Haloo semuanya..
pertama-tama aku mau mengucapkan terimakasih kepada semua pembaca THE SUN AND MOON karena aku benar-benar gak nyangka bisa dapet atensi dari kalian semua seperti sekarang. aku bersyukur banget masih ada yang menunggu cerita receh ini :D
Dan karena kemarin aku udah bertanya ke teman-teman semua, jadi aku memutuskan untuk melanjutkan cerita ini.
aku minta pendapat kalian yaaa jika ada yang kurang karena aku baru mulai aktif lagi. Terimakasih sekali lagi
(untuk cerita ini, aku memang gak menambahkan POV 1,2 atau tiga. aku harap kalian semua gak bingung yaa hehehe. jadi langsung bisa membedakan kapan dari sisi tokoh utama atau dari sudut pandang orang ketiga" terimakasih
Langkah : tahap; bagian
Langkah adalah sebuah tahapan, bagian yang selalu beriringan dengan kehidupan. Hidup ini melangkah kedepan bukan melangkah ke belakang. selalu ada tahap baru di setiap fase kehidupan. Perihal sebuah langkah, tak ada yang bisa memprediksi seberapa jauh langkah yang kita ambil.
Keesokan paginya, Song Joongki bangun dari tidurnya yang amat nyenyak, kemudian ia menyadari bahwa dirinya tertidur di ruangan yang asing beserta berlembar-lembar selimut menutupi dirinya yang dalam keadaan tak berbusana.
Ia lupa dengan apa yang terjadi semalam, yang ia ingat hanya dirinya yang ketinggalan bus dan berjalan di sepanjang salju hingga mencapai kediaman Chaewon, mengarapkan pintu itu terbuka dalam keadaan yang dingin dan mungkin semua orang dirumah itu telah terlelap.
Apa mungkin Moon Chaewon yang membantu nya masuk kedalam rumah, dan apakah ia berada dikamar gadis itu?
Joongki bergegas memakai pakaian nya yang ia tahu telah terganung rapih di gantungan pakaian. Sebelum ia rampung menggunakan pakaiannya, pintu ruangan tersebut terbuka dan menampakan sebuah wajah yang tak asing bagi Joongki, Moon Chaewon!
Ia terlihat kikuk kemudian meminta maaf dan kembali menutup pintu yang berhasil membuat Joongki tersenyum kecil melihat tingkah gadis itu.
**
Setelah sarapan pagi yang lumayan canggung, akhirnya Joongki memutuskan untuk kembali bergegas ke bandara untuk kembali ke Seoul karena penerbangannya diundur hingga pagi ini. Ibu Chaewon yang berada di tengah-tengah mereka berusaha keras mencairkan suasana dengan mencari topik kesana kemari yang tentu saja disambut antusias oleh Joongki, sedangkan Chaewon hanya menanggapi seadanya. Joongki tahu bahwa gadis itu memang memiliki sifat yang kurang ramah terhadapnya, yang ia tak tahu adalah alasannya.
Moon Chaewon yang kini duduk disebelahnya, memandang ke arah luar melalui kaca bus adalah gadis yang berhasil menarik perhatian Joongki, bahkan sejak awal mereka bertemu saat mengerjakan proyek yang sama. Keberadaan gadis itu disamping Joongki sekarang adalah karena paksaan ibu gadis itu yang beralasan tak ingin kejadian semalam terulang. Joongki baru mengetahui apa yang erjadi padanya setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari ibu Chaewon.
"Terimakasih" Ucap Joongki tiba tiba yang membuat Chaewon memutar kepala ke arah laki-laki itu. "Dan sebenarnya kau tak perlu repo-tepo mengantarku ke bandara. Kau bisa turun disini kemudian berbohong pada ibumu bahwa kau telah mengantarku dengan selamat sampai ke bandara"
Chaewon hanya memutar bola matanya dan menghela nafas, membuat Joongki semakin merasa bersalah dengan kata-kata yang ia lontarkan.
"Kenapa kau begitu membenciku Moon Chaewon-ssi?"
"Aku tak membencimu"
Joongki dibuat kaget oleh ucapan tak terduga dari Moon Chaewon kali ini. Ia tak menyangka seorang Moon Chaewon menjawab pertanyaannya, tentunya dengan nada halus dan suara yang indah milik gadis itu.
YOU ARE READING
THE SUN AND MOON
FanfictionKita bagaikan musim panas dan musim dingin, selalu bertolak belakang. kita bagaikan matahari dan bulan, ya aku bulan karena aku yang akan selalu menunggu cahaya mu untuk bersinar. tapi bisakah untuk sejenak kita berjalan di jalan yang bersisian?