Jawaban

5 0 0
                                    

Pada pukul 2 siang mobil sewaan Timo dan Shema akhirnya memasuki kawasan Taman Nasional Baluran. Setelah membayar seharga 45 ribu untuk biaya tiket 2 orang dan parkir mobil, Shema dan Timo bergantian menggunakan kamar mandi untuk mencuci muka dan mengganti baju yang lebih tipis dan santai.

Matahari bersinar terik namun tidak begitu panas, mungkin karena sudah memasuki musim penghujan di bulan Juni ini. Shema keluar sambil mengikat rambut panjangnya dan menghampiri Timo yang bersandar di sisi mobil. Pria itu menatapnya sambil tersenyum.

"Kenapa?" Tanya Shema, senyum kecil mengembang dibibirnya. Timo hanya menggeleng dan membukakan pintu untuk Shema. "Nggak nyangka aja bakalan ke tempat ini lagi sama kamu. Apalagi status kita sebentar lagi berubah. Ya, itu pun kalau kamu mau nerima aku sih." Timo tertawa terdengar begitu optimis. "Apaan sih. Aneh tau nggak sih, ngeliat kamu kayak gini." Shema balik tertawa dan memasuki mobil. Timo duduk di balik kemudi dan mulai menyalakan mobilnya. "Ya, itulah manusia. Ada banyak hal yang bisa berubah selama 10 tahun Shem." Katanya. Shema terdiam dan berfikir, selama 10 tahun apa yang telah berubah darinya? Apa benar bahwa dia masih orang yang sama seperti terakhir kali ke tempat ini?

Mobil menyusuri jalanan beraspal dengan pemandangan di kanan kiri pohon akasia yang mulai memilki dedaunan hijau. Tidak ada yang berubah sejak terakhir kali mereka kesana, hanya jalanyang dulu masih berlubang kini telah diperbaiki, membuat perjalanan jauh lebih nyaman.

Sekarang hari Sabtu, namun tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang di satu-satu jalan yang terdapat di Taman Nasional seluas 25.000 hektar ini. Karena musim penghujan, maka hutan musim yang ada di Baluran berwarna hijau. 7 tahun yang lalu mereka mendapati hutan musim yang gersang karena musim kemarau, namun tidak kalah indahnya.

Suara Raisa mengalun lembut menjadi soundtrack perjalanan mereka. Jendela mobil dibuka sehingga angin membelai lembut wajah dua manusia berusia seperempat abad itu. "Sebentar lagi kita sampai di evergreen." Kata Timo. Perlahan mobil mereka memasuki wilayah hutan hijau yang pepohonannya tidak pernah meranggas karena ada sumber air tepat di bawah tanah sepanjang hutan ini. Kupu-kupu berwarna kuning menyambut mereka, mendatangkan decak kagum.

"Timo." Panggil Shema pelan. "Ya?" Pria itu menatap pada gadis yang ada di sampingnya lalu kembali fokus mengemudi.

"Apa yang membuat kamu yakin, kalau apa yang kamu rasakan ke aku itu cinta?" Laju mobil menjadi lambat.

"Bagaimana kalau ternyata, itu hanya perasaan yang timbul karena kamu merasa kesepian ditinggal mantan yang sudah 2 tahun kamu pacari itu?" Lanjut Shema lagi, dia tidak bisa menahan semua rasa ingin tau yang ada di benaknya selama satu minggu ini. Banyak pertanyaan yang sangat mengganggu, bahkan disaat dia seharusnya bekerja. Dia tidak bisa berhenti memikirkan hal itu.

"Oke, ada hal yang perlu kita luruskan disini. Shema, aku tuh nggak ngajak kamu pacaran." Kalimat Timo itu membuat Shema kaget. "Maksudnya?" Tanya gadis itu. Matanya tidak bisa lepas dari pria yang ada di sampingnya. Mereka pun saling bertatapan selama beberapa detik.

"Aku nggak ngajak kamu pacaran, Shem. Aku mau kita menikah." Kalimat Timo selanjutnya nyaris membuat jantung Shema copot. Ternyata kali ini Timo tidak sedang bercanda. Angin siang itu membelai pipi Shema yang panas karena malu. Mobil mereka terus melaju dan mendekati padang savana yang mirip seperti di Afrika. Itulah alasan mengapa Baluran di sebut Africa van Java. Mobil mereka menepi di sisi kiri jalan.

"Yuk kita foto di sana lagi." Timo menatap Shema yang masih malu dan tidak tau harus berkata apa. Mereka turun dari mobil, Timo mengalungkan kameranya dan menunggu Shema. Pria itu tersenyum dan mulai memotretnya.

"Mukamu lucu lho, kalau lagi malu." Gelak tawanya yang konyol membuat Shema semakin salah tingkah. Mereka berjalan beriringan menuju ke arah pohon yang menjadi ikon padang savana di Baluran.

Kisah Klasik dan Sebuah Perjalanan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang