Kabar Baik Datang

13 5 1
                                    

“The best way to not feel hopeless is to get up and do something

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“The best way to not feel hopeless is to get up and do something. Don’t wait for good things to happen to you. If you go out and make some good things happen, you will fill the world with hope, you will fill yourself with hope.”

- Barack Obama

Happy Reading

Setelah libur panjang lebaran, biasanya aku enggan untuk kembali ke rutinitas sekolah. Tapi kali ini berbeda, tiga bulan berada di rumah membuat aku tak lagi bisa membedakan mana waktu liburan dan mana waktu sekolah. Semua hari seperti liburan dan rasanya liburan kali ini terlalu panjang bagiku. Kembali ke sekolah menjadi hal yang menyenangkan, tapi pandemi masih belum berakhir. Covid masih betah menetap di negeri ini.

Pasca libur lebaran, siswa kelas VI tidak lagi diberikan tugas sekolah dan hanya menunggu pengumuman kelulusan yang akan digelar secara virtual. Meski begitu, aku cukup gembira menyambut momen ini. Ini satu-satunya momen untuk mengetahui hasil belajarku. Berdasarkan surat edaran, tolak ukur penilaian akan menggunakan nilai rapot tiga tahun terakhir. Semoga nilaiku cukup baik, mengingat aku selalu berusaha maksimal selama sekolah.

Hari pengumuman pun tiba, aku diminta mengakses youtube channel sekolahku untuk mendengarkan pengumuman kelulusan dan beberapa kategori siswa berprestasi. Dengan jantung berdebar-debar aku menyimak pengumuman yang dibuat oleh sekolahku. Alhamdulillah semua siswa dinyatakan lulus. Aku bersyukur dinyatakan lulus dan mendapatkan beberapa penghargaan atas prestasi belajarku. Puncaknya, namaku disebut sebagai lulusan terbaik di sekolahku. Aku terdiam sejenak seakan tak percaya, sebelum akhirnya berteriak kegirangan.

Sungguh ini pencapaian yang berarti sebagai buah kerja kerasku dalam belajar. Benar ungkapan yang sering diucapkan oleh Bunda, "Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha". Meskipun tidak berkesempatan mengikuti ujian akhir sekolah, tapi justru proses belajar dalam tiga tahun terakhir terasa lebih dihargai. Bukan ingin berbangga diri dengan prestasi, tetapi pencapaian ini seperti penyemangat bagiku untuk lebih giat belajar dan meraih prestasi lebih baik di kemudian hari.

Hal yang tak kalah membuatku bahagia adalah melihat senyum bahagia dan bangga di wajah Ayah dan Bunda. Mereka lah penyemangat utamaku yang tak pernah lelah menasihati agar aku rajin belajar. Di titik jenuh, mereka pula yang selalu membakar semangatku untuk terus menuntut ilmu. Belum mampu aku membayar pengorbanan mereka, tapi aku bahagia bisa menghadirkan senyum di wajah Ayah dan Bunda karena prestasi belajarku.

Begitu aku membuka handphone, aku mendapat banyak pesan yang berisi ucapan selamat dari teman-temanku. Andai saja pengumuman tidak dilakukan secara virtual, mungkin aku sudah dihujani pelukan para sahabat yang aku cintai. Telingaku juga mungkin akan mendengar nyaring pekik sahabat-sahabatku. Ah sudahlah, meratapi keadaan tidak akan pernah ada habisnya. Aku seharusnya bersyukur masih dilimpahi kesehatan, dikelilingi keluarga dan sahabat, serta dimudahkan dalam menuntut ilmu. Tak seharusnya aku mengeluh dengan segala ujian pandemi ini.

By the way, sebagai lulusan terbaik aku juga menerima beberapa hadiah dan sejumlah uang sebagai penghargaan dari sekolah. Ingin rasanya aku bersenang-senang di mall dengan uang itu, namun Bunda memintaku untuk menyimpan uang itu dan menggunakan seperlunya saja. Lagipula hampir semua mall tutup selama pandemi.

Kelulusan sekolah dasar ini bukanlah akhir dari perjalanan menuntut ilmu. Pintu sekolah di jenjang menengah pertama telah menanti. Jauh hari aku sudah bertekad untuk melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Semarang. Dari informasi yang ku dapatkan, sekolah ini adalah salah satu sekolah favorit di kota Semarang dan tidak lah mudah untuk diterima di sekolah ini. Selain nilai akademis, siswa juga harus memiliki nilai prestasi. Aku bersyukur memiliki beberapa prestasi non akademis yang sertifikatnya sudah terdaftar sebagai nilai prestasi.

Memasuki masa pendaftaran sekolah, Bunda sudah menyiapkan dokumen yang diperlukan. Maklum saja, pendaftaran untuk siswa luar kota Semarang tidak dapat dilakukan secara online karena membutuhkan dokumen tambahan seperti surat keterangan domisili. Jadi aku harus mendaftar melalui operator sekolah yang dituju dengan membawa kelengkapan dokumen sesuai persyaratan. Lagi-lagi karena masih dalam kondisi pandemi, siswa tidak diizinkan untuk datang langsung ke sekolah dan hanya diwakilkan oleh orang tua. Hiks... Padahal aku ingin sekali datang langsung ke SMP Negeri 1 dan melihat seperti apa kondisi di dalamnya. Jujur saja, lokasi SMP Negeri 1 tidak asing bagiku, karena sebelumnya aku sering menemani Bunda mengantar dan menjemput Kakakku yang sekolah di SMAN 6 yang letaknya bersebelahan dengan SMP Negeri 1. Tapi aku belum pernah masuk ke lingkungan dalam sekolah.

Seperti biasa, Bunda dapat diandalkan untuk mengurusi segala keperluan sekolahku. Termasuk urusan pendaftaran sekolah. Bunda yang mendatangi SMPN 1 untuk mendaftar sekolahku. Kata Bunda pendaftaran cukup mudah karena operator sekolah sangat membantu. Proses seleksi berjalan sekitar satu minggu, aku cukup memantau hasilnya secara online. Meskipun peringkatku tidak termasuk peringkat atas tabel hasil seleksi, namun aku cukup percaya diri bisa diterima di SMPN 1. Hahaha...

Hari pengumuman hasil seleksi pun tiba, hasilnya dapat dilihat sejak pukul 12 malam. Tapi aku ketiduran dan baru melihat hasilnya di pagi hari saat aku bangun. Alhamdulillah... Namaku ada dalam hasil seleksi, artinya aku diterima sebagai siswa baru SMP Negeri 1 Semarang. Yay... Aku bersiap memasuki tahap baru dalam perjalananku menuntut ilmu, begitu pula aku bersiap memasuki fase new normal dari pandemi ini. Tidak sabar rasanya memulai bersekolah di jenjang SMP ini. Tak lupa aku bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kemudahan dalam hidupku.

-tbc-

Halooo!
Terimakasih buat kalian yang udah baca cerita aku sampai disiniii. Semoga kalian suka!

Kalo ada typo jangan lupa diingetin yaaa

See you~

❤❤❤

My Little Journey Trough The Perfect Storm : Pandemic Of Covid-19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang