part 4 MAAF KU UCAP DALAM HATI

19 0 0
                                    

sudahh tak terasa akhirnya sudah terlewati 1 tahun di bangku kuliah.

"huhhhhh tak terasa sudahh sejauh ini berjuang melawan peperangan antara bacot dosen dan bacotnya soal-soal" ujar  diana

salah satu teman diana menanggapi ucapan diana tersebut

" wedehhhhh bacot lu berkelas juga din wkwkwkwkwkwk" ujar fajri, teman sekelas diana

" hahahhahahaha, bisa aeelahh kau jri" sahut diana

" lahh emang gitu kan, wkwkwkwkk" ujar fajri
" yoii......, jri" ( sambil cengar- cengir), sahut diana

lamanya fajri dan diana bercakap-cakap dan sengaja aldi melewati tempat diana dan fajri

" Btw jri kok tiba-tiba panas ya" ujar diana

" gak kok biasa aja din, haluu kalik lunya" sahut fajri

aldi yang saat itu geram dan dia hanya menahannya saja, maklum ia tahu itu hanya candaan saja

" sabar sabar di" ujar aldi dalam hati
dan aldipun langsung berlalu dari harapan diana

" ehhh, btw lu ada masalah tah sama aldi, dia baik tau sebenarnya" ujar fajri

" dari mana lu tau dia baekk" sahut diana

" ehhh, iya gw blm cerita aldi itu temen gw dari Orokk sampek sekarang, hehehehe" ujar fajri

" haaaaaaaa, demi lu, lama juga ya pantesan" sahut diana

" dia tuhh ya din orangnya gak pelit ilmu soleh lagi, tapi emang sih dia tuhh kadang-kadang ngeselin jadi anak" ujar fajri

" elehhh soleh darimana, palingan dia pernah pacaran" sahut diana.

diana yang memancing fajri agar ia bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang aldi
maklum lahh cewek

" sumpah din, klau aldi mahh  ya gak pernah pacaran gw berani jamin katanya dia  takut dosa"  ujar fajri

" iya gw percaya kok jri, tadi tuhh gw canda doang wkwkwkwk, dah ya jri gw ada urusan bentar biasa organisasi memanggil " sahut diana

" okeyyy, next time ya" ujar fajri

keduanya pun pergi dari tempat keduanya bercakap-cakap.

" ternyata aldi orang nya gak seperti yang gw di fikirkan" ucap diana dalam hati

diana yang pada saat itu berjalan menuju ke ruangan organisasi dan tanpa melihat kanan kiri diana tidak sengaja bertabrakan dengan seorang wanita yang menutup auratnya dengan sempurna pikirnya seperti bidadari surga, ia adalah teman  di jurusannya,  namanya adalah fika

" maaf ya fik  aku tidak melihatmu tadi" ujar diana

" iya gpp kok, lain kali hati2 ya"  sahut fika

" Okehhh, makasih ya" ujar diana

"terimakasih kembali din" sahut fika

dan fika pun berlalu dari hadapan diana

" Masyaallah, kapan kira-kira ya aku bisa seperti fika, dan lihat saja tampilan ku saat ini tomboy jilbab saja masih pendek banget, huhhhh udahlah emang gw gak bisa kek fika" ujar diana dalam hati.

diana pun bergegas menuju ruangan organisasi
sesampainya diruangan

" huhhh capekk syekalii harii ini udah panas plus gerahh rasanya pengen lepas jilbab" ujar diana

tanpa  diana sadar ternyata diruangan itu ada aldi teman sekelas nya, dia menghampiri diana

" maaf din sebelumnya, jika aku lancang berbicara, jilbab wajib bagi kaum wanita karena untuk menjaga Marwah nya sebagai wanita yang suci wanita itu sungguh mulia din, makanya Allah mewajibkan memakai jilbab, panas dan gerah bukan suatu halangan untuk tidak memakai jilbab, panas dunia tidak sebanding dengan panas nya api akhirat" sahut aldi

" udahh ceramahnya pak ustad aldi, aku tahu tapi aku blm siap lahir batin untuk memakai jilbab sekarang kau mengerti kan maksud ku" (menoleh ke aldi )" sahut diana

dan aldi membalasnya dengan nada sabar dan santai

" terserah lu lah din......, yang penting gw dah ngingetin  emang dasar orang keras kepala", ujar aldi

dan aldi berlalu dari hadapan diana

" kenapa sihh al lu bersikap begini sama gw, gw salah apa sama lo, gw juga gak pernah ngurusin hidup lu
al..........., mau kemana lu emng dasar lu ya orang sombong najisss gw klau punya suami kek lu nanti" sahut diana

aldi langsung pergi tanpa  menanggapi sepatah katapun  ucapan diana

" seandainya lu tau din gw suka sama lu, maaf jika caraku salah karena aku bukan seperti laki2 yang lain yang pandai mengungkapkan perasaan karena ini adalah hal yang salah jika aku mengajakmu untuk berpacaran" ujar aldi dalam hati

sedangkan diana yang masih didalam ruangan ngedumel- ngedumel sendiri kek orang gila

" sumpah yang baru kali ini gw kenal orang kek dia, gw benci sama lu alllllllllll........!!" sahut diana

secara spontan diana mengucap kata itu tanpa berfikir terlebih dahulu.

" wehhhh ati2 din benci- benci gitu suatu saat nanti aldi jodoh lu wkwkwkwkwk" ujar akbar

akbar adalah salah seorang kating diana diorganisasi

" hemmmmm, jangan mulai deh bang, ogah banget gw punya suami sombong nya nauzubillah kek dia dah lah bang mau keluar bentr cari jodoh wkwkwkwwk", sahut diana

" yoi din, awas jodohnya aldi wkwkwkwkwk" ujar akbar

" hadehh bang bang tipe dia tuhh ya bukan kek gw kalik jadi ya mana mungkin, jadi jangan Ngadi- Ngadi deh " sahut diana

" MUNGKIN WKWKWKWWKWK", ujar Akbar

diana yang saat itu keluar dari ruangan menuju masjid dekat tempat ruangan organisasi.

" wedehhhh ngadem dluu lah disini wkwkwkwkk"ujar diana

dilihatnya dibalik jendela masjid aldi sedang melakukan solat dhuha

" anahh tu anak sombong rajin juga tohh solat dhuha nya, sayang aja al sikap lu sama gw gitu coba aja seandainya lu gak bersikap gitu sama gw, MUNGKINNNN...!!" ujar diana

" hehh ngomong apa sihh din  tipe dia tuhh bukan kek lu jadi sadar diri sebelum jatoh, dia atuh ya cocok sama si fika yang Sholehah itu gak kek lu yang tomboy begini, ihhhh ogahh ding gw suka sama tu orang",  ujar diana

tanpa diana sadar dirinya seolah menghakimi dirinya sendiri

" itu diana kan kok dia seperti melihat kearahku" ujar aldi dalam hati

memang benar adanya jikalau Allah itu maha membolak balikan hati manusia, kata benci saja bisa berubah jadi cinta.

haiiiiii
semua ahhhhhh

terimakasih sebelum nya sudah berkenan membaca ceritaku

tunggu part selanjutnya nya ya









Mencintaimu Adalah Soal WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang