Prologue

1.4K 98 40
                                    

London, Inggris

‘’Kumohon tolong selamatkan putriku. Akan kulakukan apa saja sebagai balasannya, Tuan.’’

Seorang wanita paruh baya tampak bersimpuh sembari terus menyatukan tangannya di depan dada berusaha memohon pada seorang pria yang kini berdiri di hadapannya.

James Hornet Stone, siapa yang tak tahu dengan pria seksi nan tampan berusia 27 tahun itu, Miliader yang terkenal dengan prestasi dan kejeniusannya, penguasa kota London yang memiliki kekayaan menakjubkan. Sosok yang begitu dihormati di dunia bisnis. Tak ada yang tak bisa sosok itu dapatkan di dunia ini, kecuali nyawa dan keabadian.

James tersenyum miring, menyembunyikan kedua tangannya di balik saku celana hitam miliknya. Manik matanya menelisik wajah wanita paruh baya yang tengah bersimpuh di hadapannya sembari memohon itu.

Ah, semua ini menghiburnya.

Ia sedikit memiringkan kepalanya ke kanan. Mencoba melihat ekspresi wanita di bawahnya tanpa menunduk. Karena ia benci menunduk.

James masih mendengar permohonan wanita di depannya, namun, ia hanya merapatkan bibirnya, tetap mempertahankan seringaian licik andalannya. Hingga pada akhir, ia berjongkok dan menyamakan tingginya dengan wanita itu, ‘’Sebesar apa nyali rakyat jelata? Hingga kau berani datang kemari?’’

Wanita itu tertegun, dengan hati-hati dia meneguk air ludahnya sendiri dan berusaha menyusun jawaban paling tepat dan sopan, ‘’Maafkan saya, Tuan. Tapi tolong.. tolong selamatkan putri saya, dia baru saja kecelakaan dan harus segera dioperasi. Saya tidak tahu harus meminta bantuan ke mana lagi, Tuan,’’ ucapnya dengan air mata berderai.

‘’Berapa usia putrimu?’’ tanya James dengan nada dingin.

‘’M-minggu depan, dia berusia 19 tahun, Tuan.’’

James kembali berdiri, kakinya melangkah ke arah jendela besar yang terdapat di dalam ruangannya itu, ‘’Akan kuselamatkan putrimu, tapi dengan sebuah syarat.’’

Wanita itu seketika mendongak cepat-cepat, membelalakkan kedua matanya antara bahagia dan tidak percaya. Lidahnya menjadi sedikit kelu. ‘’Syaratnya apa, Tuan?’’

‘’Berikan putrimu padaku ketika usianya menginjak 23 tahun,’’ jawab James dengan ringannya. Masih berdiri, tentu saja dan menatap ke arah luar jendela.

Wanita itu melotot, pandangannya memelas pada pria bernama lengkap James Hornet Stone itu. Tenggorokannya seolah-olah tersangkut belati, jantungnya serasa terhimpit oleh bayangan-bayangan yang tak ingin ia bayangkan.

‘’Aku tidak sengaja melihat anakmu bekerja sebagai pelayan di salah satu restaurant minggu lalu, dan perlu kau ketahui bahwa. Putrimu menarik perhatianku.’’ James berbalik dan berjalan kembali ke kursi kebesarannya yang ada di sana.

‘’A-ak-aku tidak bisa melakukannya, Tuan.’’ Dia berujar lrih, menunduk seraya meremas baju usang yang ia kenakan. ‘’Tolong berilah pilihan lain, Tuan.’’

‘’Tidak ada pilihan lain,’’ jawab pria itu. ‘’Putrimu akan hidup, walau sementara bersamamu. Apa kau tidak ingin melihat putrimu lagi?’’

Wanita itu semakin disulitkan dengan pilihan pria di depannya ini. Membiarkan anaknya hidup, namun akan terperangkap di satu kandang bersama dengan seorang Monster, Anna tahu bagaimana sifat James. Selama 12 tahun wanita setengah baya itu mengabdikan diri sebagai pelayan pribadi di rumah besar kelurga Stone, sebelum akhirnya memutuskan berhenti sekitar 4 tahun lalu. Bagi Anna yang sudah tahu sifat asli James, menyakitkan untuk membiarkan putrinya tinggal dengan peria itu, namun membiarkan anaknya tiada, itu lebih merusak batinnya.

‘’Baik, Tuan’’ wanita itu berucap dengan nada lirih lagi, air matanya makin menderas tak terkira. Sementara, pria bernama James itu tampak tersenyum penuh kemenangan sembari menerka-nerka pilihan mana yang akan dipilih wanita yang sebenarnya berstatuskan sebagai ibu tunggal itu. ‘’Selamatkan putri saya, Tuan. Akan kuberikan padamu jika dia sudah berusia 23 tahun,’’ ujarnya setengah memohon.

‘’Kupegang ucapanmu, jika kau ingkar. Kupastikan bukan hanya nyawamu yang melayang, tapi nyawa putrimu juga akan melayang.’’

Wanita itu hanya terdiam ketika pria itu mengisyaratkan padanya untuk berdiri. Namun, tak berselang lama ia berdiri segera. Masih menatap lekat-lekat pada pria tegap di hadapannya.

‘’Tugaskan dokter dan perawat terbaik untuk operasi putri Ny. Anna secepatnya.’’ Ujar James yang tampak memberikan perintah pada salah-satu orang kepercayaannya di luar sana melalui telepon.

Setelah memberikan perintah, James membuka laci meja kerjanya, mengambil selembar cek dari sana dan menulis dominan nilai fantastis pada lembaran kertas cek tersebut.

‘’Rawat dia dengan baik,’’ James menyodorkan cek itu pada wanita di hadapannya, kemudian mengisyaratkan untuk segara meninggalkan ruangannya tanpa sepatah kata lagi, sesuai perintah. Wanita tadi membungkuk tanda hormat dan segera berjalan keluar sembari mengelap sisa air matanya.

Masih di dalam ruangannya, James tersenyum miring dengan membayangkan gadis itu menjadi miliknya, rasanya ia sudah tidak sabar menunggu. ‘’Waiting for me, my baby girl.’’

Cast:

James Hornet Stone

Alessandra Martine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alessandra Martine

Alessandra Martine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC....

Ff baru yeiy, padahal story dulu belum selesai, btw jangan lupa votenya ya. Menurut kalian gimana castnya? Cantik nggk? Ganteng? Btw itu hanya visual menurut author ya, kalian bisa berimajinasi dengan visual yang kalian inginkan.

Jangan lupa dukungannya ya.

Mr. Billionaire's Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang