Kalimantan Reborn

Prolog

hari ke 1 :

Cuaca nya telihat seperti mau turun hujan , banyak gumpalan awan di langit yang sangat hitam , pada saat itu aku sedang duduk di dekat jendela kamar ku melihat langit dengan tatapan kosong .

benar juga , aku seperti orang bodoh yang selalu memandangi langit setiap hari nya , bukan karna punya penyakit tertentu atau punya keanehan tertentu , aku cuma seorang manusia biasa sama seperti yang lain nya .

hanya saja aku adalah seorang pecundang yang tidak mempunyai pekerjaan dan tidak tau harus melakukan apa, Karna sifat pemalu dan pemalas ku ini , yang membuat ku hanya menghabiskan waktu ku dengan bermain game didalam kamarku dan masih tinggal dengan orang tua disaat orang yang seumuran ku  sudah bekerja dan berkeluarga ,  apakah ini yang disebut Beban Keluarga ?  terkadang aku selalu berpikir seperti itu

    " Ardi , beli makan diwarung padang sana nak , kamu belum makan siang kan ?"

"duh aku sibuk nih bu .. lagi main game, kan biasanya bapak yang belikan "

"Bapak mu lagi tidur gitu , kasihan , kamu beli sendiri ... sudah besar masa malu beli makan di kampung sendiri "

"Ah malas ah bu hari nya hujan gini "

bapak ku pun akhirnya bangun dari tidurnya  :

" ya sudah biar bapak saja yang belikan " 

Untuk Anak yang berumuran 20 Tahun seperti ku, aku masih bisa dibilang sedikit agak manja, atau mungkin juga bisa dibilang sebagai beban keluarga, oh iya aku adalah anak satu satu nya dikeluarga ini, aku tidak punya kaka dan ade .

akhirnya bapak ku yang membelikan nasi padang walau cuma 1 bungkus dan makanan itu dibeli kan hanya untuk ku saja, seperti hari - hari biasanya

Karna biasanya orang tua ku hanya memakan makanan yang mereka beli di tukang sayur, sedangkan aku tidak terlalu suka dengan sayuran 

inilah hari - hari ku seperti biasanya 

Hari ke 2 :

Cuaca dipagi hari terlihat sangat Cerah, Aku melihat banyak Serangga yang terbang kesana kemari menggunakan sayap nya, mereka terlihat sangat senang, mereka terlihat sangat bebas, aku selalu  menghayal ingin menjadi seperti mereka, aku ingin bebas, aku ingin kesana dan kesini terbang seperti tidak ada yang dikawatirkan. bisa dibilang itu adalah cara ku untuk mengekpresikan diriku yang sebenarnya tidak ingin diam dirumah terus terusan, hanya saja aku terlalu malu, terlalu malu dengan keadaan sosial ku yang tidak berguna ini, aku orang yang malu pada diriku sendiri 

Jam menunjukan pukul 10.30 AM , aku kira cuaca akan tetap cerah ... tapi aku merasakan angin yang berhembus kencang dan seperti nya hujan akan turun lagi dihari ini, setidaknya ini adalah hal baik bagi anak rumahan seperti ku yang cuma diam dikamar aja 1 harian.

Seperti biasanya aku sedang Asik rebahan Dikasur ku, Lalu aku mendengar suara Gemuruh Guntur dan petir, padahal hujan nya cuma rintik - rintik kecil saja, tapi suara nya cukup besar.. lalu aku mendengar suara lain, tapi kali ini aku mendengar suara yang agak samar, suara seorang manusia

" kenapa itu awan nya itu ??? "

" kenapa awan nya berputar seperti ?"

"ihh ngerinya pang , puting beliung kah itu ?"

