Satu Minggu telah berlalu setelah kejadian itu, dan Elle pun telah ber-aktifitas kembali mengurus 'D'White Rose'. Tapi rasanya Elle masih tidak enak hati telah menampar Darren dengan seenaknya. Ketika Elle sedang asyik melamun memikirkan bagaimana caranya ia meminta maaf Darren, tiba-tiba saja bahunya ditepuk hingga membuatnya langsung berjingkat karena terkejut.
"Bryan, kau membuatku terkejut! Untung saja aku tidak terkena serangan jantung," ujar Elle dengan geram sambil mengelus dadanya.
"Hahaha... wajahmu lucu sekali Elle," ejek Bryan sambil tertawa. "Lagi pula siang-siang seperti ini tidak baik jika melamun, kau tahu?"
"Aku tidak melamun, hanya sedang berpikir saja. Oh ya, ada apa kau datang ke sini?"
"Apa kau ingin menemaniku pergi jalan-jalan?" pintanya.
"Apakah kau tidak memiliki pekerjaan? Lagi pula aku harus menjaga toko ini."
"Ayolah... aku sedang ingin jalan-jalan tetapi tidak ada yang bersedia menemaniku. Kau bisa membayar hal ini sebagai gantimya segelas coklat panas kemsrin. Lagi pula menurutku kau tidak akan rugi jika menutup toko setengah hari saja," seru Bryan meyakinkan Elle.
Setelah Elle sedikit berpikir mengenai ajakkan Bryan yang hitung-hitung bisa menghibur sedikit pikirannya yang belakangan ini sedang rumit, akhirnya ia menyetujui juga ajakkan Bryan untuk pergi jalan-jalan.
"Baiklah, tetapi hanya untuk hari ini saja okay?"
"Let's go!" teriak Bryan layaknya anak kecil.
Sepertinya Elle akan melewatkan hari yang menyenangkan. Biarlah ia merasakan sedikit kesenangan dan melupakan sejenak masalah yang sedang ia hadapi belakangan ini. Dan Bryan pun ternyata mengajak Elle untuk pergi ke sebuah festival. Yaitu festival holi, festival yang sangat jarang dirayakan mengingat festival tersebut berasal dari India dan hanya bagi kaum yang memeluk agama hindu saja yang merayakan. Jadi festival tersebut hanya bisa diadakan setiap beberapa tahun sekali, dan hari ini adalah hari terkahir acara tersebut digelar.
Bryan bisa melihat raut kebahagiaan di wajah Elle. Dalam festival holi tadi Elle sangat senang menyerang Bryan dengan bubuk yang berwarna warni dan naas seluruh tubuhnya penuh dengan warna dan ia tidak membawa baju ganti, alhasil Bryan bagaikan pelangi yang sedang berjalan dan Elle hanya bisa mentertawakannya.
Saat ini matahari sudah mulai terbenam, menandakan bahwa hari mulai sudah larut. Tidak terasa Bryan menghabiskan waktu bersama Elle seharian ini. Banyak sekali moment yang ia abadikan melalui kameranya disaat mereka sedang berperang bubuk warna-warni tadi. Bryan sengaja banyak memotret wajah Elle untuk dijadikan koleksi pribadi, ia sangat jarang melakukan hal tersebut terhadap wanita mengingat Bryan sangat tertutup dengan yang namanya kaum wanita. Namun berbeda ketika ia sedang bersama Elle, ia sangat ingin jika Elle selalu bisa dijadikan objeknya. Karena menurut pandangannya yang berprofesi sebagai fotografer, Bryan bisa menilai wajah Elle sangat patut dijadikan sebagai seorang model.
Setelah itu Bryan memutuskan untuk mengajak Elle makan malam di wilayah yang memang banyak stand makanan dan menjual berbagai jenis makanan di festival tersebut. Namun mayoritas yang dijual adalah makanan khas dari India.
"Kau ingin makan apa?" tanya Bryan kepada Elle.
"Aku ingin mencoba kari," jawab Elle dengan senyuman ceria.
"Baiklah, kita cari penjual kari," ujar Bryan sambil menggenggam dan menarik tangan Elle.
Elle kali ini benar-benar sangat senang, akhirnya hari ini ia bisa merasakan festival holi. Memang dari semua festival yang selalu di adakan di kota ini, festival yang sangat Elle damba-dambakan adalah festival holi sendiri. Yang membuat Elle semakin senang lagi adalah ia bisa pergi bersama Bryan, ia mentertawakan Bryan sepanjang perjalanan karena dia benar-benar seperti pelangi berjalan. Hari ini beban yang Elle miliki rasanya sudah hilang entah kemana. Saat Bryan menggengam tangannya sepanjang festival tadi, Elle sedikit merasa nyaman karena tangannya berada di dalam genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
#1 My Bad (Life) Wedding
RomanceSebuah perjalanan kisah seorang wanita dimana ia ditempatkan di suatu situasi yang membuatnya harus memilih, karena hal itu menyangkut masa depannya juga. Ia ditarik ke dalam suatu permasalahan suatu keluarga, dimana ia diminta untuk menikah dengan...