Duel

222 40 19
                                    

Harapan tak sesuai realita,Ingin menghindar, nyatanya terjebak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harapan tak sesuai realita,
Ingin menghindar, nyatanya terjebak.
Antara dua pilihan, sulit.
Aku harus apa ?

...

Tak tahu harus berkata seperti apa ? Kondisi saat ini, benar benar buruk. Bukan rencana diri menghadirkan dua orang dalam waktu dan tempat yang sama. Apalagi dengan tak siapnya diri menghadapi mereka. Cukup menegangkan juga, bahkan lebih menyeramkan dibanding dengan berpacu di arena balap. Waktu seolah berhenti berputar, detik per detik terasa lama. Lily merasa ingin cepat pergi dari tempat ini jika bisa. Sulit berada diantara dua pria ini. Perasaanya cukup tak nyaman.

"Aby suka ayah disini ?" El mencium pipi kanan dan kiri Aby secara bergantian. Dirinya belum sadar ada pria lain didekat Lily.

"Sangat, Aby rindu Ayah." Ungkap Aby jujur, dirinya memang kangen El. Mereka baru tak jumpa tiga hari, tapi rasanya sangat lama. Aby sudah sangat menyayangi El, tapi sayangnya Bunda Lily menjauhkan mereka.

"Aby." Suara Yoda akhirnya menghentikan pergerakan El dan Aby.

El mulai menyadari ada orang lain, dirinya tadi hanya fokus pada Aby yang terlihat bermain pasir. Hingga melupakan Lily yang duduk di bawah pohon kelapa bersama pria lain. Siapa dia ?

El menatap Lily dan Yoda bergantian. Dirinya butuh penjelasan sekarang juga. Apa ini alasan Lily menghindarinya ? Ada pria lain. Sehebat apakah pria itu hingga membuat Lily berpaling dari El. Banyak pertanyaan muncul dipikiran El.

Lily diam tak berkutik, dirinya harus apa ? Menjelaskan pada El, tentang Yoda ? Tapi mereka tak punya hubungan. El tak memiliki hak untuk tahu segalanya tetang hidupnya. Tapi Lily tak ingin ada salah paham disini.

"Aby, kita makan siang dulu ya." Lily hanya ingin mengulur waktu sedikit saja. Biarkan Aby dan Yoda penasaran. Lily tak jahat kan, mempertahankan perasaannya. Lily cukup merasa tersiksa selama ini. Lily berusaha menampilkan wajah ceria demi Aby. Dirinya disini untuk liburan dengan tenang tapi kejutan tak diingikan datang.

"Ayah, ayo makan." Aby memang merasa lapar karena berlarian sejak tadi. El yang fokus menatap Lily mulai sadar. Mencium kembali pipi gembul Aby yang mengemaskan.

Yoda cemburu, aura wajah tak santai. Harusnya Aby memanggilnya ayah. Bukan pria itu, yang jelas tak ada hubungan apapun dengan Aby.

"Boleh om ikut, Aby ?" Yoda tak mau tinggal diam. Dirinya baru akan memulai, jadi tak sepantasnya dirinya mundur begitu saja. Jangan panggil Yoda jika tak mempertahankan apa yang harus menjadi miliknya.

Aby yang masih belum tahu situasi tegang pun, menjawab permintaan Yoda.
"Tentu boleh om." Aby merasa senang dengan kehadiran Yoda.

Yoda tersenyum manis, Aby memang anaknya. Dirinya optimis bisa mendapatkan dua orang yang paling berharga bagi Yoda saat ini.

HOME (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang