I want to be a top 🔞

5.3K 348 12
                                    

Pairing: Draco Malfoy x Harry Potter
Words: 961
Language: Indonesian
Chapter: 1/2

⚯͛


Seperti malam-malam sebelumnya, malam ini The-boy-who-lived, Harry Potter, kembali bertemu dengan Draco Malfoy, yang saat siang hari memiliki status sebagai musuhnya dan malam hari memiliki status sebagai partner sex-nya.

"Draco, untuk malam ini, bisakah aku yang berada diatas? Menurutku tidak adil jika kau terus yang berada diatas," ucap Harry setelah mendudukkan dirinya di atas kasur yang tersedia.

Draco menutup pintu kamar kebutuhan dan terdiam sejenak sebelum akhirnya melangkahkan kakinya mendekati Harry.

"Bagaimana bisa kau mengatakan bahwa aku selalu berada diatas, sedangkan kemarin kau berada diatas ku," ucap Draco dengan dengan seringai khasnya.

Harry sedikit mengernyit sebelum membalas, "Kapan? Dimana? Kenapa aku tidak dapat mengingatnya sama sekali?"

"Ck, ck, Potty, ku pikir kemampuanmu pada pelajaran ramuan adalah yang terburuk, tapi ternyata ingatanmu jauh lebih buruk daripada itu," jawab Draco dan menggelengkan kepalanya. "Aku jelas membiarkanmu berada diatas ku kemarin malam,"

"Kemarin malam-" Harry memiringkan kepalanya sedikit dan melihat ke belakang tubuh Draco, menerawang, dan mencoba mengingat semua yang terjadi kemarin malam. Tiba-tiba wajahnya, bahkan sampai ke kuping dan lehernya, memerah setelah beberapa detik.

Draco yang melihat hal itupun, semakin mempertegas seringainya, "Apakah aku perlu melakukan sesuatu yang dapat membuatmu mengingatnya, Harry?"

Harry semakin tersipu dan mengalihkan pandangannya, "Tidak perlu!"

"Jika kau memang lebih menyukai posisi seperti itu, kita bisa melakukannya lagi malam ini,"

"Aku tidak akan pernah melakukanya lagi, aku membenci posisi sialan itu!" ucap Harry dengan penuh penekanan.

"Benarkah? Tapi kau mendesah lebih keras dari biasanya kemarin malam," ucap Draco dengan seringai yang semakin jelas.

"Tutup mulutmu, Ferret!" bentak Harry dengan wajah yang lebih memerah dari sebelumnya.

Draco mencium pipi kanan Harry sekilas lalu memindahkan bibirnya ke telinga Harry, "Hanya dengan mengingat apa yang kau lakukan kemarin malam saja sudah dapat membuat wajahmu menjadi merah, kau sangat lucu, Harry," Draco menghentikan perkataannya sebentar hanya untuk meniup telinga Harry dan sedikit menggigitnya. "Kau sangat lucu, dan fakta itu cukup membuktikan bahwa aku jauh lebih cocok untuk berada diatas mu. Biarkan aku yang bekerja keras, dan tugasmu hanyalah meneriakkan namaku,"

Harry mengulurkan tangannya dan mendorong dada bidang Draco untuk memberi sedikit jarak diantara mereka. Harry menyipitkan matanya, kesal, dan menjawab, "Jika kau tidak mengizinkan aku melakukannya, maka kita tidak akan melakukannya lagi!"

Draco hanya mengangkat bahunya, acuh. "Baiklah, berarti aku harus mencari partner sex lain."

Mata hijau Harry membelak dan menatap Draco tak percaya. Bukan, bukan ini respon yang diharapkan Harry. Seharusnya Draco merasa tertekan dan panik lalu mengijinkannya untuk berada diatas.

"Kau benar-benar akan melakukannya?" Harry merasa marah, terkejut, dan sedikit sedih sehingga perkataan yang keluar dari mulutnya bergetar.

"Ya. Karena kau tidak mau melakukannya, maka aku tidak akan memaksa. Jadi saat aku sedang menginginkannya, maka aku akan pergi mencari orang lain yang bersedia melakukannya denganku," jawab Draco dengan tenang seolah-olah ia serius dengan perkataannya.

Harry menatap Draco, namun tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Saat ini ia sangat marah, namun sepertinya kesedihan lebih mendominasi perasaannya. Jadi tidak masalah meskipun orang itu bukan dia? Dan Draco bisa melakukannya dengan siapapun selama orang itu juga menginginkannya?

Draco memandang Harry dengan ekspresi menyesal di wajahnya, tiba-tiba ia menyadari bahwa dia seharusnya tidak berkata seperti itu. Dia benar-benar menyesal sekarang karena Harry menanggapi dengan serius perkataannya.

Draco mengulurkan tangannya mencoba untuk memeluk Harry dan meminta maaf, tetapi Harry menepis dengan kasar tangan Draco. Setelah itu Harry bangun dari duduknya dan melangkah pergi.

Sebelum Harry dapat melangkah jauh, Draco menahan lengan Harry, dan menarik yang lebih kecil untuk masuk kedalam pelukannya. Ia menatap Harry yang mengigit bibir bawahnya dengan tatapan menyesal. "Harry, apa kau marah? Aku minta maaf, aku tidak ber-"

"Aku tidak marah!" suara bergetar Harry memotong perkataan Draco. "Jika kau ingin berhubungan sex dengan orang lain, pergilah! Temukan seseorang yang lebih baik dariku. Seseorang yang akan terus mendengarkan mu dengan patuh, tidak akan menolak keinginanmu, apalagi memperdebatkan tentang siapa yang diatas dan dibawah seperti aku. Jangan pernah datang kepadaku lagi, bahkan jika kau pergi ke luar untuk menemukan orang lain, aku tidak akan pernah menghentikannya, karena aku sadar aku hanyalah partner sex mu, yang dimana jika sudah terlalu membangkang dan membosankan bisa kau tinggalkan kapanpun, dan aku juga sadar bahwa aku tidak punya hak untuk marah padamu tentang itu. Lepaskan aku dan pergilah, Draco!"

Jelas Harry marah namun ia malah berkata bahwa ia tidak marah. Draco menghela nafas, jika dia tahu itu akan membuat Harry sedih, maka dia tidak akan pernah mengatakannya dan membuat pria kecil favorit-nya bersedih.

"Maaf Harry, maaf. Aku tau tidak seharusnya aku berkata seperti itu. Aku hanya bercanda, tidak mungkin aku keluar dan mencari orang lain jika kau saja sudah lebih dari cukup. Dan sampai saat ini aku pikir satu-satunya orang yang dapat berhubungan intim dengan ku hanyalah kau, aku tidak bisa dan tidak mau orang lain," bisik Draco.

Melihat bahwa Harry tidak melawan ataupun menjawab perkataannya, Draco memegang pundak Harry dan menatap mata hijau yang biasanya selalu memiliki binar ceria yang indah namun kini binar itu hilang tergantikan dengan sorot mata yang sendu. Suara lembut dan rendah keluar dari mulut Draco, "Maaf, Harry. Sekali lagi aku minta maaf. Tolong maafkan aku,"

Harry masih membisu. Dia menundukkan kepalanya dan menghindari tatapan dari iris abu-abu milik Draco. Setelah beberapa saat, Harry pun mengulurkan tangannya dan kembali memeluk Draco.

"Apakah kau sudah memaafkan ku?"

"... Belum, sampai kau berjanji untuk membiarkanku berada diatas lain kali," ucap Harry sambil tersenyum.

Draco mengerutkan keningnya dan berlagak seperti sedang memikirkan masalah ini dengan serius. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan suara yang dalam, "Baiklah, malam ini, aku akan membiarkanmu untuk berada diatas ku,"

"Benarkah?" Harry bertanya dengan girang, matanya hijau itu kembali memancarkan binarnya.

"hm," Draco mengangguk kecil dan tersenyum.

Jika Harry peka maka ia akan menyadari bahwa perlahan-lahan senyum itu kembali berubah menjadi seringai licik khas Draco Malfoy.

⚯͛


hi? hehe, aku lagi setres banget PAS ni ueueueue(sound of crying) terus tiba-tiba malah kepikiran ini, ya, seketika otak ku bekerja:)
padahal hari ini, aku PAS Mtk:')
I hope u like it!

[Kumpulan Oneshoot] DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang