Komplotan Burung Gereja Di Kobong Sebuah Surau

6 0 0
                                    

Langka, momen barusan sangat jarang terjadi. Ini kesempatan yang baik bagi kerumunan untuk turun ke lembah mencari  batu kali penghapus nanah. Dan air di lembah sana sangat sejuk sampai bisa hanguskan lautan kecamuk api didalam masing-masing diri kami. Ya, kami harus turun.
Langit sangat cerah besertakan mataharinya yang menyemangati kami. Juga awan yang berserakan seakan menyorak-sorai hari ini. Membakar tiap-tiap semangat dan menyebarluaskannya pada udara yang kami hirup.
Tetua sudah memasang lintasan agar kereta ini dapat terbang lintasi tembok baja yang sudah dibangun semenjak aku zigot. Kereta ini, adalah penemuan terkemuka. Lahir karena buah akal dan tindakan-tindakan, serta kejadian-kejadian penyulutan sumbu api di diri kami. Dan sebelum kami sampai di seberang sana, api ini masih menyala galak, menjilat-jilati kulit ari. Kalian bisa lihat asap hitam pekat yang keluar dari tiap lubang tubuh kami.
Dan momen langka itu adalah sebuah lukisan mahakarya para pejuang, para pahlawan bangsa yang secara turun-temurun mewariskan kuasnya pada kami, bangsa yang ia bela dengan darah dan air mata. Dengan tulang yang patah, dengan tubuh yang bolong, dengan nyawa. Kami sudah sepakat, bahwa budaya merobek lukisan itu adalah nanti, kami semua sudah sepakat. Namun sepulangnya kami dari surau, komplotan burung gereja menyobeknya hingga keluarlah air deras dari sana besertakan batu penghapus nanah tadi. Kami memanfaatkannya untuk diri kami sendiri ini, yang hampir jadi arang. Nanti kami ketahui, alasan apa yang memerintah burung gereja itu, kenapa menancapkan paruhnya begitu dalam. Dan turunnya kami ke lembah itu, selain untuk menyucikan diri, juga untuk memburu komplotan burung gereja yang tak tahu demokrasi itu.

—anjingtanah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepatah-duapatah Tentang ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang