58

199 28 4
                                    





















Area rawan ketypoan!!!




"Kau lihat sendiri kan Wen, Yerim itu sudah berubah dan mereka juga sudah saling mencintai. Jadi kau tidak perlu khawatir lagi pada mereka, dan syukur karena kau melihat ini mobilku tidak jadi menjadi milikmu hahaha."

"Ck yayaya aku percaya, tapi kalau dilihat-lihat mereka serasi juga. Aku benar-benar penasaran dengan wajah anak mereka, kira-kira anak mereka laki-laki atau perempuan ya?"

"Ya jelas perempuan lah." Jawab Seulgi dengan bagitu bersemangat.

"Oh ya? Kalau aku sih laki-laki, dan wajahnya dominan ke Yeri."

"Perempuan, sekali aku bilang perempuan ya perempuan." Kekeuh Seulgi.

"Kau perempuan maka aku laki-laki."

"Tapi aku maunya perempuan."

"Kau mau perempuan tapi aku maunya laki-laki."

"Tetap aku mau... Akkkk Joohyun, aduh Hyun telingaku."

"Hiks Joyii ah, lepaskan telingaku sayang aku salah apa."

"Salah kamu itu, karena berdebat tidak jelas dengan Seulgi."

"Kamu juga Seul, apapun nanti yang lahir mau perempuan atau laki-laki yang terpenting itu Saeron selamat dan bayinya pun selamat dan sehat. Bukan malah bertengkar karena kemauan kalian sendiri."















"Tumben mau ketemu?"

"Aku hanya merindukanmu Fiona, bagaimana kabarmu? Sudah lama sejak kita lulus, aku sudah tidak pernah melihatmu lagi."

"Y-ya a-aku pergi dengan orangtuaku pindah ke Swiss dan bulan lalu aku kembali ke Korea, dan soal keadaanku seperti yang kau lihat, aku sehat."

"Baguslah, emm kau udah punya pacar? Atau..."

"E-enggak, aku...aku masih sendiri."

"Gitu ya, mau jalan bareng gak?"

"Emang boleh? M-maksud aku, kamu 'kan Suaminya Saeron yang sebentar lagi melahirkan."

"Tidak apa-apa, lagipula dia hanya menyusahkanku saja dan karena penampilannya sekarang membuatnya jelek,"

"Beda denganmu, kau masih cantik dan menawan."

"B-benarkah?"

"Kena kau, Fiona."

"Hmm bahkan aku lihat kau semakin cantik, kenapa baru sekarang aku sadar kalau kau ternyata sangat cantik... Karena dipaksa menikah dengan Saeron, sekarang hidupku malah sial dan susah karenanya."

Dia bukanlah Yeri, melainkan Jaehyun yang mulai menjalankan rencananya. Jaehyun berpenampilan seperti Yeri, yang memakai anting serta mewarnai rambutnya. Walaupun sebenarnya dia sangat tidak nyaman dengan penampilannya sekarang, tapi Jaehyun melakukannya demi Yeri.



















"Kamu ken..."

Suara tamparan terdengar jelas.

"Loh kok aku ditampar? Kamu kenapa?"

"Kalau aku cuman nyusahin kamu, yaudah ceraiin aja aku abis itu kamu bisa nikah sama dia."

"Hah? Kamu lagi ngomong apa sih?"

"Kamu dengar aja sendiri."

Diambilnya ponsel Saeron dan betapa kagetnya Yeri saat mendengarnya, mereka yang tadinya duduk santai di halaman belakang rumah malah bertengkar karena seseorang mengirim audio pada Saeron.

"Sumpah Rongie aku sama sekali gak pernah ngomong gitu sama siapapun."

"Tapi itu apa?"

"Nomor gak dikenal? Tunggu sebentar biar aku telfon."

Ditekannya nomor tadi dan ternyata tersambung tidak lama kemudian terdengar seseorang mengatakan halo, Yeri agak menjauhkan ponsel tersebut darinya dan juga Saeron.

"Kayaknya dia orangnya... Aku mau kamu jawab aja semua yang dia bilang, okey?"

Setelah Saeron mengangguk, Yeri memperbesar volumenya agar dia bisa mendengarnya juga.

"Bagaimana kirimanku? Menarik bukan?"

"Apa maumu?"

"Suamimu, ooh sepertinya aku tidak perlu repot-repot memintanya atau bersusah payah karena sekarang aku dan Suamimu sedang makan bersama."

"Bohong."

"Okey kalau kau tidak percaya, aku akan memberi buktinya."

Sebuah foto terkirim, dengan menyipitkan matanya Yeri tau siapa orang itu.

"Lihat? Aku rasa Suamimu sudah bosan denganmu dan asal kau tau saja, Suamimu juga bilang padaku kalau kau hanya menyusahkannya."

"Sampai kapanpun kau tidak akan pernah bisa mendapatakn Yerim, camkan itu."

Dimatikannya sambungan telfon tersebut, Saeron menangis sembari memeluk erat Yeri.

"Jangan pergi."

"Hey aku ada disini, aku bakal selalu ada didekat kamu. Dan soal orang tadi, itu Jaehyun Hyung."

"A-apa?"

"Ya itu Jaehyun Hyung, hanya saja penampilannya saja yang dia rubah dan lihat... Kamu juga hampir percayakan kalau Jaehyun Hyung itu aku, aku sama Jaehyun sedang menjalankan rencana dan sepertinya sebentar lagi dalangnya sendiri yang akan mengakui kejahatannya."

"Tapi apa benar kalau aku menyusahkan?"

"Tentu saja tidak, lagian bukan aku yang ngomong gitu, kamu mau aku pukul Jaehyun karena udah ngomong gitu soal kamu?"

"Gak, aku gak mau kamu berantem sama Jaehyun."

🐻🐰

I Hate You But I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang