40 || Titik Terang

19.4K 3.4K 978
                                    

Sudah vote? ☺

Pagi nya Fera udah bisa beraktifitas seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi nya Fera udah bisa beraktifitas seperti biasa. Hanya saja Tante Anna tetap menyuruh Fera agar istirahat di kamar. Dia gamau Fera kecapean.

Tapi ya nama nya juga Fera. Mau di larang-larang juga, tetap aja di langgar. Mumpung Tante Anna lagi ke pamannya, jadi Fera gunain kesempatan itu buat bantu-bantu di restoran. Membawa pesanan ke meja-meja pembeli.

Siang ini, restoran ga begitu ramai kaya biasanya. Hanya ada beberapa orang yang berkunjung.

"Neng Fera, ini anterin pesanan nomor 37 ya." ucap Teh Lilis, salah satu karyawan Mama nya.

Fera senyum. "Oke, Teh."

Dia membawa nampan itu dan mengantarkannya sesuai nomor meja. Beberapa meter dari meja nomor 37, langkah Fera keburu berhenti.

Sedangkan cewek yang duduk di kursi tersebut tengah tersenyum sinis.

"Itu pesanan gue ya? Cepetan dong, gue lapar ni." ucapnya.

Fera membuang napas panjang. Tenang Ra tenang, gausa panik.

Fera kembali melanjutkan langkahnya menuju meja tersebut, meletakkan makanan di atas meja tanpa melempar senyum pada pelanggan seperti biasa nya.

"Ini makanannya layak ga ya buat di makan?"

Rahang Fera mengeras. "Selamat menyantap hidangannya."

Baru saja Fera ingin berlalu, sebuah pecahan dari arah belakang membuat beberapa orang yang berada di sana melonjak kaget.

Fera juga sama kagetnya, dia membalikkan badan.

"Ups, ga sengaja. Maaf."

"Celine, berhenti main-main." sinis Fera.

Celine malah tertawa pelan, melihat ekspresi Fera membuat dirinya puas.

"Kok marah-marah? Di beresin dong. Bukannya natap sinis ke pelanggan kaya gitu."

Kemudian dari samping muncul karyawan lainnya, dia meminta Fera untuk berlalu dari dan ialah yang akan membereskan pecahan kaca tersebut.

"FERA ANNATASHA." suara Celine lantang.

Dia berdiri kan, membenarkan baju yang ia pakai dan menatap Fera dalam.

Akibat panggilan lantang Celine, sontak membuat orang-orang mengalihkan pandangannya pada mereka berdua.

"Nama yang cukup cantik, tapi tidak dengan sifatnya." Celine kembali bersuara lantang.

CHANGE • Jay Park || Enhypen [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang