PART 2

1.1K 287 71
                                    

HALOOOO MAAF BARU NONGOL CERITA INI YA😣 MAKLUM MACET SEPERTI BIASAAAA

TAPI DAH SELESAI LANGSUNG UP KOK.

YUKS GAS 200 VOTE 50 KOMENTAR BOLEH?

HAPPY READING💕

"Kamu gak usah ngaco. Sekolah aja yang pinter. Urusan kerja nanti kalau kamu udah SMA kamu kuliah sambil kerja sampingan gak papa." Ucap Alina sambil menatap putranya kesal. Sudah berkali-kali Adam selalu meminta untuk bekerja demi membantunya. Demi apapun ia masih mampu membiayai putranya.

"Tapi Adam kan pengen bantu Mama. Seenggaknya bisa buat Adam jajan biar gak minta mama terus. Adam malu ma." Lirih Adam sambil menunduk. Sebagai anak laki-laki yang sudah dewasa, ia merasa malu jika harus meminta uang terus menerus pada ibunya. Padahal ibunya sudah bekerja keras demi dirinya dan ia? Anak laki-laki namun masih saja merepotkan orang tua tunggalnya.

"Sudah tanggung jawab Mama buat biayain kamu." Balas Alina.

"Udah malam. Tidur sana." Usir Alina tanda ia tak mau memperpanjang obrolan mereka tentang Adam yang meminta untuk bekerja. Adam yang mengerti pun mengangguk pelan.

"Iya Ma." Jawab Adam sambil membereskan alat tulis berserta buku-bukunya. Setelah itu ia langsung menuju kamarnya dan meletakkan bukunya di meja kecil dekat kasur kamarnya.

Sebelum tidur Adam selalu menyempatkan untuk mencuci mukanya dahulu lalu merebahkan dirinya di kasurnya.

Remaja itu masih berpikir tentang bagaimana caranya ia bisa bekerja tanpa ketauan Mamanya.

****

"Kamu lagi kamu lagi! Udah dua hari kamu terlambat masuk sekolah. Hari ini terlambat lagi. Gak capek apa dihukum?!" Ucap seorang perempuan dengan suara lantang. Gadis itu adalah Geandine Ningtya Agatha. Ketua osis yang baru di SMA Garuda. Ia baru menjabat selama tiga bulan.

Saat ini ia tengah mendisiplinkan siswa-siswa yang terlambat masuk sekolah setelah itu memberikan hukuman sosial pada mereka.

"Ge, pasukan bala kurawa baru dateng tuh." Tunjuk temannya  Anna sambil menujuk pentolan bala kurawa yang berjalan santai menuju Gea seakan menantang osis itu. Perempuan itu berdecak pinggang menatap Adam.

"Gak capek ya kalian dihukum karena telat terus hah?! Gue heran sampe tahun kedua di SMA kalian terus aja telat!" Semprot Gea pada Adam, Vino, Dimas dan Hilmi.

Adam yang datang sambil mengemut permen sunduk rasa susu stroberi menatap Gea mencemooh.

"Gak capek ya lo marah-marah cuma gara-gara kita semua telat." Balik Adam dan diikuti tawa oleh teman-temannya.

"Gue kayak gini biar kalian disiplin! Biar kalian gak ketinggalan pelajaran! Sekolah punya aturan masuk jam berapa!" Desis Gea sambil menatap Adam tajam.

Adam yang ditatap sedemikian rupa pun memutar matanya jengah, "Heh, lo kira cuma kami aja yang ketinggalan pelajaran? Lo juga kali. Ngapain juga lo bikin peraturan kayak gini?! Buang-buang waktu aja." Ejek Adam.

Adam dan Gea memang terkenal akan permusuhan mereka. Gea si gadis cerdas berasal dari 11 IPA 1, murid dengan penuh prestasi di bidang akademik, si ketua osis dan Adam si pembuat masalah berasal dari 11 IPS 5 namun juga penuh prestasi di bidang non akademik.

"Lagian aturan kan dibuat untuk dilanggar." Celetuk Dimas memprovokasi Gea.

"Lagian juga murid pinter kayak elo gak sayang ya telat masuk kelas?" Ejek Hilmi lalu mereka tertawa bersama.

"Gak sayang lah. Kan si Mbak yu Ning udah pinter." Ejek Adam dengan menyebutkan nama agung khusus ia buatkan untuk Gea. Gadis itu makin kesal karena Adam memanggilnya dengan nama menjengkelkan.

"Denger ya Dam, jujur deh. Apa lo gak malu bikin ulah terus sampe bikin guru ogah ngurusin elo hah?! Lo tuh cuma bisa bikin malu aja tau!" Semprot Gea lagi dan berhasil memancing emosi Adam. Dimas, Hilmi dan Vino menatap Gea horor, sudah pasti Adam terpancing amarahnya.

Adam maju dua langkah pasti dan berdiri menjulang di depan Gea. Wajahnya ia tundukkan namun secepat kilat ia menarik lengan Gea. Ia mencekram lengan Gea namun tak sampai menyakiti gadis itu, namun tetap saja membuat Gea dan beberapa orang disekitar mereka terkejut termasuk teman-teman Adam.

"Heh cewek! Gue bikin ulah juga suka-suka gue. Gue bukan pejilat kayak elo yang cuma ngandelin kepinteran lo yang sebenernya gak seberapa itu! Jadi, kalau elo gak tau rules gue, mending lo gak usah bacot! Kalau gue mau ngejilat kayak elo, gue bisa aja tendang elo dari posisi elo sekarang. Tapi gue bukan elo si pejilat ke guru." Desis Adam dengan menatap tajam Gea.

"Apa lo bilang?! Gu-"

"Oh jangan lupa satu hal lagi. Meski bukan di bidang akademik, Gue jauh lebih banyak prestasinya daripada elo. Lo bisa lihat foto ganteng gue di Banner prestasi depan sekolah yang segede gaban itu sama foto gue mading-mading sekolah dengan latar belakang event berbeda. Jelas gue jauh lebih membanggakan ketimbang elo." Ucap Adam sombong sekaligus sarkastik memutus ucapan Gea. Ia mendorong lengan Gea hingga membuat gadis itu limbung namun Anna langsung menangkap Gea.

Gea menatap marah ke Adam karena lelaki itu telah menghinanya sebagai pejilat ke guru dan berani-beraninya Adam si trouble maker menghina kemampuan otaknya. Padahal lelaki itu sendiri tak bisa apa-apa di bidang akademik ditambah pria itu menyombongkan pencapaiannya.

"Dari pada lo malu, gue saranin lo gak usah bacot aneh-aneh tentang gue karena gue bukan tandingan elo." Ucap Adam dengan tatapan datarnya.

Adam kembali ke arah bala kurawanya, "Dah, kalian balik aja ke kelas. Gak usah ngurusin hukuman kekanak-kanakkan Mbak Yuning." Usir Adam ke arah anak-anak lain yang terlambat. Anak-anak yang terlambat pun mengucapkan terima kasih pada Adam. Sedangkan Adam dan pentolan bala kurawa yang lain pun ikut bubar menuju kelas pojok sekolah kesayangan mereka, 11 IPS 5.

TBC

HALLOO ADA YANG KANGEN ADAM?

THANKS FOR READING YAH💕💕💕

Hey, Adam!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang