3

13 11 0
                                    

"Ahhh akhirnya bisa menghirup udara segar gue." Ucap Randy begitu ia keluar kelas. Bagaimana tidak? Dua jam pelajaran Pak Bana gak boleh ada yang izin, apa lagi hasil dari kuis mendadak kemarin hampir seluruh siswa mendapat nilai di bawah 5. Dan itu membuat Pak Bana semakin tegas dalam mengajar. Dan ketika sang dewa penyelamat berdering, semua murid pun bernapas lega. Tak terkecuali dengan Kevan, Randy dan Azka. Begitu Pak Bana meninggalkan kelas mereka langsung capcus ke kantin.

"Lebay lo." Ucap Kevan dan Azka barengan.

"Cih, gak usah sok jaim deh kalian. Gue tau meskipun kalian itu pinter, kalian tadi juga sama kayak gue kan? Males sama Pak Bana."

"Serah lo deh." Acuh Kevan.

"Btw, cewek yang tadi cantik ya?" Tanya Randy pada Kevan.

"B aja." Jawab Kevan cuek.

"Kev." Randy menolehkan kepalanya dan menatap Kevan horor.

"Apa?"

"Lo lo normal kan?"

"Anjir." Seketika Kevan langsung mengeplak kepala Randy. Bisa bisanya temannya itu berpikiran seperti itu.

"Adaww. Hobi banget sih lo nyiksa kepala gue."

"Makanya kalo ngomong itu yang bener."

"Siapa? Bella ya?" Tanya Azka.

"Bukanlah."

"Lha terus?" Tanya Azka bingung. Selama ini cewek yang ada di dekat Kevan cuma satu dan itu Bella. Jadi ia bingung saat tiba-tiba Randy membahas cewek selain Bella pada Kevan.

"Anak baru kayaknya. Gue baru lihat tadi."

"Lalu hubungannya sama Kevan apa?"

"Gak ada." Jawab Kevan.

"Masa?" Tanya Azka menyelidik.

"Suer deh, gue gak ada hubungan sama dia, Ka." Jelas Kevan. "Eh Randy mana?" Tanya Kevan dengan menoleh ke kanan-kirinya.

Sama dengan Kevan, Azka pun juga baru sadar kalo Randy sudah menghilang. Ia pun mengedarkan pendangannya ke penjuru kantin, ia melihat Randy berjalan menuju meja yang ada di ujung kanan kantin. Ia menebak Randy ke meja itu karena ia melihat ada Bella disana.

"Kev, itu Randy disana." Tunjuk Azka. "Dia mau anjir malah ninggalin juga nih orang." Maki Azka saat melihat Kevan sudah ngancir duluan. Ia pun segera menyusulnya.

"Hai Bella cantik! Eh ada temanya kenalin dong?" Sapa Randy pada Bella.

Kevan yang mendengar ucapan Randy tersebut menoyor kepala Randy dari belakang.

"Anj-" Randy langsung menghentikan ucapannya saat melihat Kevan sudah ada di belakangnya dan menatap tajam dirinya. "Tenang bro Bella milik lo kok,"

Sementara itu Nata memandang Kevan dengan kagum dan bahkan ia tak berkedip. Takut jika ia mengedipkan mata oppanya ini akan menghilang.

'OMG! Gue bertemu lagi sama oppa gue disini. Emang deh kalo jodoh gak kemana.' Batin Nata dengan senyum-senyum sendiri.

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang