kedua

148 7 0
                                    

Evana memasuki kelab malam dengan percaya diri, langkahnya pasti dengan baju merk terkenal yang dia beli khusus hari ini, hari bebas untuk berpesta.

"Evana! sini gabung, kenalin ini Angga, Sarah, Febby" karina menyambut Evana hangat, bosnya ini lain dari kebanyakan orang, mungkin karena dibidang hiburan.

"Evana, salam kenal ya!" Karina bukan orang yang menjunjung tinggi jabatan, jadi Evana lebih leluasa berkenalan dan berbincang santai.

"hei, sorry gue telat rin, ada shoot tadi." aura karismatik Elang mendominasi, tubuh tinggi semampai, badan berisi ditambah wajah khasnya, sukses membuat Evana terdiam.

"Santai aja lang, ayo minum kalo kurang  minta ke bar aja ya." suasana semakin syahdu, orang orang berjoget, mengikuti irama musik, sementara Evana berusaha menghadapi pengar.

"Hai, gue elang " Elang bersuara, memulai obrolan dengan Evana. "Evana mas, anak magang di KM entertainment."

"Muka lo familiar banget, "

"Kita pernah ketemu sekali dikonser amal mas, saya sempet jadi crew di stasiun televisi." Evana dan Elang saling tersenyum.

"Evana, udah mabok Lo ya? sana deh balik, aduh si Wendah juga gak bakal bisa deh balik bareng Lo, tuh liat udah tepar cyinnn." dimas bermisuh melihat kelakuan Wendah, padahal janjinya cuma minum segelas wine, ujungnya tepar juga.

"Evana sama gue aja, gimana? harus balik juga nih" elang menawarkan Evana untuk pulang bersamanya, "gak usah mas, takut ngerepotin, Saya naik taksi aja."

Elang sudah duduk di kemudi, menginjak gas dalam dalam, melajukan mobil merah kesayangannya.

Matanya melihat kearah halte bus di kiri jalan, terlihat evana yang meringkuk kedinginan, evana tertidur di halte.

"Evana, hey bangun..ayo naik" evana yang setengah sadar cuma mengikuti apa kata Elang, masuk ke mobil lalu kembali tertidur.

"Na, apartment mu daerah mana?" Elang berusaha membangunkan evana yang jelas mabuk.

Evana merengkuh, dia membuka matanya perlahan, masih mabuk matanya menatap wajah tajam Elang, dia mendekatkan wajahnya lalu mencium elang dalam, tangannya bermain disekitar dada bidang elang, membuka kemeja yang di gunakan nya.

Elang sigap menghalau tangan Evana yang menjamah paha Elang, "fuck, gue bangun."

Elang mendorong Evana ke posisi semula, menginjak gas dengan kecepatan tinggi, menembus jalanan Jakarta jam 2 pagi.

in a messTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang