06. Pertemuan Aneh

27 2 0
                                    


🦉🦉🦉

Gadis remaja itu berdiri di depan cermin besar seukuran tubuhnya, memperhatikan lamat-lamat dirinya yang selesai memakai seragam sekolah kebanggannya dengan rapi.

Ada satu hal yang sungguh mengganjal di wajah Ava, lebih tepatnya dibawah lingkar mata gadis itu. Sungguh, ia berterima kasih kepada Afnan. Karena pria itu, Ava tidak bisa tidur. Hadiah yang ia dapatkan, tentu saja kantong mata yang besar ini. Kantong mata yang mungkin cukup besar untuk menyimpan uang logam.

Sekarang matanya mungkin sudah mirip dengan mata panda.
Dengan kesal gadis itu mengambil conceler di atas meja rias.

Mengoleskan sedikit, lalu menepuk-nepuknya secara perlahan, berusaha menutupi mata panda itu. Setelah dirasanya berhasil ia melanjutkan merias wajahnya dengan make up senatural mungkin.

Tentu saja ia tidak lupa menyemprotkan parfum kesukaannya, parfum yang memiliki wangi buah lembut yang menenangkan.

Ava menyampirkan tas biru mudanya lalu berjalan menuju meja makan. Tempat dimana ibunya sudah pasti menunggunya.

“Papa!. Kapan papa pulang?”  Senyum gadis itu mengembang sempurna melihat papanya yang sudah duduk,   sedang menyeruput kopi. Tak sengaja gadis itu melihat ke arah mamanya yang menatap datar dirinya.

“Ah mama, selamat pagi ma” Gadis itu tersenyum, tapi senyum penuh keraguan. Mamanya menganggukkan kepala dan kembali menyeruput tehnya.

“Anak kesayangan papa. Kemari duduklah”

Ava menarik kursi dan duduk di sebelah ayahnya, senyumnya kembali mengembang dan pria paruh baya itu tersenyum lembut, tangannya juga mengelus lembut pucuk kepala putri kesayangannya.

“Papa pulang tadi malam, Ahh papa merindukanmu my little princess”

“Aku juga merindukan papa. Oleh-oleh?”

“Maafkan papa sayang, papa lupa” Pria paruh baya itu menunjukkan wajah merasa besalahnya

“Tidak papa pa, Papa pulang aja udah seneng banget” Mereka saling berpelukan di depan mamanya yang menunduk, setia dengan makanannya yang enggan melihat interaksi di depannya.

“Ava makan sarapanmu, Nanti terlambat” Suara mamanya menginterupsi, Ava melepaskan pelukannya dan mulai memakan sarapannya dengan tenang.


*****

Gadis itu sudah sampai di sekolah, ia berjalan di lorong sekolah menuju kelasnya. Saat ini suasana hati gadis itu sedang senang, terbukti ia mengembangkan senyum kecil di bibirnya.

Melihat papanya yang pulang ke rumah membuatnya lupa dengan masalahnya sejenak. Masalah yang membuat ia tidak bisa tidur semalaman. Terpikirkan olehnya, jika ia seperti itu terhadap mamanya.

Mama yang tersenyum hangat kepadanya dan ia yang memeluk erat mamanya, menyesap dalam-dalam aromanya. Merasakan kehangatan ibu.

Ava sudah sampai di kelas, namun ia melihat kelas yang masih sepi. Hanya ada beberapa orang disana. Ava melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas. Seketika Ava berhenti.

Ia melihat seseorang yang sepertinya tidak asing tengah menelangkupkan kepalanya di atas meja, dengan kepala membelakangi dirinya dan ditumpu dengan lengan  pria itu.

Pria itu duduk di bangku paling belakang dimana tempat Afnan duduk. Tunggu dulu! Apa mungkin gue salah lihat? Mungkin saja orang lain. Astaga kenapa gue selalu memikirkan pria gila itu, benar-benar tidak waras.

Ava kembali berjalan menuju tempat duduknya yang ada di ujung sebelah jendela. Yang hanya berjarak 3 meja di depan pria itu duduk.

Aduhh! Sialnya gadis itu tidak sengaja menabrak ujung salah satu meja. Membuatnya mengaduh kesakitan, bisa Ava rasakan bahwa bagian pinggangnya akan membiru nantinya. Setelah mengusap piggangnya yang terkena meja, ia melihat kedepan bermaksud kembali ke tempat duduknya.

Namun lebih sialnya, matanya bertatapan dengan pria yang ditemuinya semalam, pria yang membuat ia sangat marah, pria yang ia maki selain farzan, dan jangan lupakan pria yang membuat hidupnya tidak tenang. Afnan menatap Ava dengan wajah yang tidak dimengerti gadis itu. Mampus gue, baru dipikirin eh dah nongol aja pikirnya.

Ava memutuskan tatapannya, membuang muka seolah tidak melihat atau mengenal pria itu. Gadis itu menaruh tas di meja tempat duduknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i dare youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang