Victoria Point of View

119 4 1
                                    

Benar kata Bryan kami hanya butuh waktu kurang dari satu hari untuk menemukan 5 Vwel lainnya. tapi masalahnya 2 dari 5 Vwel mereka tidak berada disini mereka berada di dunia nyata.

Yang artinya aku lah yang harus menjemput mereka. dan asal kau tau satu dari mereka berada di luar Amerika Serikat ia merupakan pria asal Brazil. tapi untungnya Paman Leonardo yang merupakan penyihir kelas satu ia membantuku untuk bertransportasi ke negara itu. dan bangun di daerah dekat pria itu tinggal.

"sudah siap?"

Tanya Paman leonardo dengan botol dengan ramuan sihir ditangannya.

"Sudah paman, apa aku harus meminumnya?"

Tanyaku yang telah disuguhi paman Leonardo atas botol itu. Anggukan yang juga berarti jawaban dilontarkan oleh paman Leonardo

Segera setelah meminum botol itu, seluruh tubuhku merasakan pegal luar biasa. dan ketika rasa pegal itu hilang sebuah portal mimpi terbentang di depanku. dan paman Leonardo serta Bryan tidaklah disitu lagi. aku sendiri.

Aku segera masuk kedalam portal dan sedetik kemudian aku tiba tiba terbangun diatas rerumputan yang kusadari taman dari rumah seseorang.

Tak ada siapapun disekitar sini, walaupun ini siang hari tapi ini begitu sepi, dan tempatnya agak seperti rumah yang menuju kearah gunung.

Aku merasakan terik matahari yang menyengat. dan seketika aku sadar Brazil saat ini adalah musim panas berbeda dengan wilayahku di amerika serikat yang sedang musim dingin.

Setelah mengitari tempat itu. aku mencoba mengetuk pintu rumah yang kuyakin rumah dari pria itu.

"Hallo? Somebody here?"

Tanyaku yang mendapat jawaban asing ditelingaku. Aku hanya dapat mencerna kata "Oi" yang berarti Hallo dalam bahasa portuguese.

"Quem lá? Eu tomar banho agora, depois você pode foltar de novo, desculpa" (siapa disana?, Aku sedang mandi sekarang, kau boleh kembali setelahnya, maaf)

Aku yang memang tak mengerti malah meneriakan kata seperti buka pintunya, ada yang ingin kubicarakan, penting. tapi hanya jawaban ok yang kuterima, tapi ia bahkan tak keluar.

(O Que -read : ok- dalam bahasa portugis brasil sama artinya dengan Apa? Yang dimaksud orang itu bahwa ia tak mengerti)

Aku merogoh saku celanaku, dan benar saja aku menemukan handphone ku disana. segera aku membuka Translator di handphone ku yang untungnya wifi rumah ini tak terkunci.

Aku mulai menranslet kata-kata ku sebelumnya ke bahasa portuguese.
Setelah ku menemukanya dan ingin memperaktekannya. pintu tiba tiba terbuka. mulutku yang menganga hendak mengucapkan kalimat itupun tertutup rapat.

Vlew dari brasil ini ternyata seorang bocah yang kutaksir berumur 12 tahun. tapi ia sangat tampan dan sedikit sexy dengan balutan handuk dipingganya, dan ia juga mempunya otot yang cukup jadi untuk seumurannya haha! Aku dapat menjadi pedophile bila seperti ini.

"Você não está aqui? Porque eu nunca vi você, e o que você quer? "

Ucapnya yang sekali lagi aku tak mengerti. aku mengucapkan kata bila bisakah dia berbicara bahasa inggris, dan untungnya ia bisa, walaupun ia sedikit kesulitan jika aku mengucapkan kata kata terlalu cepat.

"Jadi namamu Vinícius? Nama yang cocok untukmu, berapa umurmu?"

Tanyaku lagi setelah perkenalan singkat kami. Ia mempersilahkan ku masuk dan setelah ia kembali dari mengganti pakaian ia duduk di sofa di depanku.

"Terimakasih Victoria. aku 12 tahun dan tahun ini 13 tahun."

Jawabnya yang membuatku menggumamkan kata 'sudah kutebak'

"Maaf, apa kau mengatakan sesuatu?"

"Oh tidak aku hanya bergumam dengan diriku sendiri, dimana orang tuamu atau mungkin saudaramu?"

Aku bahkan seperti mengintrogasinya bukan malah menanyakan hal utama, ah tapi bukan kah ini merupakan hal dari pendekatan? Ia mungkin menganggapku gila jika aku langsung pada tujuan utama, terlebih, hanya akulah satu satunya yang dapat mengingat kejadian setelah terbangun, jadi tak apalah.

"Orang tua ku bekerja, aku mempunyai 2 kakak wanita yang pertama Léticia dia sedang berstudi di texas, dan yang kedua adalah Thália dia sedang liburan dengan keluarga keduanya jadi aku sendiri disini"

Jawabnya dengan penuh senyum yang membuat ketampanan bocah ini bertambah, aku bertaruh bahwa dia akan sangat tampan saat dewasa kelak.

Setelah bertukar cerita panjang lebar dan mendapat 2 gelas jus darinya dan makanan ringan akhirnya aku kembali ketujuan awalku. berbicara dengannya benar benar membuatku lupa waktu, aku bahkan berpikir untuk menjadikannya adik angkat ku. sungguh.

"Maukah kau membantuku untuk kembali membuka gerbang mimpi?"

Tanyaku yang terakhir setelah menjelaskan semuanya. dan jawaban yang sangat memuaskan terucap dari bibir Vinícius,

"Iya, aku mau"

Senyum tercantiku terkembang manis dibibirku, aku memeluk erat Vinícius, aku sangat menyukai bocah ini! Dan segera aku bilang padanya untuk ikut ke gerbang mimpi hari sudah menunjukan malam hari, yang artinya sudah sangat tepat waktunya kembali ke dunia Dreamland.

Setelah menghubungi orangtuanya dan bilang pada mereka bahwa ia akan menginap dirumah sahabatnya selama kurang lebih seminggu liburan, yang untungnya diizinkan oleh orangtuanya itu.

Aku dan Vinícius kembali ke taman tempat aku terbangun tadi. dan kemudian kami berdua meminum ramuan yang tersisa dari Paman Leonardo.

Dengan kedatangan Vinícius di kelompok kami 6 Vlew kini sudah terkumpul dan siap menjalani misi yang kurang lebih hanya tersis 4 hari ini.

•••
TBC

hahha semangat banget nulis chapter yang ini, kedatangan Vinícius disini yang bikin semangat aku nulis, untuk catatan Vínicius ini asli maksudnya nama asli sama perannya disini sama, haha dan foto yang diatas itu beneran dia, dan Brazil? Ia dia memang brazilian. dan dia memang adik angkatku di real hahaha okay vomentnya ditungguya... dapat salam buat para reader dari viní.

The Dream Adventure ( Another World )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang