Jelmaan Dewa?

9 3 8
                                    

Hai❤jangan lupa komen😉

~ DP ~

"Baju seperti apa yang kau cari, Tuan?" tanya seorang penjaga toko baju anak-anak yang bernama Mely, tersenyum ramah pada pria jangkung di depannya.

Ruel mengelus dagu, matanya memandang ke baju-baju yang tergantung dan yang terjejer rapi di atas meja. Banyak sekali baju anak-anak, mulai dari baju dress, sweater, jins, dan lain-lain. Baju dengan gambar tokoh kartun juga banyak, tapi Ruel tidak melihat baju avenger di sini.

Matanya beralih ke wanita yang bertanya. "Apakah baju dengan gambar tokoh avenger, ada?" tanya Ruel dengan memasukkan kedua tangan ke saku celana. Dia memakai masker dan topi hitam agar tidak ada yang mengenalnya.

"Hm, ada kurasa," jawab Mely agak ragu karena tadi siang banyak yang menanyakan baju avengers dan dia tidak yakin masih tersisa. "Aku akan mengantarmu ke sebelah sana." Mely menunjuk ke sudut ruangan yang lumayan jauh, karena di sana tempat baju-baju khusus tokoh avenger.

"Baiklah, bawa aku ke sana."

***

"Apakah kalian tidak merasa pengap jika kepala kalian berada dalam kantong?" Zon berkata protes karena dia merasa kekurangan oksigen sejak awal membuatnya sesak napas. "Untuk apa juga kalian mengantongi kepalaku?"

Kyo memandang Gry untuk meminta pendapatnya. "Bagaimana kalau kita lepas kantong ini?" Gry memandang Kyo dan Zon lewat kaca spion di dalam mobil yang ada di atas itu. Benar juga perkataan Zon, untuk apa kantong itu? Tidak berguna juga.

"Baiklah," kata Gry dengan berdecak malas. Lagi pula jika kantong itu dilepas maka Zon tidak akan loncat dari mobil 'kan? Jadi, yasudahlah.

Kyo dengan senyum mengembang mulai melepasnya hingga membuat Zon dapat bernapas. Zon langsung menjitak dahi Kyo dengan tangan mungilnya membuat Kyo terkejut.

"Aw, apa salahku?" gerutu Kyo sambil mengusap-usap dahi dan hendak membalas, tapi diurungkan karena perkataan Zon.

"Tentu saja kau salah, kenapa tidak dari tadi kau melepasnya? Jika aku mati karena kekurangan oksigen apa kalian mau aku hantui setiap malam?" celetuk Zon dengan mata melotot pada Kyo membuat Kyo merinding sedangkan Gry memutar bola mata.

"Jangan dengarkan ucapan anak itu, dia hanya menakut-nak--aw!" Ucapan Gry terpotong karena Zon memukul kepala belakangnya cukup keras membuat kepala Gry terhuyung ke depan.

"Jangan bicara! Fokus saja menyetir jika kau tidak ingin kita kecelakaan," omel Zon dengan nada galak seperti ibunya membuat Gry melotot. Berani sekali anak ini.

"Hei, tolong ajari aku caranya membuat Gry takut," bisik Kyo pada Zon yang kembali duduk seperti semula. Kyo saja tidak berani pada Gry karena pria itu sangat galak.

Zon menoleh dengan mata menyipit. "Akan kuajari jika aku bebas dari sini," balas Zon ikut berbisik membuat Kyo mengernyitkan dahi.

Jika Kyo membebaskan Zon maka dia dan Gry tidak akan mendapatkan uang dari orang tua Zon, tapi jika Zon bebas maka Kyo akan diajarkan caranya membuat Gry diam.

"Jangan deng--aw!" Ucapan Gry terpotong lagi karena kepalanya kembali dipukul Zon. Ingin sekali dia membalas, tapi dia sedang menyetir dan jika dia menabrakkan mobil maka dia dan yang ada di mobil akan mati. Jadi, Gry menunda untuk membalas anak itu jika sudah sampai di tempat persembunyiannya.

"Diam! Jangan bicara, nanti kita akan kecelakaan." Zon melotot pada Gry kemudian menatap Kyo. "Bagaimana? Apa kau mau aku ajari?" tanyanya dengan alis naik-turun.

Kyo jadi bingung antara mengangguk atau menggeleng. "Tapi, bagaimana caraku membebaskanmu? Atau kau sedang membodohiku?" Kyo menyipitkan mata curiga dan mengintimidasi membuat Zon tertawa.

DP😎 [ HIATUS ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang