17 || Celine

24.1K 3.8K 998
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Fera pov

Pulang dari Cafe gue di ajak sama Jay ke rumah nya kan. Jujur aja gue gugup, ini pertama kali nya Jay ngajak gue kesana.

Kita berdua tiba di depan gerbang hitam yang menjulang tinggi. Jay mengklakson motor nya beberapa kali hingga terlihat dua seorang satpam berlari dan membukakan gerbang besar tersebut.

Woah.

Mulut gue terbuka lebar saat gerbangnya terbuka. Demi apa ini rumah nya Jay? Kok gede banget anjir, mendadak jadi orang cengo gue.

Jay berhentiin motornya di depan pintu. Gue turun dari motor, menatap pintu utama yang jaraknya lumayan jauh.

Bayangin aja, mau masuk rumah aja kudu naik beberapa anak tangga dulu.

Memang segede itu rumahnya gila. Bisa banget di adu sama dosa-dosa gue ni, soalnya sama-sama gede, g.

Beberapa perempuan berseragam hitam putih keluar dari pintu utama. Mereka berbaris.

"Ayo." Jay udah jalan duluan.

Gue lari kecil menyusul Jay, tangan gue secara sontak memegang ujung hoodie yang Jay pakai.

"Selamat datang, Tuan Muda." ujar salah satu wanita itu sambil menunduk sopan. Mereka membuka pintu utama.

Gue ikut-ikutan nundukin kepala. Kan ga sopan anjir ada orang tua bungkuk sama gue diem aja.

Jay mah main masuk aja. Mukanya lempeng banget kaya jalan raya. Lagi-lagi berlari kecil supaya jalan beriringan sama Jay.

"JAY CARIIN BUBU!"

Sumpa jantung gue serasa pengen ngegelundung keluar.

Gatau dari mana asalnya tiba-tiba suara teriakan wanita menggelegar di setiap ruangan. Jay membuang napas kasar.

CHANGE • Jay Park || Enhypen [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang