1

6 1 13
                                    

Heyoo! Aku bikin cerita baru nih hwhw. Hope y'all like it!

Ah, jangan lupa votment nya!

HAPPY READING ^^


























Kim Taehyung. Pemuda berusia delapan belas tahun itu kini tengah berjalan pulang selepas bekerja paruh waktu di sebuah Cafe di daerah Seoul.

Hari ini sama saja seperti kemarin, namun, mungkin Ia akan kena marah lebih parah dari kemarin karena hari ini Ia pulang terlambat dua puluh menit. Ya, Ia lembur hari ini.

Taehyung semakin mempercepat langkahnya memasuki rumah besar nan megah milik Papanya.

"Nak Taehyung, baru pulang?" Tanya satpam rumah, Pak Han.

Taehyung tersenyum kotak, "Hehe iya Pak.."

Pak Han menyunggingkan senyum tulus, "Yaudah masuk, udah di tunggu"

"Oke Pak"

Taehyung tau apa maksud dari 'di tunggu'. Tidak seperti anak lain yang 'di tunggu' kepulangannya karena orang di rumah cemas lalu setelah pulang segera disuruh beristirahat. Maksud dari kata 'di tunggu' di rumah ini karena,

"Kemana aja kamu, hah?! Udah mulai melanggar peraturan ya kamu. Gak liat itu cucian numpuk?! Rumah kotor?!" Ucap Tuan Kim dengan nada tinggi nya.

Taehyung menunduk, "M–maaf, Pa. Taehyung tadi ketiduran terus ketinggalan bu–"

PLAK

"UDAH BERAPA KALI SAYA BILANG?! JANGAN BUAT ALASAN TERUS"

Taehyung meringis, pipinya terasa panas dan nyut-nyutan. "Iya Pa, maaf"

"Bersihin rumah dan cuci pakaian. Jangan berani-berani kamu tidur sebelum pekerjaan mu selesai"

"Oke.. Pa"

Tuan Kim berlalu begitu saja melewati Taehyung yang masih terdiam dengan pipi merah dan darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

Taehyung mengusap bibirnya, "Ah, sial. Kenapa harus pake berdarah, sih..?" Gumam Taehyung

Taehyung menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di paling pojok ruangan. Kamar terkecil di rumah ini, dengan segala macam perabotan yang sudah termakan usia. Yang agak bagus hanyalah ranjang, itupun bekas sang Kakak yang baru-baru ini mengganti ranjangnya.

Selesai mengganti baju, Taehyung menuruni tangga perlahan. Lukanya belum Ia obati, tidak penting baginya. Besok juga sudah mendingan, pikirnya.

"Bikinin gue kopi dong, lembur nih" ucap Yoongi–hyung; kakaknya–sembari melirik sekilas

"Tapi.. Taehyung banyak kerjaan, hyung"

"Bikin kopi emang seberapa lama, sih? Bilang aja lo males"

Taehyung menghela napas, "Oke hyung. Nanti Tae anter ke kamar"

Yoongi tak lagi merespon, Ia sudah menaiki tangga menuju kamarnya.

Taehyung memusatkan tujuannya ke dapur, Ia akan membuat kopi sebentar lalu melanjutkan pekerjaannya.

Tok tok

"Yoongi Hyung.."

Krieettt

-PAIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang