang lalu. Ia tidak terusik sama sekali dengan suara Beomgyu maupun suara Taehyun yang bertengkar berebut game console.

Setelah film yang ditontonya selesai, ia menoleh pada Beomgyu dan Taehyun yang masih memperebutkan game console tersebut.

"Yaaaaakk diam!! Bisa tidak larut malam seperti ini kalian diam? Kalian akan mengganggu Hueningkai dan Soobin yang sedang tidur!!"

"Yahh Yeonjun hyung tidak asik. Hyung sudah seperti seorang imo yang mengoceh melihat seekor kucing mencuri makanannya huh"

Beomgyu mencebik, dia berhenti dari kegiatannya segera setelah Yeonjun meneriaki mereka. Ia lalu pergi ke kamar, ingin tidur katanya. Taehyun juga pergi ke kamar dengan alasan yang sama. Melihat semua orang sudah pergi ke kamar masing-masing dan tidur, ia juga pergi ke kamarnya sendiri. Mungkin mendengarkan lullaby akan membuatnya cepat tertidur.

.......

Keesokan paginya, mereka mempunyai jadwal photoshoot dengan sebuah majalah terkenal Vogue. Biasanya pembagian mobil akan seperti 2:3. Soobin bersama Hueningkai dan ketiga member lain di mobil yang lain pula. Namun kali ini tidak biasanya pula, Hueningkai meminta pergantian mobil. Ia memilih berkendara dengan Beomgyu dan Yeonjun sehingga Taehyun yang tidak tahu apa-apa harus mengalah bertukar dengannya.

Soobin mengetahui hal tersebut namun memilih diam saja. Hey ia tahu kalau ini juga adalah salahnya, jadi dia akan menerima semua akibat dari kesalahannya tersebut dengan lapang dada.

Setelah tiba di lokasi shooting, mereka mulai bersiap dengan riasan dan pakaian masing-masing. Hueningkai tampak makin cantik dan elegan dengan pakaiannya dan Soobin sangat tidak tahan untuk mengeluarkan kata-kata pujian untuk orang yang dicintainya tersebut.

"Huening-ah, kau cantik sekali"

Ah, Soobin benar-benar tidak bisa menahan mulutnya. Kata-kata tersebut keluar begitu saja tanpa bisa ditahan. Hueningkai yang mendapat kata pujian dari sang mantan kekasih pun terdiam. Pipinya memerah dan dadanya tanpa bisa ditahan berdegup kencang. Ini adalah reaksi biasa ketika kamu dipuji oleh kekasihmu bukan? Ah tapi dalam hal ini mereka sudah menjadi mantan kekasih.

Hueningkai kemudian menatap Soobin, ia memberikan wajah datarnya sama seperti kemarin malam. Walau bagaimanapun, lelaki yang tengah ditatapnya ini telah menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping.

"Hm, gomawoyo Soobin hyung"
Hueningkai mengucapkan kata-kata terimakasihnya dengan wajah datar andalannya. Tidak lama ia berpaling, menatap apapun itu selain Soobin hyungnya. Ia tidak kuasa, jika melihat wajah Soobin, hatinya akan bertambah sakit. Rasanya seperti ingin menghilang saja.

"Semua bersiap!!"

Terdengar seruan dari staf disana. Mereka akan segera melakukan proses photoshoot.

.......

Please, Smile Again [Sookai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang