VII

1.1K 153 104
                                    

🌟 Mingi x Hongjoong 🌟

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Ruang auditorium mendadak terasa berkali-kali lebih sunyi. Detik berlalu dan Hongjoong masih tak mengucapkan sepatah kata lagi selain nama Seonghwa. Ia hampir-hampir tak mempercayai bahwa pemuda itu akhirnya sudi untuk berdiri berdua dan bicara dengannya.

“Mau bicara denganku sebentar?”

Suara berat Seonghwa agak menggema ke penjuru auditorium. Pintu utama terbuka separuh. Seonghwa tahu Mingi berdiri di luar sana memberikan privasi untuk dirinya dan Hongjoong—dan dia berterima kasih akan hal tersebut sebab, meski telah bersedia untuk bicara empat mata, dia belum merasa sanggup untuk berduaan saja dengan mantan pacarnya ini.

“Kau punya waktu, kan?” Seonghwa bertanya lagi saat Hongjoong tak segera memberinya jawaban.

Hongjoong lekas mengangguk cepat-cepat. Sudah pasti, dia amat mendambakan kesempatan ini dan tentu tak ingin kehilangannya.

Lalu seolah tak ingin pula membuang-buang waktu, Hongjoong tanpa basa-basi mengatakan, “Seonghwa, dengarkan aku—”

Namun seketika itu pula Seonghwa memotong, “Tidak, kau yang dengarkan aku.”

Hongjoong sontak tercekat.

“Lupakan aku, Kim Hongjoong,” kata Seonghwa serta-merta. “Jangan temui aku dan jangan hubungi aku lagi. Kalaupun kita bertemu, aku ingin kau mengabaikan aku.”

Kedua mata Hongjoong menyiratkan getir. Ia menggeleng dan Seonghwa menambahkan, “Hongjoong, aku memohon padamu.”

“Seonghwa, tentang yang terjadi sebelum ini—tentang semuanya—aku benar-benar minta maaf. Aku mengaku semua salahku, tapi aku tidak pernah berniat menyakitimu, Seonghwa.”

“Hongjoong, kau tidak benar-benar berpikir aku tidak mengetahui itu, kan?”

Sejenak Hongjoong berhenti lagi.

“Aku paham,” kata Seonghwa. “Aku juga minta maaf soal sikapku padamu, tapi aku sungguh tidak bisa mengendalikan diriku. Kau harus tahu—inilah aku, Hongjoong. Aku tidak mungkin jadi Seonghwa yang tersenyum padamu sepanjang waktu. Aku bukan malaikat.”

“Seonghwa, maafkan aku.”

“Berhenti meminta maaf, Hongjoong.”

“Aku benar-benar menyesal, Seonghwa.”

“Itu tidak perlu,” Seonghwa membalas, yang serasa menghunjam dada Hongjoong. “Kau tidak harus meminta maaf atau merasa menyesal, Hongjoong. Tidak akan ada yang berubah meski kau melakukan itu.”

Hongjoong serasa ditikam oleh kata-kata Seonghwa. Ia mulai merasakan matanya memanas sehingga ia segera memutus kontak mata sebelum air mata luput dari pertahanannya.

Never Ending Fantasy | ATEEZ Minjoong [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang