-what's wrong?-

12 5 1
                                    

Jam istirahat kedua sudah mau tiba, tiba tiba jungwoo merasa jenuh dengan materi yang di bawakan Bu whee in hari ini, pasalnya materi ini sudah di bahas berulang ulang kali, dan jungwoo juga sudah dapat mencerna nya dengan sangat baik.

"hhh.." jungwoo mengehela nafasnya pasrah, fikirnya bu whee in sangat basa basi

"Pstt wo.." sepertinya ada seseorang ada yang membisikinya, siapa? dia menengok ke kanan dan ke kiri semua nya sedang sibuk dengan catatan masing masing, eh ia merasa ada yang memegang pundaknya dari belakang, eoh? Chenle ternyata

"apaa?" jawab jungwoo sambil berbisik agar tidak ketahuan bu whee in

"Pinjam pulpen mu boleh?" Hah? Si manusia kaya chenle meminjam pulpen padanya? Kenapa harus meminjam kalau chenle bisa membeli beserta pabrik nya sekarang juga

"Serius?" Tanya jungwoo memastikan

"Iya, bukan untuk ku, tapi buat renjun, dia tidak terbiasa memakai pulpen yang ku pinjamkan, sedangkan pulpen dia sendiri tinta nya sudah habis" jelas chenle panjang lebar sambil berbisik

"Ohh okey, sebentar ya" jungwoo mengambil pulpen yang akan dipinjamkan ke renjun lalu memberikan nya ke chenle sebagai perantaranya

"Wah dingin ya ternyata" gumam jungwoo sangat pelan

Kringg!

Jungwoo berteriak senang dalam hati, akhirnya ia bisa segera keluar dari sini, ia khawatir pasti sekarang doyoung sedang menunggunya sekarang, mengingat janjinya yang akan menemani doyoung ke kantin di istirahat kedua ini.

setelah bu whee in keluar dari kelas dengan segera jungwoo beranjak dari kursi nya dan di cegah oleh seseorang. jungwoo yang tersentak dengan otomatis menolehkan kepala nya kebelakang, mata nya membulat setelah melihat tangan mungil milik 'renjun' yang sedang memegang pergelangan tangannya.

renjun yang menyadari ada kecanggungan disini segera melepaskan pegangan tangannya "ah mian, aku tak sengaja, hanya ingin mengembalikan puplen mu, gomawo" jungwoo mengambil pulpennya dari tangan renjun.

"O-oke, sama sama, um renjun? mau ke kantin bersama ku?" Dengan segala keberanian jungwoo melayangkan pertanyaan itu kepada renjun, jujur saja sebenarnya dia agak...takut? kepada renjun, karena kesan pertama yang dia dapat dari renjun adalah orang yang mungkin cuek? dari ekspresi nya yang selalu datar dan cara ia berbicara, sudah terlihat sekali dia anak yang introvert, jungwoo tidak mau sok tahu, tapi sudah nampak sekali.

"Tidak usah, kau sendiri saja aku masih ada sesuatu yang harus dikerjakan"

"Ok, kalau begitu aku duluan ya renjun dah~"

"Iya"

Wait--? bukan kah tadi doyoung berada di depan pintu kelasnya? apa dia kesal karena menunggu jungwoo terlalu lama, kalau begini jungwoo harus meminta maaf pada dkyoung nanti, ia menjadi tidak enak.

Saat jungwoo berjalan dilorong menuju kantin, ia dikejutkan dengan doyoung yang baru keluar dari kelasnya, dan berlari kearah jungwoo.

"Ah doyoung ssi maaf tadi aku terlalu lam--"

"Eh, tidak kok tadi aku kembali ke kelas lagi karena ada barang yang tertinggal"

"Oke, kalau begitu ayo, aku takut kehabisan tempat hehe"

Doyoung menganggukan kepala nya menaggapi kata kata jungwoo tadi.

🕊️

Doyoung dan jungwoo sudah tiba dikantin, mereka sedang duduk dikursi pojok kantin, doyoung malas jika harus duduk ditempat ramai, ia takut jika segerombolan anak perempuan kemarin menghampiri dirinya lagi.

"Jungwoo kau mau apa? biar aku pesankan"

"Ah..eskrim saja, tadi di isturahat pertama aku sudah makan"

"Oke, kau tunggu sini saja, yuta dan win win bentar lagi kesini"

"Baiklah, aku tunggu dah~"

"Dah~"

Jungwoo mengeluarkan ponselnya dari sakunya, membuka aplikasi chat nya yang tidak terlalu ramai, sedang asik mengotakatik ponselnya jungwoo merasakan ada tangan yang bertengger di bahu nya.

"eh? win win? yuta?, sudah sampai dari tadi ya?" 

"tidak kok baru saja kami tiba"

"eh iya, btw doyoung dimana?" tanya yuta pada 

"ah...doyoung sedang memesan makanan untuknya seperti nya ia ada di stan nasi goreng milik bu jesica"

"ok thanks jungwoo, aku kesana dulu yaa" 

"iyaa"

sekarang dimeja itu hanya tersisa doyoung dan win win, mari kita tinggalkan mereka berdua dan beralih kepada doyoung.

"doyoung!"

kening doyoung mengkerut, dengan samar samar dia mendengar nama nya dipanggil oleh seseorang.

puk!

"yuta?"

"hehe bukan kah kau tadi mau membahas tentang si renjun itu?"

mungkin kalian tau nya yuta dan renjun saling mengenal, tapi nyata nya tidak, yuta hanya mengenal renjun lewat perantara doyoung kenapa harus doyoung?

-shell


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Happines-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang