Umbrella

14 1 0
                                    

Cakrawala kelabu luas tak memperlihatkan mentari indah bintang terpanas di galaksi. Angin berembus memberi sensasi dingin menembus tulang. Rintikan air hujan jatuh menyentuh bumi, berkumpul dan menghasilkan genangan air membasahi tanah. Aroma alkali tanah menyapa indra penciuman meninggalkan bekas momentum tak terlupakan.

"Payungku hilang ...," gumam Mizuki sembari menoleh ke arah sosok kekasih, Tetsurou. Dengan ekspresi memelas, sang gadis menaruh pandang.

Tetsurou yang memandang ekspresi itu sudah menduga penyesalan sang gadis. Mengingat sebelum mereka memasuki perpustakaan, dia sudah menawarkan untuk membawa payung bersama karena ada kasus kehilangan payung seperti yang dialami oleh teman masa kecilnya, Kozume Kenma. Tidak mengherankan, payung hilang bisa dikarenakan kemiripan atau mungkin secara sengaja diambil oleh orang yang tidak memiliki payung.

Mizuki kemudian menghela napas pelan. Dia kemudian menaruh atensi ke arah luar, memandangi genangan air yang mengalir sesuai arus. Jika saja waktu dapat dia putar kembali, dia akan menyimpan payung itu di dekatnya daripada menaruh di sana. Dia melirik ke arah Tetsurou, melihat sang kekasih menggenggam payung berwarna merah. Hasrat ingin dipayungi meninggi tetapi kentara merasa malu, akhirnya dia urungkan niatnya dan memandang ke arah lantai yang jauh lebih menarik perhatian.

Tak diminta, jemari besar itu mengait ke jemari kecil nan lembut tersebut. Tetsurou telah membuka payung untuk memayungi keduanya. Dia menoleh dan memandang ke arah bawah guna mempertemukan pandang menyesuaikan tinggi. Iris hazel langsung mendapati rona merah yang menghiasi seluruh wajah, hal itu membuat Tetsurou melepas kekehan geli.

Ah, kenapa dia bisa mempunyai kekasih yang manis seperti ini?

"Tidak apa-apa berbagi payung denganku. Bukankah adalah hal yang baik kalau hilang? Kau bisa berpayung denganku, nih!" ucap Tetsurou dan tertawa. Dia mengambil langkah lebih dahulu, kemudian membalik sedikit guna menuntun sang gadis turun dari tangga. Layaknya seorang pangeran menuntun tuan putri turun dari kereta kuda.

Kehilangan payung, bukanlah kasus yang buruk. Ketika itu bersama Kuroo Tetsurou.

Sweet & Sugar | TetsuMizuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang