Hai hai, aku datang bawa part 2 nih.
Selamat membaca guys!* * *
'TEET TEET TEET'
Bunyi bel tanda pelajaran pertama dimulai begitu nyaring. Murid-murid segera masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
Terlihat bu Winda masuk ke dalam kelas XI IPA 4 bersama seorang siswi yang sepertinya murid baru di kelas tersebut.
"Assalamu'alaikum wr. wb." Bu Winda mengucapkan salam.
"Wa'alaikum salam wr. wb." Jawab siswa-siswi kelas XI IPA 4 kompak.
"Baik anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu, nak!" Ucap bu Winda menyuruh murid baru tersebut.
"Hai semua! Perkenalkan namaku Natasha Renandika biasa dipanggil Nata, saya pindahan dari Surabaya." Ucap Nata memperkenalkan dirinya diakhiri dengan senyuman.
"Oke Nata, sekarang kamu duduk di bangku yang kosong itu." Suruh bu Winda sambil menunjuk sebuah bangku kosong tepat disebelah Bella.
"Baik Bu."
Sesampainya di bangku Nata berkenalan dengan teman sebangkunya, Bella.
"Hai, aku Nata, kamu siapa?" Tanya Nata sambil mengulurkan tangannya.
"Bella." Jawab Bella membalas uluran tangan Nata. "Eh kayaknya kita pernah bertemu deh, tapi dimana ya?" Sambung Bella dengan mengingat-ingat kapan dia pernah bertemu dengan Nata, karena dia merasa tak asing dengan Nata sejak saat pertama melihat wajah Nata tadi.
"Masa sih?"
"Nah iya aku ingat! Kamu Caca kan? Ini aku Lala teman kamu di Surabaya dulu. Masa kamu nggak ingat sih?"
"Masa iya lo itu Lala? Kok beda banget. dulu kan jelek, kok sekarang jadi cantik begini?"
"Ish Caca." Bella memukul pelan lengan Nata. "Aku kangen banget tau sama kamu." Sambung Bella lalu memeluk Nata.
"Gue juga kangen. Lo sih dulu main pergi tinggalin gue aja, kan gue jadi ga ada temen." Ucap Nata dengan membalas pelukan Bella.
"Hehehe maaf. Nggak nyangka bisa bertemu kamu lagi, Cadut."
"Apaan sih La! Sekarang gue udah gak gendut lagi, jadi stop panggil gue Cadut." Protes Nata. Ia nggak suka dengan panggilan itu. Badannya sekarang udah langsing jadi ia nggak mau dipanggil dengan panggilan Cadut yang artinya adalah Caca gendut.
"Iya Nataku sayang." Ucap Bella dan melepaskan pelukannya.
"Bella! Nata! Kalian ini apa-apaan! Kenapa ngobrol sendiri?"
"Ma-maaf bu." Ucap Bella dan Nata.
"Kamu juga Bella, berikan contoh yang baik buat teman baru kamu. Cepat kerjakan nomor 3 di papan tulis."
Seketika Bella melotot. 'Nomor tiga? Nomor tiga yang mana?'
"Eh anu bu." Ucap Bella terbata, ia bingung mau bilang apa sama bu Winda. Ia belum mengerjakan. Boro-boro mengerjakan, buka bukunya aja ia belum.
"Apa?"
"Anu bu, saya belum ngerjain."
"Kamu ini ya! Mentang-mentang punya teman duduk jadi nggak merhatiin pelajaran."
"Maaf bu."
* * *
'TEET TEET'
Bel istirahat pun berbunyi. Siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas.
"Nat, kantin yuk! Nanti aku kenalin sama sohib aku." Ajak Bella kepada Nata.
"Oke." Jawab Nata lalu mereka berdua melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah.
"Mau pesen apa? Biar aku pesenin." Tanya Bella saat keduanya tiba di Kantin.
"Sama kayak lo aja deh."
"Kalo gitu kamu cari tempat duduk gih!" Suruh Bella pada Nata.
"Bel." Panggilan Nata membuat Bella mngurungkan langkahnya.
"Iya Nat."
"Kenapa nggak pake lo-gue aja kalo ngomong? Gue aneh tau dengarnya." Tanya Nata.
"Aku udah biasa kayak gini Nat." Jelas Bella. "Udah, aku mau pesen dulu."
Beberapa menit kemudian, Bella menghampiri Nata dengan membawa nampan berisika dua mangkuk bakso dan dua gelas es jeruk.
"Makasih Bel"
"Sama-sama,"
Lalu mereka menyantap makanannya masing-masing.
"Bel." Panggil Nata.
"Hem." Bella hanya berdehem tanpa memandang Nata. Ia fokus dengan makanannya.
"Bel."
"Kenapa sih Nat?" tanya Bella kesal karena Nata terus memanggilnya.
"Sohib lo mana?"
"Emm." Bella mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin, namun ia tak menemukan keberadaan sahabatnya. "Nggak tau, mungkin masih di kelasnya."
"Eh Bel, gue tadi pagi tuh bertemu oppa ganteng banget."
"Hah? Maksudnya?"
"Iya, gue tadi bertemu cowok ganteng banget, dia itu tinggi, putih, gayanya cool banget, pokoknya keren deh mirip oppa-oppa korea gitu. Kayaknya gue langsung jatuh cinta deh." Jelas Nata sambil membayangkan wajah tampan cowok yang menurutnya mirip oppa-oppa korea idolanya.
"Hah? Masa sih? Kok aku gak tau kalo ada Oppa korea di sekolah ini? Emang siapa dia?" tanya Bella kepo.
"Tuh dia, gue nggak tau namanya, soalnya ada temenya yang datang terus gue langsung pergi deh." Ucap Nata sedikit lesu. Ia menyesal mengapa tadi langsung pergi tanpa berkenalan dulu.
"Kenapa pergi? Harusnya kenalan dulu dong."
"Bagaimana gak pergi, gue malu tau, temennya itu mergokin gue sama tuh oppa gue yang saling tatap-tatapan mata."
"Hehe, baru tau gue kalo seorang Nata punya malu."
"Ish jahat lo."
* * *
13 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella
Teen FictionArabella Clarissa Wijaya dan Kevandra Ardhana. Mereka adalah sepasang sahabat yang tak bisa terpisahkan. Dimana ada Bella, disitu ada Kevan. Karena Kevan yang selalu ingin melindungi Bella. Namun nyatanya tak ada persahabatan murni antara laki-laki...