" stuck "

185 4 2
                                    

"RALINE" , panggil seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berambut ikal kecoklatan.

"aku mengerti ini memang yg terbaik , terimakasih atas segala nya . Kamu banyak mengajariku banyak hal." Gadis berparas cantik, rambut ikal ini menjawab menggebu-gebu menahan tetesan air matanya.

"bukan begitu maksud ku. Kamu pilihan ku aku tidak akan menjauh kan mu hanya karna hal ini" jawaban penuh perhatian dengan tatapan penuh penyesesalan di keluarkan oleh shone .

"jangan pernah berkata begitu shone. Kau membuat hatiku terluka dengan perkataan mu. " Tangisan pun mengalir dari gadis bermata coklat pekat itu.

"Maaf kan aku ra. " Jawab shone sambil menarik Raline ke pelukan nya .

------------
"Ra! woy! Ngapain? kenapa kamu ? Diem aja ? " sambaran pertanyaan melantun cepat dari gadis yang telah lama menjadi sahabat nya itu.

"Aduuuuh, kamu tuh bisa gak sih Mine gak ngagetin." gerutu raline pada Mine.

"Gini yah Ra , kamu tuh kalo gak di gituin gak akan balik ke jaman sekarang kamu hidup .inget nya selalu tentang jaman gak jelas kamu itu sih. " jawab Mine yakin.

"sudah lah aku tidak mau membahasnya . " Jawab Raline .

"Ampun deh mrs. Kolot cinta udh bersarang masih juga di pelihara." jawaban ketus Mine pun keluar .

"Ayo temenin aku makan siang aku mau cobain 1 menu andalan di restoran baru teman ku." sahut Raline mengalihkan sahabatnya yg penggemar makanan itu.

"Aku tau Ra kamu berusaha lari dari pembicaraan ini. Dan kamu berhasil! Ayuk!" Jawab Mine semangat.

Raline tersenyum karna berhasil lepas dari nasihat milayaran kali yg telah diulang oleh Mine setiap kali dirinya mengingat memori pahit itu.
Raline hanya merasa hal itu hanya perlu dia yg tau karna bagi nya tidak akan ada orang yg mengerti rasanya jadi dia ,bahkan sahabat nya sendiri.
Mine pun tau tidak akan ada cara untuk mengobati sahabatnya itu.baginya Raline terlalu memaksakan diri melawan dirinya sendiri. Membuat nya berjalan di tempat semenjak hari itu.

Sampai lah mereka berdua di "covivium cafe deli " cafe yg khusus menyajikan homemade italian food ini baru saja di buka oleh salah satu teman SMA Raline . Cafe itu bernuansa modern italian namun furniture di dalam nya sangat khas dengan ala pedesaan italia.

"Wah,Ra temen kamu pinter banget bikin restorannya ? Ini sih bakal jadi tepat hangout paling favo.apa lagi kalo bisa dapet diskon? " Sahut mine semangat.

"Yeh dasar mrs. Hemat! Meskipun ini punya temen ku bukan berarti bisa dapet diskon kan lagian kalo diskon emang aku rela bagi-bagi? Apa lagi ke kamu , haha " jawab Raline sambil tertawa melihat ekspresi sahabat nya itu.

Belum sempat melampiaskan rasa gerutunya pada Raline ada seorang pelayan berbaju rapih dan memakai bahasa itali untuk membangkitkan atmosfir suasana cafe itu.

"Ciao, che cosa volete ordinare?" Sahut pelayan itu menanyakan pesanan.

"Qual è il tuo menù speciale per oggi?" Sahut Raline menanyakan special menu yg dimasak cafe itu.

"ci sono alcuni di pizza e spaghetti, ma vi suggerisco di ordinare fungi pizza" sahut pelayan menawarkan pizza .

"Mine kamu mau apa ?" Sahut Raline menyadarkan sahabat nya yg sedang ternganga melihat dirinya.

"hah? Oh aku? Samain aja " sahut Mine asal .menunggu pembicaraan Raline dan sang pelayan cepat selesai . Karna dia tidak mengerti maksudnya .

"Ok io ordinare due fungi pizze e due di spaghetti e due di tè al limone." Sahut Raline memesan 2 pizza 2 spaghetti dan 2 lemon tea kepada pelayan.

Is it you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang