Ayu lebih dari tahu jika Kuroo menyukainya.
Dari pandangan matanya pada Ayu yang lebih lama dari biasanya. Dari bagaiman ia menepuk pundak Ayu ketika Yaku tidak melihat. Dari bagaimana ia diam-diam mencuri waktu di kala latihan untuk mengantar Ayu ke gerbang sekolah. Dari ucapan selamat paginya.
Seluruh tubuh Kuroo memberitahu Ayu jika lelaki dengan mata sipit tajam itu menyukainya. Sangat.
Padahal mereka sama-sama tahu jika mereka telah memiliki pacar.
Kuroo memiliki adik kelas yang Ayu tidak tahu namanya itu sebagai pacarnya. Ayu memiliki Yaku, si lelaki yang tidak terllau tinggi tapi memperlakukan Ayu begitu baik.
Kedua orang itu tidak salah apapun. Mereka termasuk kategori pacar sempurna yang diharapkan semua orang. Mereka tidak salah, hanya Kuroo dan Ayu saja yang terlalu egois untuk tidak mau berhenti menyukai satu sama lain.
Jika boleh jujur, Ayu juga menyukai Kuroo sebanyak Kuroo menyukainya. Tidak peduli jika Yaku memperlakukannya super manis. Tak peduli jika Kuroo merangkul mesra pacarnya di depan seluruh anggota tim voli dan gadis itu tersipu dengan muka merah.
Dan lagi, untuk ke sekian kalinya pandangan Ayu dan Kuroo bertemu ketika mereka di dalam kelas. pandangan itu bertahan cukup lama. Cukup untuk membuat Ayu mengagumi mata Kuroo. Mata kecil seperti kucing yang selalu menatap tajam tetapi berhasil mencuri mata Ayu.
Pelan, bibir Ayu tersenyum kecil. Ia memiringkan kepalanya dan pandangan menolak untuk beralih dari mata Kuroo.
Kuroo yang tengah berdiri di belakang kelas terkekeh melihat Ayu. Kemudian ia menunjuk pintu dengan dagunya, menyuruh Ayu untuk keluar. Pelan, Ayu mengangguk dan pergi lebih dulu. Semenit kemudian, Kuroo keluar dan mengikuti langkah Ayu untuk pergi ke taman dekat gymanasium.
Jam makan siang akan habis sebentar lagi dan taman dekat gymnasium selalu menjadi tempat terakhir yang orang pilih untuk menghabiskan waktu makan siang. Makannya ketika Ayu dan Kuroo sampai, taman dalam keadaan sepi. Ayu juga tak mendapati keberadaan orang lain di sekitar taman.
Kaki Ayu berhenti melangkah. Tubuhnya berbalik dan langsung mendapati Kuroo yang berdiri sambil tersenyum ke arahnya. Ayu membalas senyum Kuroo sama lebar dan terkekeh. "Kenapa liatin gue gitu? Gue cantik, iya?"
Kuroo tersenyum lebar. Ini. Ini yang ia suka keitka bersama gadis dengan rambut pendek sebahu di depanya. Ayu selalu percaya diri dan mengatakan jujur apapun perasaannya. Bersama Ayu, Kuroo tidak perlu takut untuk jadi siapapun. Bersama Ayu, Kuroo bisa jadi versi terburuknya dan Ayu tidak akan protes.
"Iya lo cantik. Mau apa lo?" tanya Kuroo.
"Mau peluk boleh?"
Lagi, Kuroo terkekeh. Ia berjalan dan menabrakan tubuhnya ke arah Ayu kemudian memeluknya erat sekali hingga membuat Ayu tertawa lucu dan balas memeluknya.
Kuroo selalu memberikan pelukan yang terbaik dan Ayu suka itu. Tubuhnya yang tinggi, tangannya yang panjang, dan dadanya yang lebar. Kombinasi itu membuat tubuh Ayu yang kecil terasa begitu pas di pelukan Kuroo. Cara Kuroo memeluknya juga tidak bisa Ayu dapatakan di mana pun.
Tangan Kuroo selalu memeluk kepala Ayu, sedangkan kepalanya selalu ia jatuhkan tepat di atas kepala Ayu. Membuat Ayu seluruh tubuh Ayu benar-benar diselubungi oleh pemanas berbentuk manusi yang tingginya seperti tiang listrik. Namun Ayu suka itu. Ayu suka pelukan Kuroo.
"Ngaku, lo suka kan sama pelukan gue?" tanya Kuroo jahil.
Ayu tersenyum. "Enggak. Bukan pelukan lo aja yang gue suka."
Kuroo terdiam sebentar. Ia merenggangkan pelukannya dan menatap Ayu meminta penjelasannya.
Sedangkan Ayu justru tersenyum penuh makna dan menatap Kuroo jahil. "Gue suka seluruh hal tentang lo."
Pelan, Ayu bisa melihat wajah Kuroo yang memerah. Ia memelangikan wajahnya dan tangan Kuroo terangkat untuk menutupi mulutnya.
Melihat itu, Ayu tersenyum makin dalam. "Lo suka sama gue juga gak?"
Mata Kuroo membulat dan menoleh pada Ayu cepat. Wajah Kuroo berubah semakin memerah. Tiba-tiba Ayu tidak lagi membutuhkan jawaban dari pertanyaannya. Dari reaksi Kuroo Ayu telah melihatnya jelas: Kuroo juga menyukainya.
Ah, sseperti Ayu harus bicara serius dengan Yaku secepat mungkin.
Putri's Note:
ini ditulis tanpa diedit dulu dan iya, tulisnnya dadakan karena dapet ide pas dengerin lagu dan semoga masih kedengeran masuk akal yah hehe
oiya sekalian juga aku mau buatin cerita buat yang kemarin request.
makasih yah udah baca ceritaku. maaf juga karena perannya kuroo di sini gak sesuai sama requestnya kamu. tapi aku harap kamu masih mau baca hehe.
selamat malat gais, jangan lupa tidur yah.
Hi, Putri di sini!
plutowati.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Part of Your Life [Haikyuu]
Fiksi PenggemarPernah membayangkan bagaimana rasanya jika Kageyama Tobio si idiot voli menjadi pacarmu? Atau bagaimana rasanya mempunya kakak seperti Tsukishima? Atau mungkin bersahabat dengan Kuroo dan Kenma? Atau menjadi adik dari si kembar Miya? Inilah jadinya...