" is that true ?"

67 1 0
                                    

"Ra , kamu kenapa ? Kenapa ? Kamu liatin siapa ?"

"Can we just leave ?" Sahut Raline suara nya terlihat bergetar dan sangat terlihat jelas saat ini Raline sedang mengalami shock berat.

Tanpa kata pun Mine langsung memundurkan mobil nya dari halaman parkir restoran itu dan melaju cukup cepat untuk menghindari rasa takut yang dialami Raline sekarang.
Mine membiarkan Raline mengeluarkan segala curahan hati nya dengan menangis sejadi jadi nya , Mine menghantarkan nya pulang.

Dan sesampai nya di depan rumah Raline , Raline pergi memasuki rumah nya tanpa penjelasan apapun kepada Mine. membuat Mine menjadi sangat bingung.

Mine pov:
Ada apa sebenarnya dengan Raline siapa laki-laki yang di pandangi nya tadi? Apa jangan-jangan itu yang namanya Shone ? Aku harus segera ke sana. Aku harus tau pasti.

Mine melaju kencang mobil nya kembali ke tempat tadi. Dan sayang laki-laki itu tidak ada di sana.

Tapi Mine tetap memasuki restoran itu dan coba bertanya tentang Laki-laki yg di lihat oleh Raline itu kepada waitres dan staf-staf Restoran itu. Sampai akhirnya seorang manager restoran itu bertanya pada Mine siapa kah yang sedang Mine cari.

"Miccah Shone Peter? " sahut manager tempat itu.

"Aku kurang tau nama panjang nya yang ku tau dia bernama Shone , badan nya tinggi, berkulit putih, berambut ikal dan bermata cokelat." sahut Mine terkekeh.

"Oh iya benar , itu orang yang mbak maksud sama persis dengan ciri-ciri pemilik restoran ini. Tapi mba ini siapa yah? "

Seketika Mine merasa adrenalin nya terpacu. Darah nya seperti terpompa lebih cepat ke jantung .

"Bisakah aku meminta nomer telfon nya ? Jika dia bertanya bilang aku teman SMA laffonte nya . " sahut Mine

"Maaf saya tidak boleh memberi sembarangan nomer beliau, nama anda siapa ? Ada keperluan apa yah?" Sahut manager itu terkekeh namun tetap sopan .

"Bilang nama saya Raline, saya anak SMA laffonte yang satu angkatan dengan nya " sahut Mine berpura-pura menjadi Raline agar dia bisa memastikan apa yg sebenarnya terjadi.

"Sebentar yah saya sambungkan kepada beliau untuk membuat janji"sahut manager itu.

Setelah lama Mine menunggu akhirnya ada kabar baik dari manager restoran itu.

"Mba Raline silahkan tunggu beliau akan sampai dalam 15 menit" sahut
manager nya.

"Loh? Saya gak minta hari ini bilang saja saya ingin bertemu dengan nya besok pukul 10.00 am " sahut Mine panik karna merasa dirinya belum siap untuk bertemu dengan Shone malam itu juga.

"loh mbak? "

"Sampaikan saja padanya saya pergi dulu"

Mine berlari cepat meninggal kan restoran itu, sepanjang malam itu Mine terus berfikir apa yang akan di. Katakan saat bertemu dengan Shone apa yang akan terjadi setelah ini bagaimana apa bila Raline tau dia mencari Shone dan berbicara tentang masa lalu nya ?
Apa yang akan Terjadi. Sebagian dari dirinya merasa takut tapi sebagian dari dirinya merasa butuh penjelasan agar paling tidak dia bisa menemani Raline di tengah sulitnya dunia baginya .
Hingga pagi menjelang. Mine masih berfikir keras bagaimana menanyakan segala hal dan pertanyaan yang telah bersarang di dalam otak nya .

Sudah jam 9:45. Mine belum juga berangkat. Jantung nya berdetak lebih cepat . Dia merasakan panik karna sepertinya dia telah gegabah dalam mengambil keputusan.
Semakin dekat dengan jam 10.

"Apa yang harus aku lakukan? "
"Apa yang harus aku katakan ?"

Akhirnya Mine , memutuskan untuk bertemu dengan Shone.

Pagi itu, iya tepat pada hari sabtu itu akhirnya Mine berhasil bertemu dengan sosok Shone.
"Shone ?" sahut Mine sedikit merasa ragu namun memberanikan diri .

"maah, anda siapa ?"

"Perkenalkan namaku Mine , aku teman dekat Raline sekarang "

"Raline ? Oh maaf jika aku tidak sopan silahkan duduk, ada apa ? Kenapa Raline tidak jadi menemuiku ? Ada apa dengannya ? " Suara Shone terdengar sedikit panik.

"Maaf , Raline baik-baik saja .. Maaf jika aku lancang Shone tapi aku perlu bertanya padamu sehingga aku mencarimu, dan kemarin aku mengaku sebagai Raline agar kau mau bertemu dengan ku. "

"Oh begitu. Maaf aku tidak bisa menjawab pertanyaan mu " sahut Shone sedikit terdengar kecewa.

"Jangan begitu Shone kamu perlu membantu aku , kamu harus bisa menjelaskan padaku bagaimana caranya agar aku dapat membuat Raline melanjutkan kehidupan nya sekarang. "

"Mengapa dengan nya ? apa dia terpuruk"

"Tidak ,hanya saja dia perlu lepas dari mu , bisakah kamu ceritakan padaku selengkap nya shone ? "

"Jujur Mine aku merasa takut dan rindu padanya tapi aku tau aku tidak bisa sejauh itu memikir kan nya saja aku tidak boleh "

"Bisakah kamu menceritakan nya padaku ? Jika memang kamu sayang kamu harus bantu aku untuk melepaskan kalian berdua dari penyakalan yg telah kalian lakukan bertahun-tahun ini"

"Baiklah.." Sahut Shone duduk terpaku.

___________________________

Maaf yah kalo ceritanya di updet sedikit lama soal nya banyak tugas sekolah, tapi untuk yg selnjut nya akan diusahakan selalu dapat inpirasi :)
Trims buat nge baca tulisan aku , tolong masukin ke daftar read kamu yah ❤️

Is it you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang