Bitches

156 10 2
                                    

Enjoy this long chappie! ;;))

______________

Bailee PoV’s

Aku kembali ke tempat dudukku. Ternyata mereka lebih keras dibanding yang aku pikirkan. Sepertinya susah untukku menaklukkan Ariana.

“Hey, temanmu itu batu juga ya” kata Eleanor sambil melihat ke arah Charlotte.

“Ya, dia memang seperti itu” kataku sambil meminum jusku.

“Tapi dia keren loh. Berani sama dua geng popular itu” kata Lucy.

“Ya, ada yang mau menemaniku mengganti bajuku tidak ini sangat lengket”

“Ayo girls. Lagi pula sebentar lagi jam istirahat kita berakhir” kata Danielle. Kamipun berjalan meninggalkan kantin.

***

“Kau itu sudah kubilang, jangan takut dengan si Ariana itu! Masih saja kau takut!”

“But Lott, gimana ngak takut coba? Orang-orang yang nantang dia bakalan dibully abis-abisan”

“Ugh. Aku bingung harus bilang bagaimana lagi”

Kali ini aku sedang berada di rumah Charlotte. Ia sedang menceramahiku tentang kejadian dikantin tadi.

“Oh astaga Bee, aku tidak percaya bahwa kau takut di bully” kata Charlotte.

“Tentu saja. Aku kan belum pernah di bully. Kau kan dulu pernah makanya sekarang kau menjadi kuat” ya, memang Charlotte pernah dibully dulu –meskipun dia seorang princess of fairy- sehingga dia kuat sekarang.

“Bailee, please. Lawan saja mereka. kau mau tidak sih pulang ke Jaxxed?” aku mengangguk.

“Nah maka dari itu, kau harus melawan mereka, mencari kelemahan mereka, lalu kau selesaikan misimu dan kau akan bisa kembali ke Jaxxed” Charlotte menghentikan kegiatannya sedari tadi yaitu berjalan kesana-kesini seperti setrika.

“Andai aku saja yang mendapatkan misi mengurus Ariana, pasti cepat selesai. Sayangnya, aku mendapatkan misi Harry, dan misi kita tidak bisa ditukar” Charlotte duduk di sampingku.

“Hhh, begini saja. Bagaimana jika kita tetap melawan mereka. Jika kau dibully, aku yang akan menghadapi mereka. Ok?” kata Charlotte sambil menatapku.

“I’m not pretty sure, Lott” kataku.

“Oh c’mon. Kau lupa kalau kau Fairy huh?”

“Ya, ya, ya. Terserahlah. Aku mau pulang. Terima kasih Lott, bye” aku memeluk Charlotte lalu berjalan kearah pintu.

“Bye. Take care”

Akupun pergi dari rumah Charlotte lalu berjalan ke arah rumahku yang tidak terlalu jauh.

***

Charlotte PoV

-next day-

Aku mulai memasuki gerbang kampusku dan berjalan melewati koridor. Seperti kemarin, semua orang menatapku dengan aneh. Biarkan saja lah, aku tidak peduli sama sekali.

“Hey Kau!” dari belakangku ada suara perempuan yang berteriak. Karena tidak merasa terpanggil, aku terus berjalan ke gedung musik.

“Kau tuli ya!?” perempuan itu berteriak lagi dan aku berhenti. Aku menengok sebentar ke belakang. Oh, Ariana dan teman-temannya sedang berkacak pinggang.

Akupun berjalan menghampiri mereka. “Maaf, aku tidak punya waktu untuk berbicara dengan kalian, dan aku tidak tuli” kataku sambil menunjuk Ariana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fairy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang