4. IDE GILA MARK

9.9K 1.2K 250
                                    


Haechan berusaha menerobos derasnya hujan, namun tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan cepat sehingga genangan air terciprat kearahnya.

"SIALAN, BAWA MOBIL GABISA PELAN-PELAN APA, GUA SUMPAHIN LO NABRAKKK!!!" Haechan misuh-misuh karena bajunya yang basah akibat terciprat air.

Sial sudah, bajunya basah dan juga kotor, dia berjalan dengan cepat karena tak tahan dengan keadaan baju kotor seperti ini.


Sesampainya dirumah ia mendapatkan tatapan aneh dari penghuni rumah.

"Ya! Haechan kenapa kau jadi begini?" Tanya Taeyeong khawatir karena melihat Haechan dengan pakaian kusut.

"Ceritanya panjang mom, ini gara-gara pengendara mobil yang gak bertanggung jawab, bawa mobil gak pelan-pelan, nyiprat semua deh" Haechan menjelaskan kejadian tersebut dengan ekspresi kesal.

"Wah emg kurang ajar"

"Padahal tadi udah Haechan sumpahin biar nabrak" penjelasan Haechan tentang sumpahnya membuat Mark yang tengah minum kemudian tersedak.

"Uhuk uhuk"


Taeyong mengernyitkan dahi "heh! Kenapa Mark?"

Mark hanya menggeleng lantas naik kekamarnya. Saat ia didalam kamar "sialan, untung saja tadi aku tidak jadi menabrak pembatas jalan, jadi dia menyumpahiku"






Flashback on

Mark melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena sedang hujan, namun pandangannya terkunci ketika melihat sosok mungil yang ia kenal tengah berjalan menerobos hujan.


Akhirnya ide gila muncul di otaknya, jika kalian bertanya siapa pengendara mobil tak bertanggung jawab dan ugal-ugalan di jalan, ya itu adalah Mark Jung.


Yang benar saja Mark hampir menabrak pembatas jalan hanya karena tertawa terbahak bahak setelah apa yang ia lakukan kepada Haechan.

Sepertinya doa Haechan ampuh.

Flashback off




Waktunya makan malam, namun Haechan tak kunjung turun kebawah.

"Taeyong, dimana Haechan?" Tanya Jaehyun.

Taeyong menggeleng "mungkin dia dikamar, kenapa dia belum turun untuk makan malam"

"Tadi pas aku ingin turun kesini, aku mendengar suara gaduh dari dalam kamarnya" ujar Jeno.

Bertepatan dengan Mark yang baru datang sepertinya Jeno punya ide konyol untuk kakaknya ini "oh kak Mark, calon istrimu belum turun untuk makan malam, panggillah dia kemari"

Mark menatap Jeno tajam "Tidak", namun sepertinya Ayah dan Ibunya juga berfikiran sama dengan Jeno.

"Benar kata Jeno, Mark. Panggil Haechan untuk turun makan, tidak biasanya ia seperti ini" ucapan Taeyong diangguki oleh Jaehyun, namun dibalas dengusan oleh Mark.

"Tapi mom-" belum sempat melanjutkan ucapannya, Jaehyun sudah terlebih dahulu menatapnya dengan tatapan ingin menguliti Mark, sehingga ia dengan terpaksa naik keatas untuk memanggil Haechan.


Mark mengetuk pintu berkali-kali dan menyerukan nama Haechan, namun tak ada jawaban. Mark geram hingga dengan lancang memutar knop pintu.

"Hah? Tidak dikunci?" Gumamnya lantas masuk kedalam.

Betapa terkejutnya Mark ketika mendapati lampu tidur Haechan pecah dan berceceran dilantai, dan Haechan yang meringkuk di ranjang dengan selimut yang membalut dirinya.

"Heii!!!! Kau memecahkan lampu tidur bodoh!" Maki Mark, namun tak ada respon dari Haechan. Mark bingung, kemudian mendekati Haechan, membalikan tubuhnya.

Mark terkejut ketika melihat Haechan penuh keringat dan jangan lupakan suhu badannya yang sangat panas.


"Kau demam?" Mark memang bodoh, panggil Mark dengan sebutan bodoh sekarang, sudah tau Haechan demam dan ia masih bertanya.


Badannya menggigil hebat, Mark jadi ketakutan. Dan tidak ada pilihan lain selain menggendong Haechan untuk dibawa kerumah sakit.


Mark terpaksa menggendong Haechan, saat melewati ruang makan. Orang-orang disana nampak kebingungan karena Mark yang menggendong Haechan.


"Mark! Kau mau kemana? Kenapa Haechan-" tanya Taeyong.


"Dia demam, aku akan membawanya kerumah sakit" setelah mengucapkan kalimat tersebut, Mark membawa Haechan kemobil dan menuju RS.





Sedangkan yang didalam rumah malah tersenyum "kenapa Mark khawatir? Biasanya tidak seperti itu" Jeno terkekeh geli saat melihat ekspresi Mark ketika menggendong Haechan, seperti ada raut wajah khawatir.


"Sepertinya kita harus mempercepat pernikahan setelah Haechan sembuh" Ucapan Jaehyun ditanggapi oleh tawa dari Taeyong dan Jeno.

"Ayo cepat selesaikan, nanti kita ke RS menyusul mereka".



❀❀❀❀❀

Sementara Mark lupa membawa handphone, ia sedang menunggu Haechan didalam ruang rawat. Ia ingin pulang namun orang tuanya belum datang kemari, mana mungkin ia tega meninggalkan Haechan sendirian dengan keadaan seperti ini.



Sudah pukul 10 malam, namun tidak ada yang datang. Terpaksa Mark harus menginap disini.



Sementara didepan pintu, 3 orang disana nampak terkekeh karena rencana mereka berjalan lancar. Sebenarnya Jaehyun, Jeno, dan Taeyeong sudah datang sedari tadi, hanya saja mereka seperti menemukan ide agar anaknya bisa dekat dengan Haechan. Yaitu dengan tidak menampakkan diri.



Bersambung....

Jngan lupa vote dan komen:)

Loving You ; markhyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang