Hai hai, aku datang bawa cerita di akunku yang baru ini. Sebenarnya ini cerita udah lama mau aku publish di akun aku yang @sakura_keyko tapi waktu itu hp aku rusak. Terus kemarin waktu aku mau buka akunku itu, entah mengapa nggak bisa di buka. Sedih banget gaess. Padahal di akun itu aku udah punya pembaca, ya walaupun masih sedikit sih. Tapi kan itu perjuangannya juga sulit.
Udah ah dari pada kebanyakan curhat, mending langsung baca aja deh.
Happy reading guys!
Jangan lupa tinggalin jejak!* * *
Arabella Clarissa Wijaya, ia baru saja turun dari kamarnya yang ada di lantai dua. Ia menghampiri Mama dan Papanya yang sudah menunggunya di meja makan.
"Pagi Ma, pagi Pa." Sapa Bella pada Mama dan Papanya. Kemudian ia duduk di kursinya.
"Pagi sayang." Jawab Rasty, Mamanya.
"Sayang, bagaimana dengan sekolah kamu?" Tanya Papanya, Aldi.
"Ya begitulah Pa, Papa sendiri bagaimana? Gak capek apa kerja terus-menerus." Jawab dan tanya Bella, ia kesal dengan papanya yang lebih mementingkan pekerjaanya.
Alditama Wijaya merupakan seorang pengusaha yang kaya raya. Ia memiliki perusahaan yang cabangnya ada di berbagai negara. Hal ini menyebabkan dirinya sering ke luar negeri dan jarang berada di rumah. Bahkan baru tadi malam ia sampai di rumah setelah menyelesaikan proyeknya di Jepang.
"Kok kamu ngomongnya gitu sih? Papa kan melakukan semua ini demi kamu, my little princess."
"Tapi kan aku jadi jarang bertemu Papa."
"Udahlah Bel, kasian Papa masih capek, yang penting Papa sekarang udah pulang." Sela Rasty.
"Huh." Bella mendengus sebal dan mengercutkan bibirnya, ngambek.
"Jangan cemberut gitu sayang, entar cantiknya hilang lho." Ucap Aldi mencoba membujuk Bella, namun Bella tak menanggapi.
"Udah dong jangan ngambek, satu bulan ini Papa gak ke luar kota atau manapun, jadi Bella bisa bertemu Papa kapanpun."
"Beneran Pa?" tanya Bella berbinar.
"Iya sayang, kalau kamu kangen ma Papa kamu bisa datang ke kantor Papa."
"Iya Pa."
"Cepetan dihabiskan makannya, nanti keburu Kevan datang." ucap Rasty pada Bella.
Bella mengangukkan kepalanya dan menghabiskan makannya.
5 menit kemudian.
'TIN TIN TIN'
Terdengar bunyi klakson motor yang sepertinya Kevan telah datang menjemput Bella.
"Ma, Pa, Bella berangkat dulu ya." Pamit Bella sambil berjabatan tangan dengan Mama dan Papanya satu per satu.
"Iya sayang, belajar yang bener, jangan pacaran mulu!" Nasihat Rasty pada anaknya.
"Apasih Ma." Balas Bella lalu melangkahkan kakinya untuk keluar rumah.
Sesampainya di depan rumahnya, Bella melihat Kevan sudah nangkring di atas motor ninja merahnya dengan tampang sok cool-nya.
"Pagi Bel!" Sapa Kevan dengan senyum yang sangat mempesona.
"Pagi juga Kev." Balas Bella dengan tersenyum pula.
"Kamu cantik." Puji Kevan membuat pipi Bella bersemu merah.
"Apaan sih, gombal banget." Ucap Bella memukul pelan lengan Kevan.
"Beneran! Kamu memang cantik." Ucap Kevan lagi membuat Bella semakin tersipu.
"Udah Kev, ayo berangkat! nanti kita telat." Ajak Bella mengalihkan pembicaraan karena ia sudah tak tahan dengan pujian dari Kevan.
* * *
Sesampainya di sekolah Bella dan Kevan berjalan beriringan di koridor sekolah menuju kelasnya masing-masing karena mereka memang tak sekelas. Bella di XI-IPA 4 sedangkan Kevan di XI-IPA 1.
"Kev, aku masuk dulu ya, kamu mau mampir ke kelas aku nggak?" Tanya Bella saat mereka sampai di depan kelas XI-IPA 4.
"Aku langsung ke kelas aja deh Bel." Ucap Kevan lalu melangkahkan kakinya menuju kelasnya.
Saat perjalanan menuju ke kelasnya Kevan tak sengaja menabrak seorang cewek sehingga buku-buku yang dibawa cewek tersebut berjatuhan di lantai.
"Sorry sorry gue gak sengaja." Ucap Kevan meminta maaf dan membantu cewek tersebut mengambil bukunya yang berjatuhan di lantai.
"Iya gak papa kok."
Saat Kevan ingin mengambil buku di lantai ternyata cewek tersebut juga ingin mengambil buku yang sama. Alhasil tangan mereka saling bersentuhan tangan Kevan berada diatas tangan cewek tersebut.
Mereka berdua mendongakkan kepala dan saling bertatapan mata cukup lama.
'DEG'
'Oh god cakep bener ni cowok, matanya hitam pekat indah sekali. kayaknya aku love at the first sight deh.' Batin cewek tersebut.
"Ekhem-ekhem." Dehem seseorang.
Seketika mereka tersadar dan langsung berdiri.
"So-sorry ya." Ucap Kevan kikuk.
Sementara cewek tersebut hanya menganggukkan kepalanya dan melangkahkan kakinya meninggalkan TKP.
"Lo bro, gue cariin kemana-mana ternyata malah asik pacaran." Ucap Randy, teman sekelas Kevan.
"Enak aja lo kalo ngomong." Ucap Kevan sambil menjitak kepala Randy.
"Anjir, sakit tau." Ucap Randy mengelus-elus kepalanya.
"Makanya kalo bicara tuh dijaga, jangan asal jeplak aja tu mulut."
"Btw, cewek tadi anak baru ya? Kok gue gak pernah lihat sebelumnya?"
"iya kali," Jawab Kevan acuh.
* * *
Gimana? Jelek ya? Maklum, sebenarnya ini cerita yang pertama kali aku buat. Kira-kira sekitar taun 2015an aku dulu nulisnya di buku. Terus bukunya keselip, dan baru awal taun ini pas aku beres-beres aku nemu bukunya. Yaudah deh aku publish aja disini.
28 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella
Teen FictionArabella Clarissa Wijaya dan Kevandra Ardhana. Mereka adalah sepasang sahabat yang tak bisa terpisahkan. Dimana ada Bella, disitu ada Kevan. Karena Kevan yang selalu ingin melindungi Bella. Namun nyatanya tak ada persahabatan murni antara laki-laki...