III

1.6K 212 127
                                    

🌟 Mingi x Hongjoong 🌟

. . .

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Hari ini, pagi-pagi sekali Mingi—tumben-tumbennya—sudah hadir di meja makan, bahkan sebelum ibunya selesai menyiapkan sarapan. Ia mengambil duduk selagi sang ibu menata meja.

Eomma, boleh aku mengakui sesuatu?”

“Apa itu, sayang?” wanita beta itu bertanya sembari mondar-mandir meletakkan piring-piring berisi hidangan ke meja. Nada bicaranya terdengar hangat.

“Ini serius, Eomma,” kata Mingi. “Aku hanya mengatakannya pada Eomma. Appa sama sekali belum kuberitahu.”

Mendengar perkataan putranya yang tak biasa, sang ibu menoleh dengan alis bertaut. “Sebenarnya yang mau kau bicarakan?” ia bertanya penuh perhatian, tapi tak juga mau menyisikan waktu untuk putranya dengan menjeda kegiatan.

Untuk sesaat Mingi sempat menoleh ke sana kemari, memastikan bahwa anggota keluarga yang lain belum akan segera berkumpul, lalu pelan-pelan ia berkata, “Aku mating dengan seorang omega, Eomma.”

Sang ibu sekejap terhenti saat akan meletakkan sendok dan sumpit ke meja. Tatapannya kontan memandang Mingi dengan ekspresi sangsi. “Kau bilang apa?” ia bertanya supaya tak salah kaprah.

“Aku sudah mating, Eomma,” jelas Mingi sekali lagi dengan teramat jujur. “Kemarin—ah, tidak—kemarinnya lagi, aku tidak sengaja menandai teman omegaku.”

Sesudah kalimat Mingi usai, sang ibu masih belum berkomentar dan tak mengubah ekspresi. Baru setelah sedetik berikutnya wanita tersebut tiba-tiba mengetuk dahi Mingi dengan sebuah sendok yang kebetulan dipegangnya seraya mengatai, “Dasar anak nakal!”

Mingi seketika memekik. “Aduh!”

Selagi Mingi mengusap-usap keningnya—yang menurutnya bakal benjol—dan meringis, ibunya mendadak menggaet lengannya lalu serta-merta menariknya berdiri. “Ke sini sebentar kau,” wanita itu berkata sembari menyeret Mingi meninggalkan ruang makan.

Mingi diajak masuk ke kamar lagi oleh ibunya. Pintu ditutup rapat-rapat. Begitu yakin bahwa pembicaraan ini tak akan didengar oleh orang lain di rumah, sang ibu tak menunggu lagi untuk segera menginterogasi Mingi. “Katakan pada Eomma,” titah wanita itu. “Coba jelaskan bagaimana ini bisa terjadi. Kau main-main dengan anak yang tidak benar di sekolah, ya?”

“Tidak, Eomma,” bantah Mingi mentah-mentah. “Ini tidak ada hubungannya dengan teman-temanku.”

“Jadi bagaimana bisa kau menandai seorang omega begitu saja? Baru seminggu yang lalu kau bilang pada ayahmu kalau kau tidak punya pacar, sekarang tiba-tiba saja kau mengaku sudah mating. Apa maksudnya itu? Ayo jawab Eomma!”

“Aduh! Aduh!” Mingi memekik kesakitan saat sang ibu menampar lengannya dengan kelewat menggebu.

“Ini tidak sengaja, Eomma!” Mingi membela diri.

Never Ending Fantasy | ATEEZ Minjoong [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang