Viola

119 47 41
                                    

Aku adalah aku
~Viola Grenca~

Lelaki tampan berseragam putih Abu-Abu berada di bawah terik matahari menghormat bendera bukan untuk upacara tapi karena dirinya harus menjalankan hukuman sebagai saksi atas perbuatannya . Awalnya ia berpikir dirinya tidak akan ketahuan tapi keberuntungan belum berpihak kepadanya saat dengan tega pak Jono menjewer dan menyeretnya ke lapangan .

" Hufftt , Panas banget " gerutu nya menyeka keringat di dahinya.

" Cieee yang lagi di hukum enak ngak bro" teriak Tomi salah satu temannya yang berada di koridor bersama ke dua cowok lain. Rafa Menoleh mendapati tiga curut nya ia bisa melihat Tomi yang mengejeknya.

" Dasar Tom tom " ujarnya dalam hati .

" Nih " ujar seorang cewe berpenampilan Rapi tidak seperti dirinya yang urakan jika cewek itu memakai almamater dan dasi berbeda denganya yang hanya menggantung dasi miliknya . Memberikan air minum dingin yang di terima dan dihabiskan langsung oleh Rafa.

" Waktu hukuman lo sudah selesai , lo bisa istirahat " ujar gadis itu berniat pergi tapi tangannya sudah di cekal oleh Rafael .

" Lo ngak mau temanin gue " ujar nya dengan nada di buat sedih

" Bukannya teman lo ada disana " jawabnya menunjuk koridor tempat teman Rafa berdiri

" Gue ngak mau bareng mereka , gue mau bareng pacar gue apa itu salah? " ujar Rafa memandang Vio dengan tatapan sulit di artikan

" Yaudah ayok " ujar Vio berjalan terlebih dahulu meninggalkan Rafa .

Rafa mempercepat langkahnya agar bisa beriringan dengan vio . Yah Viola Grenca dan Mahendra Rafael telah resmi berpacaran sejak sepuluh bulan lalu.

Perjalanan mereka menuju Kantin menjadi bahan tontonan murid lain . Mereka iri dengan kedua pasangan itu yang satunya cantik dan satunya lagi tampan tapi tak di pungkiri masih ada yang menyayangkan sosok Viola sebagai kapten tim basket putri dan sekaligus anggota osis berpacaran dengan Rafa si kakak kelas yang di cap Bad boy .

Sementara di koridor tempat teman Rafa berdiri yaitu Tomi , Dito , Ethan mendengus kesal bukannya mereka tadi yang menunggu Rafa agar bisa ke kantin bersama tapi cowok itu pergi dengan pacar nya . Bukan maksud mereka marah tapi mereka Sedang berpikir siapa yang akan mentraktir dan mengeyangkan perut mereka.

" Siapa yang bayar " ujar Tomi membuyarkan lamunan Dito dan Ethan.

" Ethan " Jawab Dito

" Ehh tunggu , jangan bilang yang kalian pikirkan dari tadi cuman siapa yang akan bayar " tanya Ethan yang di angguki Tomi dan Dito

" Kenapa kita lupa, kalo ternyata kita juga punya duit " ujar Ethan mengaruk lehernya yang tidak gatal

" Lah betul juga sih " ucap Dito dan Tomi serempak

" Ogeb " ujar Ethan sambik menjitak kepala mereka berdua dan berlali pergi menuju ke kantin .

" ETHANNN " Teriak merek berdua mengejar Ethan .

🍫🍫🍫

Di sebuah meja terdapat pangeran dan sang putri yang sedang menunggu pelayan datang membawakan makanan. Jika sang putri hanya berdiam diri lain halnya dengan pangeran yang tengah sibuk memikirkan sesuatu . Sosok Pangaran Bad itu adalah Rafa dan tentu saja sang putri adalah Viola.

" Vio " panggil Rafa dengan menopang dagu melihat sang objek . Vio menoleh mengangkat alisnya sebagai isyahrat " Ada apa"

" Kenapa lo udah ngak pernah ngajakin gue ke kantin lagi ,kenapa mesti gue yang harus ngajak lo duluan kalo ngak gitu kita pasti ngak bakalan satu meja,kenapa ? Tanya Rafa heran dengan sikap viola yang kadang berubah.

" Gue ngak mau ganggu lo " jawab viola santai. Rafa mendengar jawaban itu merasa aneh sebenarnya ada apa . Ia ingin bertanya kembali tapi melihat teman kelasnya sudah membawakan pesanan mereka

" Makasih yah, lain kali kalo disuruh sama rafa ngak usah dengerin " ujar Viola kepada teman seangkatannya yang telah di suruh oleh Rafa . Cowok itu menganguk dan berlalu pergi melihat rafa mentapanya tajam.

" Kenapa lo berpikir begitu " tanya Rafa tidak puas atas jawaban dari Viola

" Kenapa lo nanya hal yang ngak penting , Makan atau gue tinggal " jawab dan ancam Viola pasalnya Rafa terlalu banyak bertanya saat dirinya mengisi energi . Rafa mengangguk patuh. Mereka berdua makan bersama tanpa mempedulikan sekitar.

" Pulang bareng gue " ujar Rafa saat makanan mereka telah habis .

" Gue ngak mau ganggu " jawab viola mengelengkan kepala nya dan berniat untuk pergi menuju ke kelas.

" Lo balik sendiri aja gue mau ke teman gue" ujar Rafa menunjuk dengan dagu meja temannya. Viola melihat mereka dan mengangguk.

Ada yang ingin di sampaikan kepada Rafa??

" Gue duluan " pamitnya berlalu pergi .kepergian Viola membuat Rafa berpikir kembali mengapa gadis nya berubah seperti ini . ia menggelengakan kepala dan menuju ke meja sohibnya.

" nape lo " tanya Dito heran dengan Rafa . Rafa menoleh dan menggelengkan kepala sebagai jawaban.

" Lah perasaan, lo baru makan breng Vio terus kenapa mukak lo kayak kabel rusak" ucap Tomi membuka kulit kuaci

" sekate-kate lo " ucap Rafa melempar kulit kuaci ke Tomi. " Gue mikirin Vio, soalnya akhir-akhir ini Dia kayak ngasih jarak gitu sama gue " ucap Rafa membuat ketiga temannya menggelengkan kepala

" Bagus , lo putus gue Embat " ucap Tomi menaikkan alisnya dan jangan lupa tangan yang di silangkan depan dada . Sedangkan Rafa rasanya ingin mengubur hidup Tomi dengan santainya mendoakan mereka putus terus yang jadi pacarnya Vio adalah dirinya . Durhaka sekali kau Tom.

"Sebelum itu terjadi, gue bakal patahin tangan lo " ucap Rafa tegas . Membuat Ketiga temannya tersenyum simpul sesayang itu seorang Rafa bad boy sekolah kepada Viola gadis Populer sekolah.

" Santai bro kayak di pantai " ucap Tomi memberikan minuman.

" Perasaan lo aja kali " sambar Dito yang di angguki Tomi . Dasar Tomi plingplang

" Tapi kalo menurut gue,Vio berubah kayak gitu karena lo sendiri " ucap Ethan setelah sekian lama cuman menjadi pendengar saja . Rada mengeritkan dahinya pertanda tidak mengerti .

" Hmm coba deh, lo ingat apa yang pernah lo lakuin ke Vio " Ucap Ethan tenang. Membuat Rafa kembali berfikir hingga ia memutuskan untuk menuju ke Rooftoot tempat ternyaman baginya di sekolah.

" Mau kemane lo " tanya Tomi melihat Rafa berdiri ingin melangkah.

" Rooftoof " jawabnya berlalu pergi meninggalkan mereka .

" Kita susul ? " Tanya Tomi kepada Dito dan Ethan. Ethan menggeleng
" jangan, kita kasih dia waktu berpikir otaknya lemot "  ucap Ethan berlalu pergi menuju ke kelas.

" Parah kalo Rafa tau udah di gibeng tuh Ethan" ucap Tomi mengelengkan kepala tapi saat ia menoleh ke arah Dito ternyata orangnya tidak ada . Jadi tadi dirinya berbicara sendiri . Wah wah wahh benar benar sohib terbaik .

🍫🍫🍫

Rooftoof

Rafa telah berada di Rooftof menikmati angin menerpa wajah menjadikan awan sebagai temannya dan berpikir akan masalahnya.

" Lo kenapa " gumam Rafa menatap jalanan.

Mengapa Gadisnya Berubah,mengapa Dia seolah-olah memberikan jarak di hubungan mereka.Apa sepuluh bulan hubungan mereka harus ......

Tidak, itu ngak boleh terjadi . dirinya harus berbicara dengan Vio yah itulah solusinya ia akan berbicara dan bertanya kepada pacarnya . Yahh Viola Grenca adalah pacarnya bukan pacar orang lain dirinya harus ingat itu.

Haiii

Salam kenal

Typo bertebaran meresahkan sekali yah
Hehehe
Garing? Yaudah abaikan

See you
















PELIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang