Tamu

280 50 16
                                    

Hidup bagai jungkat jungkit,Penuh kejutan, hingga kadang tak siap menerima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup bagai jungkat jungkit,
Penuh kejutan, hingga kadang tak siap menerima.

...

Libur musim panas tiba, mungkin ini waktu yang amat ditunggu. Ketika banyak kegiatan menguras tenaga dilakukan sebelumnya, dan kini waktunya sedikit istirahat dari rutinitas. Hanya perlu waktu luang untuk diri sendiri, menikmati hidup. Bukan sendirian bagi Lily karena saat ini dirinya adalah seorang ibu untuk Aby.

Lily menyiapkan liburan istimewa berdua saja dengan Aby di sebuah pulau. Lily hanya ingin menikmati momen sebagai ibu dan anak. Lily juga merahasiakan ini dari satu sosok lagi. Siapa lagi jika bukan El. Pria itu bagai bayangan Lily dan Aby, karena dimana pun mereka berada pasti ada El.

Lily bukan ingin menghindar atau merasa tak suka dengan perhatian dari El. Bahkan tanpa disadari Lily terbiasa dengan adanya El. Jika perasaan dapat berubah dengan cepat pasti Lily akan menjawab iya untuk lamaran waktu itu. Hanya saja bagi Lily, itu bukan hal mudah.

Lily ingin El mendapatkan wanita yang sempurna, bukan seperti dirinya. Seharusnya Lily bersyukur diperjuangkan oleh pria seperti El. Jika saja Lily wanita belum punya anak pasti beda cerita lagi. Ah, jangan terlalu mengkhayal yang tak mungkin terjadi. Karena nyatanya ada Aby, malaikat kecil Lily yang menjadi sumber kekuatan hidupnya selama ini.

"Bunda, kita mau kemana ?" Aby terbangun dari tidurnya. Lily sengaja mengajak Aby pergi sepagi ini, jam masih menunjukan angka enam.

"Kita akan liburan ke pantai, sayang." Lily memeluk Aby, dirinya sengaja menyewa jasa travel untuk mempermudah segala hal.

"Pantai ? Sungguhan Bunda ?" Aby belum percaya seratus persen, tapi dari raut wajah Aby sangat bahagia bisa berlibur ke pantai. Sampai umur Aby saat ini, dirinya belum pernah ke pantai. Ada alasan khusus Lily tak ingin membawa Abi ke pantai. Tapi kali ini Lily merasa perlu mengenalkan Aby pada lingkungan yang amat indah. Demi membuat Aby bahagia, semua Lily lakukan.

"Iya sayang. Sini tidur lagi, nanti kalo sampai Bunda bangunin." Lily mengecup pipi gembul Aby berulang kali, rasanya gemas memiliki anak seperti Aby.

"Ayah El, juga ikut kan Bun ?" Pertanyaan Aby yang sudah Lily duga. Sejak El dan Aby sering bertemu dan menghabiskan banyak waktu bersama, ada kedekatan sendiri diantara mereka. Seolah Aby bergantung pada El, karena tak ada sosok ayah selama ini.

"Ayah El ada tugas penting, jadi ngga bisa ikut sayang." Lily dalam hati mengatakan maaf sudah berbohong, tapi mau bagaimana lagi, jika pada akhirnya El tak menjadi ayah Aby. Maka cara ini sudah tepat, membatasi pertemuan Aby dan El, karena Aby akan mulai terbiasa kembali seperti dulu, hanya ada Lily.

HOME (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang