Untuknya yang nyata tapi jauh ...
Sebenarnya tak ada yang menyuruhku untuk menunggu
Entah bagaimana pikiranku dahulu , menganggap bahwa dia mempunyai rasa yang sama
Entah bagaimana pula aku bisa bertahan menunggu selama ini"Apasi sebenarnya keistimewaan dia ,di matamu." Ujarku membatin
Lalu aku membisu , aku bingung
Entah hal apa , aku bisa begitu menyukainya"Lantas untuk apa kamu masih disini , terjebak bayang-bayang semua . Apa kau tidak lelah ? ." ujarku membatin lagi
Aku masih diam seribu alasan"Apa aku bisa , berhenti menunggu padahal sudah sejauh ini ."
Apa aku bisa , apa ini keputusan yang benar ."
Ucapku bermonologAkhirnya keputuskan untuk menyudahi semuanya
Aku gagal, aku kalah
Rasanya susah sekali setelah berjuang sejauh ini
Seperti ada yang hilang , dari separuh raga
Ingin kembali, tapi percuma
Aku sudah lelah .Shnalia
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika
Non-FictionSebuah kata demi kata yang hanya bisa aku tuangkan dalam Bentuk tulisan , tanpa bisa mengatakan dengan lisan .