Hari ini, hari senin, dimana semua murid melaksanakan upacara seperti biasa. Semua siswa dan siswi berkumpul dilapangan dengan pakaian yang rapih serta dasi, topi dan gesper.
Sedangkan di lain tempat, didalam angkutan umum sudah ada gadis dengan masker yang melekat di mulutnya. Seragam putih-putih yang lengkap dengan atribut sekolah.
Ia melihat pergelangan tangannya, sudah pukul 07.00 dirinya terlambat. Dan beberapa menit kemudian ia sampai didepan sekolah, dengan gerbang tertutup dan semua murid melaksanakan upacara.
Aduh, gegara semalem gak tidur jadi terlambat bangun. Batin gadis tersebut dengan muka panik karena terlambat.
Ini udah beberapa kali ia terlambat dengan alesan yang sama, dan ya semua guru memaklumi. Tapi, tidak tahu untuk kali ini.
"Yaelah lo lagi, bosen gue liat lo," ujar seorang laki-laki dari arah belakang dengan wajah memar di sudut bibir dan keningnya. Gadis tersebut enggan untuk melihat ataupun membalas ucapan laki-laki tersebut. Dan itu sukses membuat laki laki tersebut mentap tajam ke sang gadis.
"Gue heran sama lo, kok bisa ya anak aneh kayak lo yang sering terlambat bisa masuk kelas unggul?" cerca laki laki tersebut.
Lagi, gadis tersebut tidak menanggapi ucapan yang keluar dari laki-laki didepannya, tentu saja dia tau siapa laki-laki di depannya.
Siswa pembuat onar yang sering masuk BK, kerjaannya hanya berkelahi, mempermainkan semua gadis dan mencari ribut dengan semua anak-anak laki-laki di sekolahnya.
•>>•<<•
Dilapangan upacara sudah ada guru gendut dengan kacamata yang bertengger di matanya, ia sedang berkeliling untuk mengecek semua murid muridnya.
"Heh! Baju kamu tuh benerin," kata nya saat melihat baju yang masih keluar.
"Itu tuh, dasi benerin."
"Nih apa nih? Mau saya gunting kaus kaki kamu, hah?!"
Setelah berkeliling selesai, guru tersebut kembali kebarisan bersama guru-guru lainnya. Dan upacara dimulai.
Kembali lagi ke dua orang yang tengah menatap gerbang, eh ralat. Hanya gadis dengan masker yang menatap gerbang dengan perasaan khawatir.
"Gue mau masuk lewat jalan rahasia, lo ikut gak?" tanya laki-laki itu. Kali ini gadis tersebut menoleh dan menatap aneh sekaligus terkejut.
"Gak usah segitunya, gue lagi baik aja. Yaudah ikut gak?" tanyanya sekali lagi dan gadis tersebut mengangguk mantap.
"Yaudah, ayo!" katanya dan langsung berjalan kearah samping sekolah, disana sudah ada lubang berukuran sedang dengan sedikit penutup kayu.
"Duluan masuk nanti gue nyusul." gadis tersebut mengangguk dan masuk lalu kedalam, saat dirinya ingin bilang terimakasih laki laki tersebut sudah berada di tempat penjual minuman. Ah lebih baik dirinya langsung lari dan menuju kelasnya sebelum Bu Endang berkeliling.
Semua murid sudah selesai dengan upacara yang diadakan dan semuanya kembali kedalam kelas masing masing. Begitu juga dengan gadis tersebut, ia sudah memasuki kelasnya dan duduk dibangku pojok kiri dekat jendela.
Ia menaruh tas nya tanpa membuka masker yang ia kenakan. Semua murid hingga satu sekolah di sini juga sudah tau jika gadis tersebut tidak akan pernah melepaskan masker yang ia kenakan.
Bell pelajaran pertama sudah terdengar, semua murid di kelas duduk dengan rapih. Tak lama ada guru berbadan sedikit pendek dengan penggaris kayunya.
"Selamat pagi anak anak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Misterius
ActionBook 3 Agra adalah laki-laki yang dibilang cukup tampan disekolahnya. Sifat angkuh dan sombong Agra membuat orang yang melihatnya jengkel setengah mati. Namun dengan tampang yang diatas rata-rata membuat semua gadis di sekolah memujanya, dan itu kes...