🏀#No Homo

71 13 7
                                    

Bandung, 4 Februari 20xx

"Ree, lo homoan ya?"

Pertanyaan macam apa itu?! Biasanya jika seorang lelaki di beri pertanyaan seperti itu mereka pasti akan mengernyit bingung dan malah protes tak terima. Lain halnya dengan Aree yang duduk di bangku sambil membaca buku yang dipinjamnya dari perpustakaan.

"Kenapa? Emang kalo gue homo lu mau sama gue?" Aree menoleh sejenak untuk menjawab lalu kembali menatap bukunya.

Mendengar jawaban santai sekaligus bar-bar itu membuat si pelontar pertanyaan diam tak berkutik. Seluruh siswa kelas XI IPA 1 tahu kalau Rifki itu punya rasa sama Aree. Hanya orang tak peka seperti Aree saja yang tidak tahu. Nanda bahkan sudah tahu dan sudah bilang ke Aree. Aree saja tidak percaya.

"Nan, kantin yuk." Aree beranjak dari duduknya sedikit melonggarkan dasi abu-abu yang melilit lehernya.

"Mm-hm." Nanda hanya mengikuti sepupunya berjalan keluar dari kelas. Istirahat memang hal terbaik.

Tumben sekali, suasana kantin sedikit sepi, biasanya para siswa sudah berkumpul duduk berjejer-jejer. Saat ini hanya beberapa saja. 

"Lu mau apa? Biasanya?"

"Terserah deh, bosen bayem terus, samain aja kek lu. Asal jangan sayur bayem. Lo minumnya apa?"

"Oke! Es teh aja." Nanda berlalu pergi menuju stand Bu Hamidah.

Sedangkan Aree berjalan ke tempat penjual minuman yang lumayan akrab dengan para siswa, Pak Darmo.

"Bu, nasi tumis tempe sama telor dadarnya dua ya."

"Tumben henteu pesen bayem Nan?" Tangan Bu Hamidah segera mengambil piring dengan cekatan mengambil pesanan Nanda.

"Hehe, iya bu, Aree minta ganti."

Sedangkan di seberang stand Bu Hamidah, Aree sedang membeli minuman.

"Pak, Es teh nya dua. Satunya jangan dikasih gula."

"Siap!"

Ttuk

Nanda meletakkan dua piring berisikan makanan buatan Bu Hamidah itu di meja putih berbahan atom kantin.

"Nih punya lo." Aree menyodorkan segelas es teh untuk Nanda.

"Thanks."

"Kembali."

Nanda meminum es teh di gelas plastik dengan sedotan hijau itu lalu tiba-tiba mengernyit.

"Loh? Kok gak manis?"

Aree yang juga baru saja menelan satu teguk es teh Pak Darmo pun ikut mengerut kan dahi.

"Ketuker berarti. Gue pesen es teh tawar." Aree menukar gelas mereka.

"Bisa-bisanya ada orang minum teh tanpa gula, kek apa coba rasanya?" Cibir Nanda lalu segera meminum teh nya yang tadi tertukar.

"Ya tawar lah, namanya juga teh tawar."

Akhirnya pemuda dengan Name Tag Areeska Bima V. itu menyuap sesendok makanan ke mulutnya.

"Btw Ree,"

"Hm?" Aree hanya bergumam, masih sibuk mengunyah tumis tempe kecap dan telur dadar yang ada di mulutnya.

"Kemaren gw ditanyain deh sama Luna."

Flashback

"Nan, sejak kapan sih?" Luna menghampiri Nanda ketika kebetulan melewati kelas Nanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Love With You! [BrightWin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang