Daily Prophet

5.7K 443 41
                                    

Pairing: Draco Malfoy x Harry Potter
Words: 721
Language: Indonesian
Chapter: 1/1

⚯͛

"Sudahkah kau membaca ini?!"

Draco mendesis memelototi pria berkacamata yang baru saja datang dan melemparkan Daily Prophet -dengan sangat tidak beradab dan kencang- kehadapannya.

"Buka halaman tujuh belas," perintah pria berkacamata itu.

Draco mendengus kesal dan mengayunkan tongkatnya pelan yang diiringi dengan mantra tanpa suara yang ia rapalkan guna membuka koran itu tanpa menyentuhnya.

"Oh, ku kira apa," ucap Draco setelah melihat gambar dirinya dan pria berkacamata dihadapannya.

Harry -pria berkacamata itu- memutar bola matanya kesal mendengar jawaban Draco yang terlampau santai dan bahkan kini pria pirang itu telah kembali sibuk dengan bukunya.

"Mereka mengatakan kita berkencan Malfoy!" Harry membentak menatap sengit Draco.

"Aku tau," jawab Draco tanpa mengalihkan fokus dari buku digenggamannya.

"Demi jenggot Merlin, tidak bisakah kau mengalihkan sedikit fokus mu dan dengarkan aku?"

Draco menutup buku digenggamannya dan merampalkan mantra untuk menerbangkan buku itu ketempat ia mengambilnya.

"Aku mendengarkan mu Potter, dan aku juga sudah menjawab perkataan mu."

"Kalau kau mendengarkan lalu kenapa kau tidak bereaksi? Kenapa kau hanya menjawab aku tau saja? Apakah suaraku tidak jelas? Apa jangan-jangan kau tidak tau apa yang sebenarnya aku bicarakan, dan hanya asal menjawab?"

Draco memijat pangkal hidungnya pelan, Harry benar-benar terlalu banyak bicara sekarang. Pria pirang itu menatap bibir Harry yang sedikit terbuka, karena Harry yang terkadang menarik nafasnya melalui mulut. Dalam benaknya, ia bertanya-tanya apakah pria berkacamata dihadapannya ini akan langsung diam jika ia mencium bibirnya.

Draco menggelengkan kepalanya pelan mencoba menghilangkan bayangan Harry yang memerah dibawah ciuman panas mereka.

"Mereka membicarakan kita Malfoy, kau dan aku. Mereka mengatakan bahwa kau dan aku berkencan. Ber-Ken-Can, apa kau tau artinya berkencan?" sambung Harry yang kali ini penuh penekanan, dan jari yang menunjuk Draco dan dirinya sendiri secara bergantian.

Draco menghela nafas kasar, "Aku tau, aku tau mereka memberitakan kita dan mengatakan bahwa kita sudah berkencan, aku juga tau apa itu berkencan, yang tidak ku tau adalah alasan mu datang menghampiri ku dan melemparkan koran murah ini ke hadapan ku."

Harry mengacak-acak rambut hitamnya -yang sebelumnya memang sudah berantakan- karena terlampau kesal dengan perkataan pria pirang dihadapannya.

Saat ini Harry merasa benar-benar ingin membunuh pria pirang dihadapannya dan membuang mayatnya ke Antartika, menghilangkan sejarah Draco Malfoy dari dunia sihir secara permanen, atau langsung melemparkan kutukan tak termaafkan seperti Avada Kedavra pun bukan ide yang buruk. Sepertinya Harry akan memilih pilihan kedua untuk menghemat waktu.

"Merlin! Malfoy! Ada apa denganmu? Kenapa kau begitu tenang hari ini? Dimana kau letakkan emosi mu yang meledak-ledak itu dan Ego mu yang begitu tinggi? Seharusnya kau merasa terhina dengan gosip yang mereka tulis itu, Malfoy! Bahkan seharusnya kau lebih marah dariku hingga mempermasalahkan hal ini dan mengatakannya pada ayahmu,"

"Aku hanya merasa itu bukanlah masalah penting Potter, jadi aku tidak perlu merasa terhina dan mempermasalahkan hal itu," jawab Draco santai.

Apa katanya, bukan masalah penting dan ia tidak perlu mempersalahkan nya? Demi Merlin! Seorang Draco Malfoy yang selalu mempermasalahkan semua hal dan selalu mengatakan 'my father will hear about this' kini berkata bahwa digosipkan dengan Harry Potter yang selalu ia musuhi sejak tahun pertama bukanlah masalah penting? Sepertinya dunia sihir benar-benar sudah kacau.

"Itu penting Malfoy! Sangat penting! Sekarang semua orang di Hogwarts, bukan, bukan hanya Hogwarst, tapi hampir seluruh penyihir di Inggris mempercayai berita itu, bahkan Profesor Dumbledore mengucapkan selamat padaku secara khusus. Pikirkan itu Malfoy, dia mengucapkan selamat padaku, padahal aku tidak benar-benar berkencan denganmu," jelas Harry dengan menggebu-gebu dan tanpa sadar memajukan wajahnya ke Draco.

Draco tertegun, menatap wajah Harry yang begitu dekat dengannya, bahkan ia dapat merasakan nafas hangat Harry diwajahnya. Jika Harry teliti maka ia akan menyadari sudut bibir Draco yang terangkat dan membentuk senyum kecil.

"Lalu? Apa yang kau mau ku lakukan Harry? Benar-benar berkencan denganmu agar ucapan selamat dari Profesor Dumbledore tidak sia-sia?" Draco menatap manik emerald dihadapannya, alisnya terangkat satu. Menantang.

Harry terdiam, mematung. Rona merah menyebar ke seluruh wajahnya bahkan sampai ke telinga dan lehernya.

"Kau diam, berarti itu yang kau mau kan Potter? Baiklah jika itu yang kau mau, maka akan ku kabulkan." Draco menunjukkan seringainya. Lalu maju dan mengecup kecil bibir merah milik Harry.

"Mulai hari ini, kau resmi menjadi kekasihku, Potter. Atau harus ku panggil Love?"

Harry mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk kecil dan menunduk mencoba menyembunyikan rona merah pada pipinya.

END.

Don't forget to vote and comment! 😉
Oh iya, aku terima kritik dan saran kalian ya

[Kumpulan Oneshoot] DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang