keenam

91 10 0
                                    


"lo beneran mau ikut? mumpung masih dikantor nih, jangan maksain deh kalo gakuat, kasian perut."

wenda menatap evana khawatir, evana hanya tersenyum mencoba meyakinkan wenda bahwa dia baik baik saja."kalo mulai sakit sakit, laporan segera ke gue ya na?" Evana mengangguk mengerti.

suasana premier film terbaru elang terpantau ramai, para artis sedang melakukan Press conference. Evana berdiri tegak menatap orang orang memotret dan mengajukan pertanyaan.

"na? lo beneran okay kan ya?" wenda mengusap bahu evana halus, sepertinya wenda benar benar khawatir,"gue gak apa mbak, takjub aja ngeliat orang orang sibuk kesana kesini, berasa apa ya? Crowded?"

Wenda tertawa keras, beruntung suara tawanya kalah dengan audio di dalam studio."gue lanjut motret ya? buat dokumentasinya sarah" evana menanggapi dengan anggukan, tujuannya sekarang adalah toilet, berbadan dua membuatnya sering buang air kecil.

keadaan toilet bioskop sangat penuh, begitupun koridor menuju teather, ditambah kantung kemihnya yang tak mau berkontribusi agar tidak mendesak evana untuk mengeluarkannya.

"masih penuh ya mbak?" Evana mencoba bertanya pada petugas pembersih di sampingnya,"iya mbak, penuh banget nih karena filmya mas elang kali ya?" Evana tersenyum selolah mengiyakan, beruntung evana masih punya ruang untuk menahan urinenya.

suara sorakan terdengar dibelakang evana, press confrence sudah selesai rupanya para pemain film pun sudah kembali ke ruang tunggu, evana berusaha tak peduli apa yang terjadi dibelakangnya, ia terperanjat saat jaket 8 seconds x GD kesayangannya ditarik paksa, beruntung beberapa orang dibelakangnya sigap menjauh, hampir saja buang air kecil dihadapan ratusan orang yang mengelilinginya

"apa apaan si mas?" Evana berusaha melepaskan genggaman tangan elang yang menarik perhatian orang orang.

"Lo pikir gue gak lihat lo udah kayak orang putus asa gitu?" Evana memutar bola matanya malas, ya dia jelas tau tujuan Elang Sastradi ini baik.

"tapi kenapa harus didepan umum? Orang orang kan liat." kali ini genggaman tangan elang sudah terlepas, mereka selamat sampai ruang tunggu,"kenapa harus nunggu satu jam kalo kamu bisa nunggu disini semenit?" Evana mengacir cepat saat melihat sebuah toilet kecil dipojok ruang.

Sarah dan wendah memasuki ruang tunggu, Sarah yang asik dengan ponselnya berteriak heboh.

"Evana, lo masuk lambe turah sama Elang, Na!" suara tawa Sarah terdengar puas setelah melihat wajah evana yang kaget dan dijadikan postingan oleh admin lambe,"muka lo na, masi bisa cakep ya udah dikagetin gitu" tawa Sarah dan para crew makin geli menggoda evana.

Setelah segala keribetan dan hal aneh yang terjadi saat premiere film, akhirnya elang punya waktu berdua dengan evana, dia lebih memilih mobil sebagai tempat berbicara agar lebih leluasa sembari memakan nasi goreng spesial yang dipesan olehnya.

"So gimana, how are you Evana?"

"mau jawaban yang bikin mas gabisa tidur atau jawaban yang bikin mas tidur nyenyak?" Evana menatap wajah bingung elang yang sedang mengunyah makanan dimulutnya, "emang ada berapa jawaban ?"

"Dua jawaban, satu pertanyaan."

"Okay jawaban yang bikin gue bisa tidur nyenyak apa?"

"aku akan coba having relationship with you." Evana tersenyum memaksa, matanya tidak bisa menatap elang.

"For real?" Wajah sumringah elang terlihat jelas, dengan pipi yang masih diisi dengan makanan yang belum dikunyah, membuat elang terlihat gemas. "Yang bikin aku gabisa tidur apa?"

"I'm pregnant" elang tersedak nasi dimulutnya, dia menatap wajah evana kaget,"terus gimana?" Tanya elang

"Ya itu pertanyaannya, terus gimana?"

in a messTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang