JIKA Kalian mengira bahwa aku adalah anak yang normal, bisa di bilang kalian benar. Karna tidak ada yang kurang dari tubuhku. Dari kepala sampai ujung kaki. Tetapi, aku bukanlah anak yang memiliki keluarga yang lengkap. Aku tidak punya ayah-ibu, paman-bibi, kakek-nenek, dan anggota keluarga yang lainnya. Tidak ada, sama sekali tidak ada.
Madeline Wattson, itulah namaku. Cukup keren bukan? Aku biasa di panggil Maddy dengan kakak dan teman-temanku. Aku lahir bulan Maret, tanggal 8, tahun 2016. Bisa di bilang dan memang begitulah faktanya, aku memiliki kepribadian yang ekstrovet akut. Kalian tahu apa itu ekstrovet? Ya, orang yang amat mudah bersosialisasi dan tidak betah berlama-lama mengurung diri. Seperti itulah aku.
Bahkan untuk tiduran lima menit di kamarpun aku tidak sudi. Malas sekali rasanya. Kalau belajar saat ujian pun, aku tidak pernah di kamar, pokoknya harus sama teman-teman. Yang berakhir kami ngerumpi dan menggosip soal teman-teman di sekolah. Dan aku tentu saja harus menyiap-nyiapkan mental nanti saat di bentak habis-habisan oleh Kakakku karna nilaiku (yang pastinya) bobrok bukan main.
Nah, jika di awal aku bilang aku sama sekali tidak punya keluarga, yahh.. sebenarnya aku punya satu sih 😅
Namanya Nathan Wattson, Kakak laki-lakiku. Dialah satu-satunya keluargaku saat ini. Berbanding terbalik padaku yang berkepribadian ekstrovet, Kakakku ini malah berkepribadian Introvert akut. Sifatnya sudah tentu seperti orang introvert umumnya. Cuek, jutek, datar, tegas, dan begitu dingin membuatnya menjadi sosok yang di kagumi sekaligus amat misterius di sekolah.
Selain sifatnya yang amat anti sosial itu, Kak Nathan juga memiliki otak yang bahkan mengalahkan seluruh penjuru sekolah saking jeniusnya.
Berbanding terbalik padaku yang nilai ujiannya amit-amit, tidak perlu peramal untuk menebak secara akurat bahwa Kak Nathan akan mendapat ranking 1. Tertinggi di satu angkatan. Yup, itulah realitanya. Pastinya rutin setiap ujian jauh mengalahkan anak- anak lainnya. Jadi tidak masalah bagi kalian yang kuat mental untuk mengucapkan selamat dapat nilai bagus bahkan sebelum rapornya di bagikan.Kak Nathan lahir pada bulan November, tanggal 6, tahun 2013. Terpisah 3 tahun dariku. Kami berbeda, ralat, amat berbeda. Bahkan di lihat dari fisikpun sudah amat jelas kami berbeda.
Aku, adalah anak perempuan bermata bulat besar berwarna coklat bening. Pipiku tembam, eh, bahasa kerennya bisa di bilang chubby. Postur tubuhku imut dan agak kecil. Rambutku hitam legam lurus dengan poni di dahi. Wajahku mirip seperti tokoh cyborg Alita di film Alita: Battle Angel. Dengan pipi yang lebih tembam dan juga pupil mata yang lebih lebar.
Sedangkan Kak Nathan adalah anak laki-laki yang tumbuh dengan segala talenta dan pesona dari wajahnya. Hal yang menjadi dan akan selalu menjadi favoritku adalah mata indahnya. Membuatku selalu iri dengan mata teduhnya itu. Irisnya tepat sekali dengan warna favoritnya, biru laut. Indah berkilauan seperti permata safir. Sorot matanya dingin, bahkan kutub utara seakan tak bisa mengalahkan kebekuan yang terpancar dari mata biru itu. Rambutnya coklat tua dengan postur tubuhnya yang tegap dan jangkung. Amat perfect bukan?
Kami berbeda, amat berbeda.
Dan di sinilah kisahku dimulai. Di mana dua bersaudara yang memiliki perbedaan yang besar. Kisahku tentang perjalananku bersama Kakakku tercinta. Tentang 24 tahun yang penuh dengan pengalaman unik dan berharga. Tentang perjalananku, yang penuh lika-liku kehidupan.
Di sinilah semuanya di mulai
-Madeline Watterson-
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES
RandomBagiku, sebuah kenangan bukan hanya sekedar memori di kepala, tetapi juga sebagai langkah awal untuk perubahan. seperti anak yang merengek pada kakaknya meminta permen yang sedang kuperhatikan ini, dia akan belajar di kedepannya bahwa meminta bukan...