Pagi hari dikediaman Boo!
Hari ini hari senin. Hari yang mungkin akan terasa menyebalkan untuk beberapa orang,tapi tidak dengan namja manis satu ini. Ya,dia adalah Seungkwan.
Seungkwan telah bersiap-siap dengan seragamnya, tersenyum cerah sambil sesekali melemparkan salam dan ucapan selamat pagi kepada beberapa pelayan yang ada dirumah mewahnya. Dan mulai berjalan dengan santai menuju ruang makan."Pagiiii bu inah, semangat yaaa hehehehe." Ucap Seungkwan dengan semangat
"Iyaaaa, kwannie juga semangat ya sekolahnya." Ucap pelayanan itu
Seungkwan hanya mengangguk sambil tersenyum. Kalian pasti bingungg kenapa di rumah ini Seungkwan tidak dipanggil dengan sebuatan 'tuan' ataupun yang lain??? Karena Seungkwan melarangnya. Dia merasa bahwa semua orang itu sama, walaupun itu pelayan sekalipun. Seungkwan berfikir bahwa pelayan dirumahnya juga merupakan temannya, dia juga risih jika dipanggil dengan 'tuan' ataupun embel² lainnya. Murah hati.
Skip!
Ruang makan"Pagi ayah!!!" Ucap Seungkwan dengan gembira
"Pagi sunshine. Sini cium dulu." Ucap Taehyung,ayah Seungkwan
Cup!
Seungkwan mengecup singkat pipi ayahnya."Wahhhh nasi goreng kimchi!!! "
"Hahaha itu kesukaanmu kan??? Kalo begitu makan yang banyak." Kata sang ayah sambil mengelus pucuk kepala anaknya.
Skip selesai makan!!
Seungkwan dan Taehyung sudah berada didalam mobil,melajukan mobilnya menyapu jalanan dengan kecepatan sedang.
"Pulang jam berapa kwannie???"
"Seperti biasa,jam 3 sore. Ayah jemput kan???" Ucap Seungkwan
"Iya ayah jemput."
Skip perjalanan!
SMA PLEDIS
SMA favorit segala anak dinegara ini. Fasilitas dan pelayanan yang lengkap,serta standar yang sudah setara dengan standar luar negeri, membuat sekolah ini begitu diidam-idamkan,namun semua pelayanan yang baik itu juga memiliki harga yang sangat fantastis untuk sekelas SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence'
FanfictionBoo Seungkwan,namja manis dengan kehidupan normal dan indahnya. Namun semua berubah ketika dia harus berurusan tentang perjodohan dan pernikahan yang mendadak. Bukan perjodohan biasa. Karena bukan hanya satu melainkan dua. Akankah bahagia? atau mala...