[02]: tetangga

932 156 0
                                    

Tok!

Tok!

Tok!

Tok!

"ASSALAMUALAIKUM!!"

Jaemin dan jaehyun menutup telinga mereka ketika mendengar suara nyaring alice. Bersamaan pintu yang alice ketok terbuka.

Cklek

"Hai-" ucapan alice terhenti, dengan mulut terbuka setengah, memandang takjub pada objek didepannya. Sangat sangat.

"Tiang yang tampan~"

Tanpa sadar ucapan alice membuat pemuda yang membuka pintu itu menyerit, lalu mendengus seketika karena tau maksud perempuan di hadapannya ini.

"Wahhh tiang tampan! Hai~ nama gue alice, alice kirana andara! Panggil alice, al juga boleh andara boleh juga!"

Tak!

"Akh! Jae, kenapa sih?! Sakit tau!" Jaehyun mengubrisnya, malu sendiri melihat sikap alice yang bikin malu saja. Dan jaemin tersenyum maklum sebelum tersenyum ramah pada pemuda tinggi diahadapannya.

"Hai, kami dari tetangga sebelah, nama gue jaemin, salam kenal" jaemin berucapa ramah pada pemuda tinggi dihadapannya, yang juga tersenyum ramah juga

"Oo, gue chanyeol salam kenal" chanyeol pemuda tinggi itu mengulurkan tangannya, yang disambut ramah oleh jaemin,lalu melirik pada jaehyun yang berdehem.

"H-hai gue jaehyun, abangnya jaemin kevino, gue jaehyun kevino" oke sekarang jaehyun sudah memperkenalkan dirinya, sambil melirik alice yang disampingnya yang merengut.

"Ini alice, tetangga kami" jaehyun berucap dengan sopan sambil mencubit gemas bibir alice yang mengkerucut lucu.

"Oh sialahkan masuk dulu, maaf ya, agak berantakan"

Jaemin mengangguk angguk, dengan jaehyun yang menarik kaos belakang alice. Menyeretnya layaknya kucing. Alice yang tak banyak bercelotoh hanya mengikuti langkah jaehyun yang menyeretnya.

"Kak chan ini k-eh ada tamu ya, sialahkan masuk maaf berserakan"

"Loh? Rose?!"

Rose perempuan anggun itu menoleh, menoleh pada jaehyun yang menyebut namanya, membuatnya ikut terkejut "eh? Jaehyun ya? Kamu?orang sini juga?"

Rose bertanya dengan suara anggun yang mengalun lembut, menatap jaehyun dengan senyuman manisnya, membuat jaehyun mau tak mau ikut tersenyum, menampilkan pipi bolongnya yang menambah kadar ketempanannya.

"Iya, gue tetangga lo, hehe lo baru pindah? Gue nggk tau?"

Alice berdecak, mengikuti langkah jaemin yang menariknya untuk duduk di sofa saat chanyeol menyuruh mereka untuk duduk.

"Kalian saling kenal ya?"

Rose dan jaehyun menarik atensi mereka mengatakan pada cahnyeol yang juga duduk, menatap dua orang itu "ehm, iya kak, jae sama aku satu eskul music, tapi beda kelas" ucapan dari rose membuat cahnyeol mengangguk, lalu melirik pada jaemin yang duduk tenang, dengan perempuan disampingnya yang menekuk wajahnya.

"Oh iya, aku ke belakang dulu ya, mau buat minum dul-"

"Eh, nggk apa apa kok ros-"

"Alice haus, yaudah cepat bikin!"

Rose,jaehyun  tersentak, sambil melirik alice dengan tampang tanpa dosanya, membuat chanyeol terkekeh kecil. "Udah sana rose buat minum untuk mereka" ucapan dari chanyeol diangguki patuh oleh rose yang pergi ke dapur.

"Maaf ya, bokap gue lagi pergi"

Chanyeol berucap dengan tampang ramahnya, disambut dengan kekehan kecil oleh jaehyun "nggk apa kok, kami cuman mau memberi cake buatan mama gue"

"Ah, nggk perlo repot repot-"

"Kami enggak repot kok, udah tinggal bilang trimakasih aja apa susahnya sih!" Jaehyun melotot tajam saat alice berucap dengan entengnya, bersandar pada bahu jaemin yang disampingnya.

"Kakak kenapa? Lagi nggk mood? Mau pulang?" Ucapan
Lembut dari jaemin yang mengelus rambutnya, membuat alice mengangguk lemas dan memijit pelipisnya. "Alice pusing, mau pulang aja" jaemin sontak menjadi khawatir, soalnya alice itu tipe orang yang mudah jatuh sakit, fisiknya memang lemah.

"Yaudah kita pulang aja ya?"
Diangguki lemah oleh alice, dipandang bingung oleh jaehyun yang segera bangkit, melihat sang adik yang menggendong alice arah depan, harusnya jaehyun yang menggendongnya.

"Eh, loh mau kemana? Minuman nya sudah dibuat loh" ucapn dari rose dengan nampan berisinya, memandang bingung pada chanyeol yang hanya diam.
Sambil melirik jaemin yang menggendong sosok perempaun yang rose tau adalah alice.

"Ehm, maaf ya rose, alice mendadak pusing jadi kami pulang dulu, lain kali kami datang lagi deh"

"T-tapi"

"Rose sudahlah, tak apa ada yang sedang sakit jadi kita maklumi aja" chanyeol berujar tenang sambil mengusap bahu rose pelan, chanyeol tau, adiknya ini sangat lemah, tak bisa dikasari ataupun diperlakuakn yang menuruknya tak boleh seperti ini. Hati rose sangat lembut percayalah.

Jaehyun memandang tak enak pada rose, perempuan lembut itu sudah berkaca sambil memegang nampan.
Jaehyum melirik pada alice, gadis itu sudah pucat pasi, dan jaehyun juga sangat khwatir.

"Udah kak jaehyun disini aja kalau mau, jaemin bisa kok ngurus kak alice" ucapn dari jaemin membuat jaehyun terdiam, dengan pandangan bingung. Alice menuggunya, menunggu apa jawaban jaehyun. Memilihnya atau tetap disini?

"E-ehm, betul jaemin? Lo bisa jaga alice kan?" Detik itu juga alice menenggelamkan wajahnya pada dada bidang jaemin. Meneteskan air matanya. Secara tak langsung jaehyun memilih rose bukan?

"Nggk apa kok kak" paling juga besok lo dicuekin kak alice bang jaemin berguman dengan senyum tipisnya.

"Yaudah jaga ya alice, jangan lupa suruh minum vitaminnya"

Rose lega, menaruh nampan itu di meja dengan senyuman merekahnya, tak mengangka jaehyun sebaik itu, " jaehyun duduk dulu"
Ucapan dari rose membuyarkan atensi jaheyun yang mengarah pada alice.

"A-ah iya"

"Udah ya kami pamit dulu maaf ya"

"Eh nggk kok, makasih bilang sama yokap lo, jadi repot repot gini"

Dan jaemin terkekeh pelan sebelum mengangguk lagi, berjalan keluar dari rumah itu bersamaan seorang gadis seumurannya yang berseru nyaring.

"RYUJIN PULANG!" Ryujin, perempuan dengan rambut
sebahu berwarna pink, berteriak nyaring, tak menyadari seorang pemuda yang menatapnya tak suka.

Ryujin menerjabkan matanya beberapan kali, merasa kenal dengan orang dihadapannya, tersenyum ramah lalu sedetik kemudian melunturkan senyumnya, melihat jaemin menggendong seorang wanita.

"Oh? Hai jaem-" baru saja ryujin menyapanya akan tetapi jaemin melewatinya begitu saja tanpa menjawab sapaan itu tanpa senyuman di wajahnya. Hanya raut wajah datar itu yang terpangpang jelas, membuat ryujin menjadi sakit detik itu juga melihat punggung itu dengan senyuman miris

"Mau sampai kapan lo kayak gitu jaemin?"


Sedangkan alice larut dalam pikiran hatinya yang terluka.
Jaehyun lebih memilih perempuan itu dari pada dirinya. Alice masih tetap di posisinya,bersandar dengan nyaman digendongan itu sambil meneteskan air matanya.

Lo berubah jae



****

Fan(g)girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang