4

41 3 0
                                    

"itu tidak mungkin" lirih Youra, Yoongi terkekeh mendengar lirihan wanita itu.

"mungkin saja Youra, kita dua orang yang sudah dewasa, dua orang yang bisa mengambil keputusan kita sendiri." ucap nya, ia menjauh dari pintu dan membuka pintu itu dengan kunci yang sebelumnya ia kantongi.

Youra memicingkan matanya, setelah banyak perdebatan akhirnya pria itu membuat pintu ruangan dengan santainya.

"kalau kau kira aku akan setuju dengan keinginanmu tentang hakmu itu, kau salah, aku tidak setuju." ucap Youra.

Yoongi memiringkan kepalanya menatap Youra dan kembali menunjukkan smirk yang menyebalkan dimata Youra, "kau akan setuju, Youra."

"aku tidak perlu merepotkan diriku pergi ke Busan untuk mencarimu, kau yang datang sendiri kepadaku sekarang, dan siapapun yang berada dalam daerah kekuasaanku, akan jadi milikku."

"kedengarannya seperti ancaman." terdengar sekali nada kesal dari Youra.


"ya, kalau kau menganggapnya begitu, anggap saja itu memang ancamanku."

"aku tidak perduli dengan ancamanmu, malam ini aku akan kembali ke Busan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku tidak perduli dengan ancamanmu, malam ini aku akan kembali ke Busan."

Yoongi berjalan mendekat kearah Youra saat mendengar kalimat dari wanita itu, tangannya meraih tengkuk Youra, menarik Youra mendekat padanya.

Bibir Yoongi begitu dekat dengan bibir Youra, bahkan Youra bisa merasakan bibir Yoongi bergerak berbisik padanya, "kembali ke Busan dan membuktikan kepadaku lagi, betapa pengecutnya dirimu? kurasa tidak Youra."

Youra merasakan ciuman yang tidak berwujud itu dan entah kenapa ia merasa kecewa.

Yoongi melepaskan Youra, "sampai jumpa besok." pria itu berjalan mundur beberapa langkah, menghilang dibalik pintu dengan seringai menyebalkannya.

***

"kurang ajar"

Youra melemparkan guling dari kamar hotel yang sekarang ia diami, wajah mengesalkan Yoongi kembali terbayang, pria itu meninggalkannya dengan wajah mengejeknya.

ingin rasanya Youra mengacak ngacak wajah Yoongi saat itu, tapi ia terdiam, ia sadar perasaan kesalnya tidaklah benar.

ia bukan kesal karena wajah mengejek Yoongi, tapi pada kalimat yang dibisikkan Yoongi, Youra kesal pada dirinya sendiri.

Youra menghela napasnya, ia kembali ke Seoul bukan hanya karena pesta reuni itu, tapi juga karena tugas yang diberikan padanya.

ia adalah seorang Jurnalis untuk salah satu majalah ternama di Korea, diantara banyaknya Jurnalis ditempat kerjanya ia mendapatkan tugas untuk mewawancarai seorang penulis lagu ternama, Min Yoongi.

The Wedding Night DebtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang