MATERI 8

3 0 0
                                    


☮▁▂▃▄☾ ♛Materi VIII♛ ☽▄▃▂▁☮

[Selamat membaca, Cermati dan pahami jika bingung bisa ditanyakan!]

###

"Ada orang bilang bahwa membuat outline itu perlu untuk mempersiapkan sebuah artikel. Ada pula yang mengatakan tidak perlu repot-repot membuatnya. Dia bahkan menganjurkanku untuk langsung saja menulis. Bagaimana ini?"

Outline atau kerangka karangan adalah serangkaian ide/gagasan utama yang disusun secara runut sebagai bentuk rancangan awal sebuah tulisan/artikel. Karena merupakan bentuk awal atau kerangka dari sebuah tulisan, outline terdiri atas ide-ide utama yang akan dikembangkan. Ibarat sebuah pohon, ide-ide utama itu adalah batang, dahan, dan rantingnya. Dari situlah akan muncul daun-daun pengembangan sehingga lengkap menjadi sebuah 'pohon' artikel.

Lantas, bagaimana cara mudah membuat outline sebuah artikel? Kerangka karangan itu terwujud dari penggalian dan pengendapan ide dari berbagai sumber ditambah dengan kemampuan berpikir penulisnya. Berdasarkan pengalaman penulis, langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menyusun sebuah outline adalah sebagai berikut:

1. Tentukan tema apa yang akan kamu tulis.

2. Undang kehadiran ide dengan membuka pikiran kamu terhadap semua ide yang datang. Jangan pernah membatasi diri dengan aliran ide dari kecerdasan semesta.

3. Segera tulis ide-ide tersebut ke atas kertas, sekenanya. Jangan dikritisi. Biarkan ide-ide itu hadir dan mengalir begitu saja. Tugas kamu hanya menuliskannya.

4. Setelah cukup banyak ide yang berhasil kamu petik, periksalah cacatan tadi. Amati dan seleksilah ide-ide itu satu demi satu. Yang relevan dengan tema yang kamu kehendaki, pakailah. Sebaliknya, kalau tidak berkaitan atau amat sedikit kaitannya, coret saja.

5. Susunlah sederetan ide yang kamu pilih itu secara sistematis. Mungkin dari yang umum ke yang khusus atau disusun secara kronologis. Perhatikan betul sistematisasi ide yang kamu susun itu. Pastikan tidak ada gagasan yang melompat-lompat. Buatlah susunan ide itu mengalir, kompak, dan sealur dari ide pertama, kedua, ketiga, dan selanjutnya sampai gagasan yang terakhir.

6. Kembangkan setiap ide utama dengan kalimat-kalimat penjelas/pelengkap. Satu ide utama bisa dikembangkan menjadi satu paragraf. Kalau kamu mempunyai 10 ide utama, maka minimal kamu sudah mendapatkan 10 paragraf. Ini sudah cukup untuk sebuah artikel.

Outline umumnya sangat dibutuhkan terutama untuk karangan yang panjang. Alasannya, sulit bagi penulis untuk memetakan ide-ide utama secara sistematis sebelum menuangkannya ke dalam kerangka karangan secara tertulis atau kasat mata. Bagi para calon penulis atau penulis pemula, saya anjurkan untuk membuat outline terlebih dahulu sebelum menulis artikel. Hal ini penting agar artikel yang dibuat tidak melenceng ke mana-mana. Bagi penulis yang sudah berpengalaman, outline itu acapkali tidak dibuat secara tertulis tetapi 'disusun' secara 'tidak tertulis' di otak. Maksudnya? Ya, outline itu sudah ada di dalam pikiran sang penulis kendati dia tidak secara nyata menuangkan ke atas kertas. Dia langsung saja menulis lengkap artikel dari A sampai Z.

Aku terkadang membuat corat-coret di blocknote terlebih dahulu sebelum menulis artikel. Tetapi, acapkali juga tidak. Kalau tema tulisan sudah ada dalam pikiran, langsung saja saya ketik sampai selesai sehingga tercipta sebuah artikel yang utuh.

Nah, kamu bebas memilih cara mana yang cocok. Entah Anda membuat outline atau tidak, yang penting kamu dapat menghasilkan artikel yang sistematis, cukup pengembangannya, dan menarik.

Semoga bermanfaat.

MateriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang