"MAMA UDAH BILANG JANGAN PACARAN SAMA DIA!!" sentak Maya.
"Tapi aku cinta sama dia mah!" bantahnya.
"Mamah udah bilang Chris, kamu sama dia berbeda," nasihat mamanya.
"Maka dari itu aku mau membuat Chris dan dia sama mah," ucap Chris.
"Tapi...
"Mah Chris pengen banget bersatu sama orang yang aku cinta sama kaya mama dan papa," lemah Chris.
"Tapi nggak dengan cara ini Chris." lemah Maya.
"Mah aku melakukan ini karena keinginan aku sendiri setelah mengenal dia," ucap Chris, tapi Maya langsung pergi meninggal Chris sendirian.
"Aku harus gimana?" lirih Chris. Ayah Chris bernama Hart melihat putra sedang menunduk pun menghampiri anaknya.
"Hey kenapa boy?" Akhirnya Chris dibawa oleh Hart ke ruang kerjanya dan menyuruh Chris menceritakan apa yang baru terjadi.
Setelah Chris menceritakan apa yang terjadi, keduanya hanya terdiam. "Chris, papa dukung semua keputusan kamu, karena papa yakin kamu sudah memikirkan semua dengan matang," bijak Hart. Mendengar perkataan ayahnya membuat Chris menatap ayahnya dengan binar.
"Terima kasih pa, tapi gimana dengan mama?"
"Nanti papa yang akan mencoba menyakinkan mama yah, kamu tenang aja," ucap lembut Hart seraya mengelus kepala putra yang sekarang sudah berumur 25 tahun ini. Rasanya baru kemarin ia menggendong putranya yang baru lahir. Tapi, ternyata sudah dewasa dan berani mengambik keputusan yang besar ini.
"Ya sudah pa, aku keluar dulu yah," pamit Chris.
"Hati-hati boy!" yang diangguki paham oleh Chris.
"Semoga keputusanmu tepat nak," lirih Hart.
"Udah nggak sabar kasih tahu hal ini," antusias Chris walau ia belum mendapat izin dari ibunya. Ia berhenti di taman yang di janjikan.
"Kyra!" seru Chris pada seorang wanita berjilbab.
"Hai Chris," sapa balik Kyra.
"Bagaimana?"
"Aku udah dapat izin dari papa, tapi mama belum," lemahnya.
"Sabar yah, banyak para mualaf yang mendapat banyak cobaan sebelum dan sesudah masuk islam," nasihat Kyra.
"Iya, lagi pula aku sudah yakin untuk masuk ke dalam agama islam, selain ingin bersatu dengan kamu aku ingin belajar lebih banyak mengenai agama islam," ucap yakin Chris.
"Alhamdulilah kalau kamu sudah yakin dan aku akan tetap mendukung kamu," ucap tulus Kyra.
"Terima kasih Ky," ucap Chris.
"Chris sebaiknya aku pulang, aku permisi," Kyra pun meninggalkan taman dan pergi untuk pulang.
Sampai di rumah Kyra disambut oleh kakaknya Rafael. "Assalamualaikum kak!"
"Waalaikumsalam Kyra, baru pulang?"
"Iya tadi habis ketemu sama Chris," ucap Kyra.
"Ada apa memangnya?"
"Dia bilang bahwa ayahnya sudah setuju hanya tinggal ibunya saja."
"Alhamdulilah kalau begitu, semoga semua dilancarkan oleh Allah swt," doa Rafa.
"Amin, ya udah kak Kyra mau sholat dulu," pamit Kyra dan berjalan ke arah kamarnya.
Kyra baru saja selesai sholat dan tadarus, sekarang ia sedang duduk di balkon rumahnya. Rumahnya memang tidak besar di sini hanya memiliki 4 kamar 2 kamar di bawah dan 2 kamar di atas dengan 2 kamar mandi, ruang tamu dan ruang keluarga yang bersebelahan dan dapur yang cukup luas. Kyra hanya tinggal bersama kakak dan ibunya sedangkan ayahnya sudah almarhum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Cerpen
Short StoryAntologi Cerita Pendek by member Gema Tulis #antologi #cerpen #ceritapendek #politik #islami Gema Tulis adalah nama grub kepenulisan yang berbasis whatsapp, INBOX FOR JOIN TO GRUB!