57

240 37 5
                                    









Area rawan ketypoan!!!



"Kau gila huh?! Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu, mengorbankan dirimu Hyung."

"Hanya ini jalan satu-satunya Yerim, lagipula Fiona masih belum bisa membedakan kita. Aku hanya perlu berpenampilan seperti dirimu, dan berpura-pura tertarik padanya... Aku hanya ingin dia mengakui kejahatannya sendiri."

Setelah Saeron tidur, Yeri datang ke kamar Jaehyun karena Jaehyun mengirim pesan menyuruhnya menemuinya, ya SaeRi menginap di kediaman Seulgi karena permintaan Irene.

"Tidak Hyung, ini masalahku. Tidak mungkin aku membiarkanmu, tidak kau tidak boleh melakukannya."

"Kau sayang padaku 'kan?"

"Sudah tau kenapa masih bertanya, Kang Jaehyun."

"Yasudah kalau begitu biarkan aku melakukan rencanaku, lagipula aku sudah pernah bilangkan jangan ada yang melarangku... Dan sepertinya masalah ini akan cepat selesai, karena sebenarnya ternyata Taeyong bersepupu dengan Fiona."

"Lalu?"

"Aku meminta Taeyong untuk setiap dia sedang dengan Fiona, aku memintanya agar merekam semua apa yang Fiona katakan. Dan aku yakin, pasti Fiona akan menceritakan tentang kejahatannya sendiri."

"Bagaimana kalau bukan Fiona pelakunya? Itu sama saja kita merusak nama baiknya dan menuduhnya, dan pasti Eomma akan marah saat tau kalau kita hanya salah sangka."

"Benar juga... Okey begini saja, biarkan rencana ini hanya kita dan Taeyong yang tau. Sebelum semuanya jelas, kita jalankan rencana ini tanpa sepengetahuan Appa dan Eomma."

"Baiklah, tapi Hyung harus janji padaku kalau Hyung akan baik-baik saja."



















Saat masuk kedalam kamar dilihatnya Irene sedang berada di balkon yang sedang mengadah menatap langit malam. Seulgi mendekati Irene, lalu dipeluknya dari belakang.

"Gak takut masuk angin?"

"Gak, lagian udah ada beruang yang sekarang bikin aku hangat."

Seulgi tertawa kecil, ditaruhnya dagunya ke bahu Irene.

"Lagi mikirin apa?"

"Gak ada, cuman bilang ke Tuhan aja supaya masalahnya cepat selesai dan keluarga kita dijauhkan dari segala masalah apapun itu di masa depan nanti."

"Bintangnya cantik ya?"

"Bulannya juga." Balas Irene.

"Ya tapi lebih cantik Istriku ini, dan aku sangat beruntung karena bisa jagain kamu."

"Mulai deh mulut manisnya, ingat kamu itu udah tua. Sebentar lagi bakal jadi kakek, udah gak cocok gombal-gombal."

"Wow Nyonya Kang, asal kamu tau. Walaupun aku tua-tua begini umur sudah kepala lima otw enam, kalau mau aku bisa aja dapat daun muda."

Dicubitnya tangan Seulgi lalu berbalik kebelakang dan melihat Seulgi yang meniup-niup bekas cubitannya.

"Berani kamu cari yang lain, aku potong habis belalai kamu."

"Ya jangan dong. Enak aja main potong-potong, lagian aku cuman bilang kalau aku mau... Tapi akunya gak mau, karena cuman ada kamu Joohyun, Baechu, Bunnyku sayang."

"Awas aja."

"Enggak kok sayang, ayo kita pergi tidur. Gak baik angin malam nanti kamu sakit, nanti yang teriakin nama aku siapa kalau kamu sakit."

"Yak mesumnya mulai, gak mau tau pokoknya malam ini kamu tidur di sofa aja."

"Yaaah Hyun, nanti badan aku sakit. Besok ada rapat loh Hyun."

"Emang aku peduli? Udah gak usah protes."

















"Loh? Kamu kebangun ya gara-gara aku buka pintunya kekerasan?"

"Bukan~~"

"Terus apa? Mau makan atau minum sesuatu?"

"Gak mau~~ kamunya sini."

Yeri mendekat dan duduk ditepi kasur dan saat duduk, Saeron langsung memeluknya dengan manja.

"Baby gak mau ditinggal Daddynya."

"O-ooh k-kirain apa. Daddy? Jadi nanti kamu maunya anak kita manggil aku Daddy?"

"Terus panggilnya apa? Om. Ya gak mungkinlah kamu yang buat yang kamu yang tanggung jawablah."

Yeri tertawa, dilepaskannya pelukannya lalu turun dari kasur. Kedua tangannya mengelus perut buncit Saeron.

"Babynya sering gerak? Karena pernah aku sering liat di iklan atau dimanalah itu, bayinya gerak gitu."

"Tadi dia nendang terus, tapi waktu kamu masuk ke kamar Babynya udah diam."

Senyum bahagia terrukir dibibir Yeri dikecupnya perut Saeron dibalik baju, lalu setelahnya keduanya saling pandang.

Bayangin aja perutnya buncit dah gak nemu yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangin aja perutnya buncit dah gak nemu yang lain.

"Apapun yang terjadi nantinya kumohon jangan pergi Yerimie."

"Aku gak akan pergi kalau kamu yang suruh dan aku akan pergi kalau kamu juga yang minta."

"Kalau gitu aku gak mau kamu pergi."

"Janji gak bakal pergi, udah ya sekarang kamu tidur lagi."

"Peluk~~" Saeron yang meminta dipeluk dengan nada yang begitu manja, apa boleh buat Yeri pun tidak bisa menolak.

🐻🐰

I Hate You But I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang