️️ ️️
️️ ️️
Novaturient.
(nuh-vuh-nyoo-tree-uhnt)
(adj) Desiring or seeking powerful change in one life's behavior, or situation.
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️.
.
.
.
.
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️"Adek! Cepet, ih. Udah setengah enam nanti telat."
"Iya, sebentar!"
"Kakak! Adek! Sarapan dulu ini."
"Aduh, udah enggak ada waktu, Ma. Si adek bisa telat."
Kediaman Renjun dan Chenle sudah diawali oleh kebisingan yang mereka buat di pagi hari. Bahkan sosok wanita dewasa yang masih sibuk berkutat di dapur dengan celemek melekat di tubuhnya hingga menggelengkan kepala melihat kelakuan dua anaknya.
Bisa dibilang lebih banyak Renjun yang berteriak sih. Chenle sendiri memang tipikal anak yang santai -walau sedang dalam keadaan genting sekalipun-. Maka di saat menangkap banyak serbuan kalimat dari si sulung ia cukup membalas seadanya. Biar Renjun puas, begitu maksudnya.
Bahkan di saat Renjun menarik lengannya untuk lekas berangkat ia tetap santai. Berbeda dengan Renjun yang amat sangat disiplin apalagi urusan waktu. Kata telat, sekali pun tidak pernah mampir dalam kamus hidupnya.
"Kak, santai dong nariknya. Aku bukan hewan lho." Satu protes berhasil Chenle layangkan, sayang sekali bukan sebuah respon yang didapat melainkan Renjun yang menatapnya tajam.
"Udah telat gini kok masih bisa-bisanya kamu bilang santai." Hardiknya. Peduli apa dengan Chenle yang tengah meringis menahan sakit. Pokoknya adiknya ini harus sampai di lokasi tepat waktu.
'Badan doang Hello Kitty, tapi tenaga Hulk.' Batin Chenle.
Jadilah keduanya berangkat dengan menaiki Motor yang dikendarai Renjun. Jangan tanya soal kecepatan, sudah jelas bak orang kesetanan alias cepat banget! Di atas 80 km/jam ada, mungkin.
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️
***
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️
️️ ️️Berbeda dari kediaman diawal tadi yang sudah membuat gaduh seisi rumah, di kediaman kedua kali ini lebih ke tenang atau memang isinya adalah orang-orang pendiam?
"BANG! ASTAGA, KUNCI MOTOR MANA? TAS? TAS?"
Oh salah, ternyata sama saja. Tetapi bedanya, sumber yang membuat bising kali ini adalah dari si bungsu. Sedangkan si sulung yang sempat diteriakkan hanya memutar kedua bola matanya jengah. Adiknya ini telampau mudah panik, padahal jelas-jelas kunci motor ada di atas meja, tas ada di sofa.
"Salah sendiri bangun kesiangan." Bukannya membalas untuk membantu sang adik yang tengah gusar minta ampun, Jaemin lebih mencibirnya.
"Apa sih rame banget?" Satu suara lembut menyapa telinga kedunya yang sontak menolehkan kepala ke sumber suara. Di sana ada Bunda dengan tangan kanannya yang memegang saringan.
YOU ARE READING
Novaturient | [ CHENJI/JICHEN ]
Fiksi RemajaKisah kasih dua anak adam semasa menjejak status baru sebagai mahasiswa. Lalu bagaimana skenario semesta dapat mempertemukan keduanya?