Ternyata suara itu berasal dari para warga yang sedang berkumpul di luar

" Sampai ke sini kah angin puting beliung nya ?"

salah satu warga menjawab :

 " angin itu tidak akan sampai kesini tenang saja , tapi untuk jaga - jaga kita tetap waspada saja"  

Aku pun juga melihat angin puting beliung itu dari jendela ku tapi angin itu masih belum menyentuh tanah, dia terlihat sepeti ingin bergabung dengan angin yang satu nya untuk menciptakan pusaran angin puting beliung

bisa dibilang jarak antara rumah ku dengan angin puting beliung itu kira - kira berjarak 3 kilo meter dan itu tidak terlalu dekat tapi juga tidak terlalu jauh yang pasti aku bisa melihat jelas apa saja yang angin lalukan itu dari jendala rumah ku

"Buu , .... coba liat ada angin puting beliung di sebelah sanaa , coba ke kamar aku sekarang juga ini sangat terlihat dari sini  "

Aku pun langsung mengabari ibu ku 

ibu ku datang ke kamar ku dan melihat angin puting beliung itu dari jendala kamar ku

" wahh ngeri banget ibu jadi takut "

" tenang aja bu tadi kata orang diluar angin nya itu tidak akan sampai kesini , lagi pula angin nya belum sampai tanah, masih di atas gitu" 

"pantes aja tadi ibu mendengar banyak orang berbicara diluar ternyata ini toh " 

ayah ku sedang bekerja di tempat kerjanya, aku tidak tau apakah ayah ku melihat juga atau tidak, yang pasti ini adalah kali pertama bagi ku melihat kejadian alam seperti ini

aku dan ibu menyaksikan angin puting beliung itu, angin itu pun mulai perlahan lahan turun ke tanah dan beputar - putar seperti gasing ,...  

di saat angin itu menyentuh tanahh

" DAGUUUUMMMMMMMMM !!"

terdengar suara ledakan dari arah  angin tersebut ,... angin puting beliung  itu tiba - tiba menghilang dan dari arah angin puting beliung tersebut muncul lah  POHON yang BESAR dan TINGGI  dari dalam tanah,  pohon itu menjulang ke atas setinggi angin puting beliung tadi 

Sontak aku pun kaget melihat sesuatu yang mustahil terjadi didepan mata ku, jika bisa dibilang POHON tersebut  bentuk pucuk nya seperti jamur yang tidak lebih besar dari batang nya , dan batang nya terdiri dari akar - akar yang menjulang ke atas dan didalam sela - sela akar batang nya itu mengeluar kan semacam lumpur hitam 

" DAGUUUMMMMM !! "

" DAGUUUMMMMM !!"

satu persatu pohon- pohon seperti itu bermunculan bahkan ada yang muncul di dekat rumah ku

" DAGUUUMMMMM !! "

Aku pun jadi merasa takut, aku dan ibu ku merasakan takut yang luarbiasa karna keanehan yang terjadi ,...

dan tiba- tiba gempa pun terjadi ,... tiba-tiba banyak pohon yang muncul dari tanah tapi kali ini pohon nya adalah pohon yang biasa kita lihat sehari - hari , tapi yang membedakan pohon ini dan pohon biasanya yaitu pertumbuhan nya yang lumayan cepat bahkan sampai menghancurkan jalanan dan tanah dikarna kan benturan dari pohon yang tiba - tiba tumbuh sangat cepat dan sangat rimbun di sekitaran rumah ku, aku tidak tau apakah hal ini terjadi didesa ku saja atau di temapat lain juga terjadi seperti iini juga atau tidak, yang pasti seluruh desa ku sepertinya menjadi hutan belantara secara instann melalui fenomena ini 

dan yang aku rasakan dengan ibu ku pada saat itu adalah ketakutan yang sangat luar biasa mengerikan , karna ini pertama kalinya terjadi didepan mata kami , aku tidak tau apa yang barusan terjadi dan kenapa hal ini bisa terjadi , aku benar - banar ketakutan dengan hal - hal diluar nalar ini ,... rasanya dunia berubah seketika dan aku tidak tau harus dengan cara apa kami hidup setelah ini ......